TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) akan menghormati keputusan Badan Kehormatan DPR RI untuk menonaktifkan kadernya, Wa Ode Nurhayati dari statusnya sebagai anggota dewan. “Karena ini sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku, maka kami menghormati keputusan Badan Kehormatan ini,” ujar Ketua Fraksi PAN Teguh Juwarno saat dihubungi Tempo, Jum'at, 13 Juli 2012.
Meskipun status Nurhayati kini non-aktif, dia tetap tercatat sebagai kader PAN. “Pemberhentian sementara ini akan kami laporkan kepada Dewan Pimpinan Pusat PAN. Semuanya akan kami serahkan kepada DPP,” kata Teguh.
DPP nantinya akan memutuskan untuk mencabut status keanggotaan Nurhayati sebagai kader PAN atau tidak. “Selain itu akan dipertimbangkan juga masalah pengganti-antar-waktu yang menjalankan fungsi Wa Ode di dewan,” dia menambahkan.
PAN mengaku akan mendukung Nurhayati untuk memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya terkait kasus dugaan korupsi dan pencucian uang Dana Penyesuaian infrastruktur Daerah (DPID). “Selama itu berdasarkan dan disertai bukti yan g kuat, kami akan dukung dia,” ujar Teguh.
Nurhayati diduga menerima Rp 6,9 miliar dari Fahd dan kader Golkar lainnya, Haris Andi Surahman. Sogokan itu diberikan Fahd dan Haris agar mendapat proyek di tiga kabupaten di Aceh, yakni Aceh Besar, Pidie Jaya, dan Bener Meriah, serta Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Kesepakatan semula, Nurhayati akan memperjuangkan daerah tersebut agar masing-masing mendapatkan alokasi anggaran DPID sebesar Rp 40 miliar. Namun, belakangan, hanya Aceh Besar yang terealisasi Rp 19,8 miliar dan Bener Meriah Rp 24,75 miliar.
Fadh dan Haris kemudian menagih Wa Ode Nurhayati agar mengembalikan uang tersebut.Wa Ode Nurhayati pernah dikonfirmasi mengatakan telah mengembalikan uang tersebut. Namun sumber Tempo mengatakan, uang yang dikembalikan Wa Ode hanya sekitar Rp 4 miliar.
SUBKHAN
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Unggul Karena Ilmu ''Kebatinan''
Asal Muasal Kotak-Kotak ala Jokowi-Ahok
Jokowi Menang, Taufik Kiemas Kembali Sentil Mega
Ameri Ichinose, Bintang Porno Kekasih Kagawa
Sempat ''Hilang'', Foke Muncul Tanpa Senyum
Jokowi Pulang, Foke ‘Hilang’
Bertemu SBY, Sri Mulyani Berbahasa Inggris
Berita terkait
Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas
8 hari lalu
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta
8 hari lalu
PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAlasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo
9 hari lalu
Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.
Baca SelengkapnyaPetinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang
9 hari lalu
Petinggi PAN menyampaikan doa politik tentang jatah menteri di kabinet dalam Rakornas partainya di Jakarta, yang dihadiri Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah
9 hari lalu
Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam doanya di Rakornas, turut membahas jatah menteri untuk partainya di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaAlasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur
10 hari lalu
PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.
Baca SelengkapnyaSetelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo
10 hari lalu
Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.
Baca SelengkapnyaPAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo
12 hari lalu
Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
16 hari lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaKecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo
19 hari lalu
Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?
Baca Selengkapnya