\'Penyerang\' Irshad Manji Mangkir  

Reporter

Editor

Rabu, 4 Juli 2012 10:41 WIB

Irshad Manji ditenangkan para panitia diskusi buku "Allah: Liberty and Love" di Lembaga Kajian Ilmu Sosial (LKIS), kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (09/05/2012). Diskusi buku ini berakhir setelah diserang oleh puluhan massa Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan mengakibatkan lima orang terluka dan fasilitas bangunan dirusak oleh massa penyerbu. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Enam saksi terlapor penyerangan dan perusakan kantor Lembaga Kajian Islam dan Sosial kemarin tidak memenuhi panggilan penyidik Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta untuk kedua kalinya. Padahal, kesaksian mereka dibutuhkan karena diduga terlibat melakukan penganiayaan terhadap sejumlah peserta bedah buku karya Irshad Manji berjudul Allah, Liberty, and Love di pendapa LKIS pada 9 Mei lalu. Diskusi tersebut juga dihadiri oleh Irshad Manji.

Kepala Subdirektorat Keamanan Negara Reserse Kriminal Umum Polda DIY Ajun Komisaris Besar Djuhamdani di Markas Polda DIY mengatakan jika pada panggilan ketiga mereka tak mau datang, penyidik akan melakukan upaya hukum sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. \"Kami akan mengeluarkan surat perintah untuk membawa (mereka),\" kata dia di Yogyakarta, Selasa 3 Juli 2012.

Keenam saksi terlapor tersebut berasal dari beberapa organisasi kemasyarakatan Islam. Mereka dipanggil lantaran sebelumnya mengirimkan surat kepada penyidik Polda DIY. \"Isinya soal keberatan atas tuduhan penyerangan itu dan akan memberikan kesaksian. Tapi saat dipanggil tak hadir,\" kata Djuhamdani.

Polisi sudah memeriksa delapan saksi terlapor. Mereka adalah pemimpin dan anggota sejumlah ormas Islam, antara lain dari Gerakan Pemuda Ka\'bah, Front Jihad Islam, Majelis Mujahidin Indonesia, serta Gerakan Anti-Maksiat. Adapun jumlah saksi pelapor bertambah, dari lima orang menjadi 10 orang. Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, yang menjadi kuasa hukum mereka, kemarin, telah menambah lima saksi. \"Kami juga menambah bukti petunjuk, berupa gambar,\" kata Kepala Divisi Sipil Politik LBH Yogyakarta Hamzah.

Kedatangan saksi pelapor ini bersamaan dengan aksi yang digelar oleh Jaringan Perempuan Yogyakarta yang menuntut pengusutan kasus perusakan dan penganiayaan pada diskusi awal Mei lalu. JPY merupakan penyelenggara diskusi bedah buku tersebut. \"Sudah 50 hari, tapi belum juga ada tersangka. Kami menuntut tokoh intelektualnya ditangkap,\" kata Koordinator JPY, Ika Ayu, dalam orasinya. Koordinator Indonesian Court Monitoring Tri Wahyu K.H. juga menyesalkan lambannya langkah Polda. \"Kasus terorisme bisa diungkap polisi dengan cepat, tapi kasus sepele seperti ini belum bisa dibuktikan,\" kata Tri.

Ketua Harian Majelis Mujahidin Indonesia Irfan S. Awwas menyatakan tak mengetahui apakah enam orang terlapor itu ada yang berasal dari anggotanya. Ia menyatakan, kalau ada yang dari MMI, ia memastikan anggotanya tersebut tak akan mangkir. \"Sejauh ini baru ada satu yang dimintai keterangan, Komandan Laskar Jarot Supriyanto,\" kata dia.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita Terkait

Luncurkan Buku di Amsterdam, Irshad Manji Diserang

Mantan Ibu Negara Anggap Wali Kota Bogor \"Ndableg\"

Ahli: Konsep Kebebasan Beragama di Islam Tak Jelas

Soal Irshad Manji, Sultan Minta Polisi Konsisten

MMI Ancam Gugat Balik Pendukung Irshad Manji




Berita terkait

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .

Baca Selengkapnya

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.

Baca Selengkapnya

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang

Baca Selengkapnya

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.

Baca Selengkapnya

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.

Baca Selengkapnya