14 Ribu Pengungsi Maluku Utara Masih di Sulawesi Utara

Reporter

Editor

Minggu, 4 Januari 2004 19:54 WIB

TEMPO Interaktif, Manado: 14 ribu jiwa pengungsi Maluku Utara hingga awal Januari 2004 masih berada di Sulawesi Utara. Sebanyak 5000 pengungsi telah memilih untuk menetap, sedangkan sisanya masih dalam proses pemulangan ke daerah asal. "Paling banyak pengungsi yang akan pulang ini masih berada di Sangihe dan Talaud," kata Ketua Forum Komunikasi Peduli Pengungsi Maluku-Maluku Utara, Hengky Andries, Sabtu (3/1)Menurut dia, keseluruhan pengungsi Maluku Utara yang memilih pulang ke daerah asal ini sebanyak 34 ribu orang. Dari jumlah tersebut, yang telah mengikuti program pemulangan sekitar 25 ribu jiwa. Namun, di antara pengungsi yang pulang itu ada yang kembali lagi ke Manado.Hengky mengatakan, pengungsi memilih kembali dengan biaya sendiri ke Sulawesi Utara ini karena kondisi di daerah asal, seperti Ternate dan Halmahera masih belum memungkinkan untuk ditempati. "Pengungsi di Ternate masih ditempatkan di camp-camp. Seharusnya tidak begitu," ujarnya.Ada juga, kata Hengky, bangunan rumah untuk pengungsi dari Sulawesi Utara malah ditempati pengungsi yang lain. Itu sebabnya, pengungsi dari Sulawesi Utara yang ikut program pemulangan masih tinggal di tenda-tenda darurat. Sedangkan di Bacan dan Jailolo, tempat pengungsi sudah lebih bagus. Hingga kini, hasil temuan Forum Komunikasi, tempat pengungsian yang paling memprihatinkan berada di Ternate dan Tidore. Selain itu, Forum juga menyesalkan ada pengungsi yang dua kali telah menerima dana tidak diproses aparat terkait. "Ada pengungsi yang menerima dana beberapa kali dengan nama yang berbeda," kata Hengky.Hengky mencurigai program pemulangan pengungsi ini berkaitan dengan semakin dekatnya pemilihan umum. Apalagi, banyak pengungsi yang masih harus tinggal di camp dan tenda. Diharapkan Pemerintah Provinsi Maluku Utara lebih bertanggung jawab terhadap pemulangan pengungsi ini. "Jangan sampai pengungsi ini dipulangkan hanya karena pemilihan umum," ujarnya.Sementara itu, menurut Koordinator camp pengungsi Kitawaya, Kairagi Manado, Daniel Bengkulu, pengungsi yang masih menempati camp itu sebanyak 68 kepala keluarga. Mereka ini yang telah memilih menetap dan tidak akan kembali ke daerah asal. Sebelumnya, di camp Kitawaya, terdapat sekitar 400 kepala keluarga. Sedangkan di camp Megabelia, Bitung, masih ada 253 kk pengungsi, sebelumnya terdapat 645 kk. "Pengungsi yang masih berada di camp ini memilih untuk menetap," kata John Lakesianan, Koordinator camp Mega Belia Bitung. Verrianto Madjowa - Tempo News Room

Berita terkait

BPJS Kesehatan Imbau Masyarakat Tepat Waktu Membayar Iuran JKN

1 menit lalu

BPJS Kesehatan Imbau Masyarakat Tepat Waktu Membayar Iuran JKN

Dengan membayar iuran sebelum tanggal 10 tiap bulannya, status kepesertaan JKN-nya sipastikan akan tetap aktif dan bisa digunakan kapanpun untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

8 menit lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

UKT Naik 30-50 Persen, Mahasiswa Baru UIN Jakarta Disebut Merasa Terjebak

14 menit lalu

UKT Naik 30-50 Persen, Mahasiswa Baru UIN Jakarta Disebut Merasa Terjebak

Setelah mahasiswa baru diterima, kata Najib, rektorat mengeluarkan kebijakan baru soal kenaikan UKT. Besarnya 30 hingga 50 persen

Baca Selengkapnya

Konser di Suhu 8 Derajat Celcius, Berikut Line Up dan Daftar Harga Tiket Winter Concert

15 menit lalu

Konser di Suhu 8 Derajat Celcius, Berikut Line Up dan Daftar Harga Tiket Winter Concert

Menggandeng Jakarta Experience Board (Jxb), Imaginaction berhasil membawa 7 nama penampil yang akan tampil di Winter Concert.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

33 menit lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

36 menit lalu

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

Peresmian ditandai oleh penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kartika Wirjoatmodjo.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

36 menit lalu

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

Kadin Indonesia fasilitasi penyelesaian sengketa bisnis lewat lembaga mediasi baru. Layanan ini gratis bagi UMKM.

Baca Selengkapnya

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

39 menit lalu

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

Dubes Austria untuk Indonesia menyatakan ada banyak ketertarikan dari negaranya untuk berkontribusi di IKN.

Baca Selengkapnya

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

39 menit lalu

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

Perayaan Waisak di Candi Borobudur bukan sekadar wisata, melainkan mengutamakan kesakralan ibadah.

Baca Selengkapnya

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

48 menit lalu

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC akan memainkan turnamen persahabatan internasional di Jakarta, mulai 30 Mei 2024.

Baca Selengkapnya