TEMPO Interaktif, Purwakarta: Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, telah melakukan upaya pengetatan pengawasan terhadap ruang gerak para calon legislatif dan parpol tempat mereka dicalonkan, menghadapi hari H pencoblosan, Senin (5/4). Sebab, pada waktu itulah biasanya kerawanan-kerawanan akan muncul. Kerawanan tersebut, kata Ketua Panwaslu Kabupaten Purwakarta Muslikhudin, seperti praktik politik uang dan pemberian bingkisan sembako, terutama pada saat-saat mendekati waktu pencoblosan. "Atau lebih populer dengan istilah serangan fajar," Muslikhudin menegaskan. Untuk memperketat pengawasan tersebut, Panwaslu Purwakarta, telah melakukan rekrutmen tenaga asisten pengawas, 1.491 orang.Sejak berlangsungnya minggu tenang, kata Muslikhudin, para asisten pengawas tersebut telah disebar ke 17 wilayah kecamatan yang ada di Purwakarta. Panwaslu terpaksa melakukan rekrutmen tenaga asisten pengawas untuk memantau kemungkinan terjadinya pelanggaran-pelanggaran selama berlangsunya hari tenang dan saat pencoblosan, mengingat personil panwaslu yang ada setiap kecamatan jumlahnya hanya tiga orang.Muslikhudin mengimbau masyarakat luas agar memiliki kepedulian tinggi terhadap kasus-kasus kecurangann yang dimungkinkan terjadi pada saat pencoblosan berlangsung. "Bila menemukannya, secepatnya laporkan pada petugas kami di lapangan," Muslikhudin menegaskan kembali permintaan bantuannya kepada mayarakat luas.Nanang Sutisna - Tempo News Room
Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip
10 jam lalu
Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip
Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.