Penikam Wartawan SCTV Dituntut 2,5 Tahun  

Reporter

Editor

Kamis, 26 Januari 2012 15:34 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Makassar -- Akbar Mustari, terdakwa penikam wartawan Surya Citra Televisi (SCTV) Makassar, Zainuddin, dituntut 2,5 tahun pennjara. "Terbukti melakukan penganiayaan dengan menggunakan benda tajam sehingga mengakibatkan korban luka parah," kata jaksa penuntut umum, Arie Chandra, di Pengadilan Negeri Makassar, Kamis, 26 Januari 2012.

Arie mengatakan, tuntutan itu didasarkan fakta yang terungkap di persidangan. Pihaknya menguatkan tuntutan dengan menjerat Pasal 351 ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penganiayaan berat dan Undang-Undang Darurat Pasal 2 ayat 1 mengenai kepemilikan senjata tajam.

Terdakwa dituntut di bawah ancaman maksimal penjara selama tujuh tahun. Meski begitu, Arie mengatakan, tuntutan tersebut sudah sesuai dengan penerapan pasal dan perbuatan terdakwa.

Akbar yang tidak didampingi penasihat hukum mengajukan permohonan kepada majelis hakim untuk meringankan vonis. "Saya menjadi tulang punggung keluarga dengan anak masih kecil," kata Akbar.

Sementara itu, Zainuddin yang hadir dalam persidangan kecewa dengan tuntutan jaksa. Menurut dia, seharusnya jaksa menuntut terdakwa dengan berat. "Jaksa tidak menjerat terdakwa dengan undang-undang pers. Padahal, insiden ini adalah imbas dari pemberitaan yang kami lakukan," kata dia.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar menyesalkan tuntutan jaksa yang dinilai ringan. Ketua Divisi Advokasi, Haris Suhud, mengatakan perbuatan terdakwa akan berimplikasi pada pekerja pers. "Ada kekhawatiran akan ada tindakan serupa jika jurnalis melakukan peliputan yang tidak disenangi oknum pelaku," kata Haris.

Insiden itu tejadi September 2011. Terdakwa merupakan tetangga korban. Aksi penikaman tersebut dipicu dendam lama setelah diliputnya kasus narkoba yang dilakukan Zainuddin pada 2009.

ABDUL RAHMAN

Berita terkait

Pemred 'Obor Rakyat' Minta Jokowi Hadir dalam Persidangan  

17 Mei 2016

Pemred 'Obor Rakyat' Minta Jokowi Hadir dalam Persidangan  

Setyardi mengaku ingin membuka komunikasi dengan Presiden Jokowi selaku pelapor kasus tersebut pada 2014.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana, Penulis Obor Rakyat Siap Dengarkan Dakwaan

17 Mei 2016

Sidang Perdana, Penulis Obor Rakyat Siap Dengarkan Dakwaan

Darmawan Sepriyossa akan datang bersama Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setyardi Budiono.

Baca Selengkapnya

Digugat WNA, Harian Suara NTB Menang di Pengadilan

30 Oktober 2014

Digugat WNA, Harian Suara NTB Menang di Pengadilan

Giovanni, 56 tahun, menggugat harian Suara NTB karena harian
terbitan Mataram anak perusahaan Bali Post ini menyebutnya
sebagai eksportir koral ilegal

Baca Selengkapnya

2 Jurnalis Prancis Divonis, Kedubes Prancis Girang  

25 Oktober 2014

2 Jurnalis Prancis Divonis, Kedubes Prancis Girang  

Perwakilan Konsulat Kedutaan Besar Perancis di Jakarta enggan
menilai soal vonis hakim terhadap dua jurnalis Prancis di
Papua.

Baca Selengkapnya

2 Jurnalis Prancis di Papua Divonis 2,5 Bulan Bui

24 Oktober 2014

2 Jurnalis Prancis di Papua Divonis 2,5 Bulan Bui

Vonis hakim 2,5 bulan penjara terhadap dua jurnalis Prancis di Papua lebih ringan dari tuntutan jaksa.

Baca Selengkapnya

2 Jurnalis Prancis di Papua Divonis Hari Ini  

24 Oktober 2014

2 Jurnalis Prancis di Papua Divonis Hari Ini  

Sidang sengaja dipercepat karena dua jurnalis Prancis tersebut
adalah warga negara asing dan telah ditahan sejak 24 Agustus 2014.

Baca Selengkapnya

2 Jurnalis Prancis di Papua Dituntut 4 Bulan Bui  

23 Oktober 2014

2 Jurnalis Prancis di Papua Dituntut 4 Bulan Bui  

Dalam keterangan di sidang, kedua jurnalis Prancis tersebut meminta maaf dan berharap segera bebas.

Baca Selengkapnya

Dua Jurnalis Prancis di Papua Terancam 5 Tahun Bui

20 Oktober 2014

Dua Jurnalis Prancis di Papua Terancam 5 Tahun Bui

Mereka melanggar UU Keimigrasian karena memakai visa kunjungan wisata untuk kegiatan jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Warga Italia Adukan Pengadilan Negeri Mataram  

16 April 2014

Warga Italia Adukan Pengadilan Negeri Mataram  

Majelis hakim Pengadilan Negeri Mataram dinilai tidak adil dalam memutus perkara sengketa pemberitaan pers.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Anggap Pernyataan Hotman Tidak Tepat  

8 Oktober 2012

Dewan Pers Anggap Pernyataan Hotman Tidak Tepat  

Hotman meminta majalah Tempo memuat permintaan maaf dalam lima halaman majalah.

Baca Selengkapnya