Lika-liku Kasus Simulator SIM Versi Polisi (II)

Reporter

Editor

Rabu, 1 Agustus 2012 13:10 WIB

ANTARA/Muhammad Deffa

TEMPO.CO, Jakarta - Pada akhir April 2012, polisi menyatakan tidak ada indikasi korupsi dalam proyek pengadaan alat simulator SIM di Korps Lalu Lintas Mabes Polri.

Dalam hak jawab yang disampaikan setelah Majalah Tempo menurunkan laporan berjudul Simsalabim Simultor SIM dalam edisi 23-29 April 2012, kepolisian memberikan klarifikasi perihal pemberitaan tersebut.

Surat tersebut ditandatangani Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Usman Nasution.

Dalam surat itu, polisi membantah pernyataan Sukotjo S. Bambang, Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI), yang mengaku telah mengirim uang Rp 2 miliar atas permintaan Budi Susanto, Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA).

Budi juga meminta duit Rp 15 miliar ke Sukotjo untuk Primkoppol Korps Lalu Lintas. Sukotjo juga memberikan dana Rp 1,7 miliar ke pejabat Inspektorat Pengawasan Umum Polri dan Rp 2 miliar disetorkan lewat staf pribadi Djoko Susilo. Duit itu merupakan keuntungan CMMA yang menang tender proyek simulator SIM.

Uraian di bawah ini merupakan bagian kedua dari surat bantahan Polri yang memaparkan hasil audit investigasi tim Inspektur Wilayah (Irwil) V Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum).

Baca juga:Lika-liku Kasus Simulator SIM Versi Polisi (I)

Dalam kontrak dituliskan adanya denda keterlambatan penyelesaian simulator SIM roda dua dan empat.

Berdasarkan kontrak, pengiriman simulator SIM roda dua dimulai pada 30 Mei 2011 ke Satpas Kepolisian Daerah Yogyakarta. Pendistribusian yang dilakukan secara bertahap berakhir pada 27 Oktober 2011 di Satpas Polda Jawa Timur.

"Total pengiriman ada 700 simulator, tapi 10 di antaranya tak tercantum tanda tangan petugas penerima," tulis surat itu.

Dari pengiriman itu, dilakukan pembayaran pada 17 Maret 2011 sebesar Rp 48,760 miliar. Angka itu berdasarkan nilai kontrak Rp 54,453 miliar yang dipotong pajak, Rp 5,692 miliar.

Untuk pengiriman simulator SIM roda empat, pelaksanaannya dimulai 4 November 2011 ke Satpas Polda Banten yang dikirm secara bertahap. Pengiriman terakhir dilakukan ke Korlantas Polri, 30 November 2011, dengan total perangkat 556 buah.

Untuk 556 perangkat itu, dilakukan pembayaran sebesar Rp 127,525 miliar pada 6 Desember 2011. Angka itu sesuai nilai kontrak, Rp 142,414 miliar yang dipotong pajak Rp 14,888 miliar.

Meskipun diuraikan angka pembayaran proyek, nilai denda keterlambatan penyelesaian simulator SIM tak disebut dalam surat hak jawab itu. Dalam berita bertajuk Simsalabim Simulator SIM di Majalah TEMPO, 23 April 2012, Budi mengatakan telah menyelesaikan proyek dengan mengambil produk dari perusahaan lain. Ia mengatakan terpaksa membayar denda Rp 2,7 miliar karena terlambat. [Baca Simsalabim Simulator SIM (3 dari 3)]


CORNILA DESYANA


Berita terkait:
Djoko Susilo ''Menghilang''
Polisi Dinilai Hambat Tugas KPK

Djoko Susilo Sudah Dicegah ke Luar Negeri

24 Jam Lebih, Petugas KPK Tertahan di Korlantas

Pelapor Korupsi Simulator SIM Siap Buka-bukaan

Berita terkait

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

33 menit lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

36 menit lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

11 jam lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

13 jam lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

22 jam lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

23 jam lalu

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

Polri menurunkan Detasemen Turangga atau kavaleri berkuda untuk mengamankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

1 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

1 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

1 hari lalu

Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

Detasemen K-9 Polri dikerahkan turut mengamankan gelaran KTT World Water Forum di Bali. Sebanyak 34 anjing terlatih diterjunkan.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

2 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya