Sebagian Besar Parpol Tidak Peduli Lingkungan Hidup

Reporter

Editor

Jumat, 19 Maret 2004 13:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebagian besar partai politik (Parpol) peserta pemilihan umum (Pemilu) 2004 sama sekali tidak mempunyai program mengenai lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan tata pemerintahan yang mendukung pembangunan berkelanjutan (good sustainable development governance). Hal itu dikatakan Senior Councel Indonesian Center For Environmental Law (ICEL), Mas Ahcmad Santosa kepada TNR, di Jakarta, Jumat (19/3)."Tampaknya, lingkungan hidup bukan merupakan isu yang seksi bagi para Parpol," kata Achmad. Untuk itu, ICEL menghimbau masyarakat agar tidak memilih Parpol yang terbukti mendukung dan membuat kebijakan secara langsung atau tidak langsung, menghancurkan sumber daya alam dan lingkungan hidup. "Termasuk para calon legislatif yang jelas-jelas mempunyai track record penghancur lingkungan," kata Direktur Eksekutif ICEL, Indro Sugianto.Menurut Indro, dua Parpol besar pemenang Pemilu 1999, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gokar termasuk Parpol yang sama sekali tidak peduli terhadap masalah lingkungan dan pelestarian daya dukung ekosistem sumber daya alam. Sementara, sebagian Parpol yang telah memasukkan agenda lingkungan dalam program partainya secara umum juga belum cukup menyadari, kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup di Indonesia yang saat ini sedang dalam kondisi krisis. "Belum ada yang memberi tawaran-tawaran yang bersifat breakthrough (terobosan)," kata Indro.ICEL sendiri menilai, beberapa Parpol, seperti Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bintang Reformasi dan Partai Perhimpunan Indonesia Baru, sudah menawarkan beberapa program yang cukup progresif. "PKS misalnya, menitikberatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup harus dilandasi oleh pemerintahan yang bersih dan jujur. Ini merupakan inti dari tata pemerintahan yang mendukung pembangunan berkelanjutan," kata Achmad. PBR, misalnya lagi, dalam programnya mengakui hak-hak ulayat masyarakat adat serta keikutsertaan masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya alam. Sementara, PPIB menggugat pertumbuhan ekonomi tanpa pembangunan berkelanjutan yang akan menyengsarakan rakyat.Khusus untuk PPP, ICEL minta masyarakat bersikap lebih kritis, karena walau program lingkungan yang ditawarkan cukup progresif terutama dengan mengadopsi good govenance dalam pembangunan berkelanjutan, tapi partai itu juga duduk dalam pemerintahan yang saat ini kebijakan lingkungannya gagal. "Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah sewaktu duduk di DPR, juga sangat mendukung PT. Inti Indorayon Utama (IIU) yang ditentang masyarakat Porsea karena telah melakukan pencemaran," kata Achmad. Bahkan, saat ini PPP juga termasuk bertanggung-jawab terhadap terbitnya Perpu 1/2004 yang terkait dengan pemberian konsesi pertambangan di kawasan hutan lindung. Sita Planasari A. - Tempo News Room

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

6 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

8 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

33 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

34 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

39 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

41 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

42 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

43 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya