Kecelakaan Angkot Membuat Ambon Kembali Tegang

Reporter

Editor

Kamis, 15 Desember 2011 09:19 WIB

ambon

TEMPO Interaktif, Ambon - Penduduk Kota Ambon, Maluku, terusik lagi. Penyebabnya, mobil trayek Batu Merah Dalam–Terminal Mardika dilempari batu hingga kacanya pecah. Pelemparan dilakukan di kawasan Belakang Soya, Ambon, Kamis pagi, 15 Desember 2011.

Setelah pelemparan, orang-orang berdiri di tepi jalan di kawasan Jalan Tulukabessy, Ambon, untuk memperingatkan setiap pengemudi agar tidak melintasi "kawasan Kristen". “Jang terus. Putar lewat Mardika sa (Jangan terus. Putar lewat Mardika saja),” kata seorang pemuda kepada sopir trayek Kampus IAIN–Terminal.

Pengendara motor maupun mobil balik haluan. Jalan tersebut jadi macet. Aparat TNI dan polisi sibuk mengatur arus lalu lintas. Warga muslim yang hendak ke pasar juga turun dari angkot dan memilih melanjutkan jalan kaki ke Pasar Mardika. Angkutan umum dari kawasan Kristen, yang biasanya masuk ke Terminal Mardika, tidak kelihatan. “Angkot dari wilayah Kristen tidak ada yang masuk terminal,” ujar Saharuddin, pedagang asongan di Terminal Mardika.

Pelemparan batu yang dialami angkot Batu Merah Dalam dipicu informasi meninggalnya Alfredo Petta, 21 tahun, seorang sopir angkot jurusan Kudamati–Terminal Mardika. Ia ditemukan tewas bersimbah darah di atas kendaraannya pada Rabu malam, 14 Desember 2011.

Berbagai spekulasi beredar setelah tewasnya Alfredo. Padahal, menurut Kepala Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ajun Komisaris Besar Suharwiyono, "Polisi belum dapat memastikan penyebab kematian korban."

Tapi seorang saksi mata menyebutkan Alfredo tewas dalam kecelakaan. Ia menuturkan, sekitar pukul 20.00 waktu setempat, angkot jurusan Kudamati yang dikemudikan Alfredo melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jalan Sultan Baabullah. Setelah melewati lampu pengatur lalu lintas, mobil menggilas tumpukan tanah, oleng, lalu menabrak Rumah Makan Ayah dan menyeruduk pintu dua ruko di sebelahnya.

Terdengar bunyi keras ketika angkot menabrak trotoar. Alfredo, dengan luka di leher, sempat dilarikan ke RSUD Haulussy, Kudamati, Ambon. Tapi dua jam kemudian, dia mengembuskan napas terakhirnya.

Vicky, rekan korban yang ada di atas angkot, langsung dibawa ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease di kawasan Parigilima, Ambon, untuk dimintai keterangan. “Polisi masih menyelidiki kasus itu,” tutur Suharwiyono.

MOCHTAR TOWE

Berita terkait

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

19 Oktober 2023

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

Sebelumnya para siswa sempat belajar di rumah akibat konflik antarkampung di Mataram.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

6 Agustus 2017

Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebut benih perpecahan sudah muncul, berpotensi Indonesia sebagai kancah konflik antar agama.

Baca Selengkapnya

JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

11 Juli 2017

JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

Wakil Presiden Jusuf kalla atau JK memngharapkan polisi bisa bertindak adil mengatasi konflik di tengah masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

4 Mei 2017

Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, Syamsul Huda berkomitmen untuk mengawal maklumat Kementerian Agama untuk mencegah konflik.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

26 April 2017

Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyatakan negara ini mempunyai ancaman terbesar dalam menangani konflik sosial dan isu primordialisme.

Baca Selengkapnya

Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

17 Maret 2017

Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

Wakil Menteri Luar Negeri mengatakan pembangunan pasar di Myanmar diharapkan bisa mengakhiri konflik serta membuat masyarakat berinteraksi dan tak saling curiga.

Baca Selengkapnya

BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

15 Maret 2017

BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

Lambatnya pemerintah daerah dalam menangani memperparah terjadinya konflik sosial, menurut Deputi II Bidang Dalam Negeri BIN Thamrin Marzuki.

Baca Selengkapnya

GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

1 Februari 2017

GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

Damin dan Zakaria tampil bersama di panggung acara dan
keduanya berjabat tangan.

Baca Selengkapnya

Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

13 Desember 2016

Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

Menurut Wiranto, masyarakat mengenal azas musyawarah untuk mufakat sebagai kultur.

Baca Selengkapnya

Gemabudhi Minta Konflik Rohingya Tidak Meluas ke Indonesia

24 November 2016

Gemabudhi Minta Konflik Rohingya Tidak Meluas ke Indonesia

Gemabudhi dan Gema Mathla'ul Anwar akan ke Kedubes Myanmar di Jakarta untuk menyampaikan keprihatinan.

Baca Selengkapnya