TEMPO Interaktif, Nusa Dua - Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyambut baik kedatangan Duta Besar Belanda Tjeerd De Zwaan pada peringatan tragedi pembantaian Rawagede di Balongsari, Karawang, Jumat, 9 Desember 2011. Menurut dia, ini adalah perkembangan penting dari pemerintah Belanda dalam menyikapi keputusan pengadilan di negara itu. “Harapan kami, masalah dengan para ahli waris bisa diselesaikan,” kata Marty di Bali International Convention Center, Jumat, 9 Desember 2011.
Marty menambahkan, peristiwa penting ini juga menjadi pengakuan pemerintah Belanda bahwa kemerdekaan Indonesia berlangsung pada 1945. Belanda selama ini mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949.
Adapun niat Belanda meminta maaf itu dilakukan setelah sembilan anggota keluarga korban pembantaian Rawagede memenangi gugatan yang diajukan melalui KUKB dan Lembaga Advokasi Bohler ke Mahkamah Belanda pada 14 September lalu. Para hakim menetapkan negara Belanda bertanggung jawab atas tragedi itu.
Mahkamah Belanda menyatakan tujuh janda, satu putri, dan seorang korban tragedi Rawagede yang selamat berhak mendapat kompensasi. Tragedi ini terjadi pada 1947 ketika tentara Belanda mengeksekusi kerumunan warga yang jumlahnya mencapai 431 orang, yang terdiri atas pria dan anak-anak di Rawagede, yang kini bernama Balongsari.
Pengacara keluarga korban peristiwa pembantaian Rawagede, Liesbeth Zegveld, memastikan ganti rugi yang diberikan pemerintah Belanda sebesar 20 ribu euro (sekitar Rp 240,65 juta) per orang akan diterima langsung oleh para janda korban yang berhak menerimanya.
NIEKE INDRIETTA
Berita terkait
Penelitian Buktikan Kekejaman Militer Belanda di Indonesia, PM Rutte Minta Maaf
18 Februari 2022
PM Mark Rutte minta maaf kepada Indonesia setelah tinjauan sejarah menemukan militer Belanda menggunakan kekerasan berlebihan dalam Perang Kemerdekaan
Baca Selengkapnya5 Orang Indonesia Gugat Kejahatan Perang Belanda Selama Revolusi
2 Oktober 2019
Pengadilan banding Den Haag menerima gugatan lima orang Indonesia atas kejahatan perang Belanda selama zaman revolusi kemerdekaan RI pada 1947.
Baca SelengkapnyaNegosiasi Ganti Rugi Pembantaian Westerling Alot
10 Agustus 2013
Menurut Jeffry, kebuntuan yang terjadi pada bulan April tersebut berakhir karena itikad baik dari Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans.
Baca SelengkapnyaKorban Agresi Militer Diajak Gugat Belanda
16 Agustus 2012
Meski sudah nyaris tujuh dekade berlalu, Komite Utang Kehormatan Belanda berpendapat Belanda tetap harus bertanggung jawab atas kejahatan perang.
Baca SelengkapnyaTernyata Sulit Mendata Ulang Korban Westerling
10 Desember 2011
Baru delapan janda korban Westerling yang saya pegang, kami kesulitan melakukan pendataan, kata anggota pengurus KUKB, Ivonne.
Baca SelengkapnyaMasih Ada 76 Kasus Kejahatan Perang Belanda di Indonesia
10 Desember 2011
Di antara puluhan kasus itu, ada peristiwa Westerling.
Baca SelengkapnyaPemerintah Belanda Dinilai Berlama-lama Urus Rawagede
10 Desember 2011
Ketua Umum Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa Indonesia Batara Hutagalung menilai pemerintah Belanda sengaja berlama-lama mengurus gugatan warga Rawagede.
Baca SelengkapnyaTragedi Rawagede, Seperti Apa Pembantaian Itu?
9 Desember 2011
Tragedi itu terjadi 64 tahun lalu. Tentara yang murka mengepung kampung dan membantai ratusan pria di Rawagede, Karawang. Seperti apa penyerbuan itu?
Baca SelengkapnyaDi Rawagede, Pemerintah Belanda Minta Maaf
9 Desember 2011
Permintaan maaf, kata De Zwaan, bukan hanya mewakili pemerintah Belanda, tetapi juga seluruh rakyat Belanda kepada warga Rawagede.
Baca SelengkapnyaTragedi Rawagede, Apa Alasan Belanda Gelar Operasi Pembantaian?
9 Desember 2011
Hari itu, 9 Desember 1947, Rawagede jadi ladang pembantaian tentara Belanda. Apa yang membuat Belanda bertindak membabi-buta membantai ratusan orang?
Baca Selengkapnya