DPR Tolak Pembentukan Polisi Syariah di Tasikmalaya

Reporter

Editor

Kamis, 7 Juni 2012 06:37 WIB

Nurul Arifin. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat menolak rencana Pemerintah Kota Tasikmalaya membentuk polisi syariah. Anggota Komisi Pemerintahan Nurul Arifin mengatakan pembentukan polisi itu melanggar hak dasar masyarakat terutama bagi kaum perempuan. "Polisi syariah ini bertentangan dengan konstitusi dan diskriminatif terhadap perempuan," kata Nurul dalam rapat kerja Komisi Pemerintahan dengan Menteri Dalam Negeri, Rabu, 6 Juni 2012.

Politikus Golkar ini menduga rencana penerapan perda dan polisi syariah tersebut merupakan strategi politik lokal di Tasikmalaya menghadapi Pilkada di Kota Tasikmalaya yang akan digelar Juli mendatang. Dia meminta Menteri Dalam Negeri segera mencegah terbentuknya polisi syariah itu.

Rencana penerapan polisi Syariah di Tasikmalaya merupakan implikasi dari pemberlakuan Perda Nomor 12 tahun 2009 tentang Tata Nilai Kehidupan Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Agama Islam. Polisi syariah itu rencananya akan bertugas mengawasi jalannya hiburan malam dan cara berbusana perempuan. Adapun sanksi yang diberikan pada pelanggar mulai dari teguran, denda, hingga kurungan.

Anggota Komisi Hukum, Eva Kusuma Sundari juga sepakat dengan Nurul. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengatakan selain diskriminatif, pemberlakuan polisi syariah juga dinilai melanggar hak asasi manusia. "Mewajibkan perempuan memakai kerudung merupakan tindakan antikonstitusi."

Eva mengatakan dalam Undang-Undang yang mengatur tentang Otonomi Daerah ditegaskan bahwa masalah hukum, keamanan, dan agama bukan kewenangan daerah. Eva meminta Kementerian Dalam Negeri segera membina dan memperkuat pemahaman pemerintah daerah dalam melaksanakana Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Eva menghimbau perempuan di Tasikmalaya menolak tegas pembentukan polisi syariah itu. Apalagi rencana pembentukan polisi syariah ini dimunculkan tak lama menjelang pemilihan kepala daerah. "Perlawanan bukan saja demi pelaksanaan konstitusi tetapi juga agar pemerintah daerah tidak membuat keputusan strategis menjelang pilkada."

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

8 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

11 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

12 jam lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

Sejumlah penerima KIP Kuliah sebelumnya ramai dibicarakan karena sudah dinilai tak layak menerima.

Baca Selengkapnya

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

14 jam lalu

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

Pengesahan RUU Penyadapan mandek meskipun sudah masuk dalam Prolegnas 2015-2019.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

16 jam lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

1 hari lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

2 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya