Amin Rais: Muhammadiyah Hanya Memberikan Kualifikasi
Reporter
Editor
Selasa, 17 Februari 2004 23:47 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Umum Partai Amanat Nasional Amin Rais menyatakan, Muhammadiyah tidak menentukan siapa calon presiden yang harus dipilih oleh warganya. Muhammadiyah hanya memberikan kualifikasi calon presiden yang harus dipilih. "Setelah membolak-balik persoalan, akhirnya Muhammadiyah tidak mementukan siapa calon presiden yang harus dipilih warganya, melainkan hanya memberikan kualifikasi calon presiden yang harus dipilih," kata Amin kepada wartawan di Batang, Jawa Tengah, Selasa (17/2), sesaat setelah menghadiri pengajian akbar di Masjid Rifaiyyah, Limpung, Batang.Dalam kesempatan tersebut, Amin membantah tentang adanya sinyalemen bahwa pencalonannya sebagai presidenpada Pemilu 2004 tidak mendapat dukungan dari pengurus Muhammadiyah. "Muhammadiyah mendukung saya, namun menurut Muhammadiyah, yang jadi presiden nanti tidak harus Amin Rais," tukasnya.Ketua Umum PAN yang juga Ketua MPR ini juga menegaskan, untuk memenangkan perebutan kursi presidenpada Pemilu 2004 nanti, partai politik harus melakukan koalisi. Alasannya, kata Amin, tidak mungkin denganjumlah parpol yang mencapai 24, ada salah satu parpol yang mampu meraih suara mencapai 51 persen. "Jadikoalisi adalah meruapakan keharusan," kata Amin.Tentang parpol mana yang akan diajak koalisi oleh PAN, menurut Amin hal itu belum bisa ditentukan sekarang.Yang jelas menurutnya, PAN hanya akan berkoalisi dengan partai yang plat formnya sama. Selasa (17/2), Amin sibuk melakukan kunjungan di Kabupaten Batang, Kota Pakalongan dan Kabupaten Pemalang. Puncak lawatan Amin kemarin adalah dengan melakukan pertemuan dengan KH HAbib Luthfi Bin Yahya, ulama karismatik di Kota Pekalongan yang juga Ketua Umum Tariqat Naqsabandiyah Annahdliyah, organisasi tarekat dibawah bendera PBNU.Sohirin - Tempo News Room
Berita terkait
Kasus Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, dari Kejanggalan LHKPN Hingga Indikasi Pelanggaran Kode Etik
1 menit lalu
Kasus Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, dari Kejanggalan LHKPN Hingga Indikasi Pelanggaran Kode Etik
KPK telah menjadwalkan pemanggilan terhadap eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean soal LHKPN.
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
34 menit lalu
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.