Belanda Resmi Minta Maaf atas Tragedi Rawagede  

Reporter

Editor

Rabu, 7 Desember 2011 06:03 WIB

Peristiwa pembantaian Rawagede. pierrescolumn.punt.nl

TEMPO Interaktif, Den Haag - Pemerintah Belanda secara resmi akan meminta maaf kepada keluarga korban peristiwa pembantaian Rawagede. Tragedi pada 1947 itu terjadi ketika penduduk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Den Haag juga bersiap membayar sejumlah kompensasi.

"Permintaan maaf ini merupakan respons atas seriusnya peristiwa di Rawagede. Saya berharap ini membantu keluarga korban dan mengakhiri episode sangat sulit dalam kehidupan mereka (penduduk Rawagede),” demikian Menteri Luar Negeri Belanda Uri Rosenthal dalam sebuah pernyataannya, Senin, 5 Desember 2011 lalu.

Seperti dikutip DutchNews kemarin, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan, hendak menyampaikan permintaan maaf pada peringatan tahunan pembantaian di sebuah desa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Desa ini sekarang bernama Balongsari. Permintaan maaf dilangsungkan pada 9 Desember mendatang.

Pengacara keluarga para korban, Liesbeth Zegveld, mengatakan keluarga korban menyambut baik permintaan maaf Belanda. Kerabat korban yang tewas dalam pembantaian telah berjuang selama bertahun-tahun untuk mendapatkan kompensasi dan pengakuan resmi atas tindakan tentara Belanda di masa lalu itu.

Sembilan anggota keluarga korban pembantaian telah menang dalam gugatannya ke Mahkamah Belanda pada awal tahun ini. Para hakim menetapkan bahwa negara Belanda bertanggung jawab atas tragedi itu.

September lalu, Mahkamah Belanda menyatakan tujuh janda, satu putri, dan seorang korban tragedi Rawagede yang selamat berhak mendapat kompensasi.

Indonesia beroleh kedaulatan penuh pada 1949 setelah perjuangan bersenjata mempertahankan kemerdekaan. Pada 1947, tentara Belanda mengeksekusi satu kerumunan warga yang jumlahnya mencapai 431, terdiri atas pria dan bocah, di Rawagede.

Koran-koran pemerintah Belanda memperkirakan jumlah pria yang terbunuh 150 orang. Belanda telah mencapai kesepakatan untuk membayar ganti rugi kepada keluarga korban masing-masing sebesar 20 ribu euro. Pemerintah Belanda sejauh ini tak pernah menuntut pasukannya atas pembantaian itu, meskipun Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk tragedi kemanusiaan tersebut.

DUTCHNEWS.NL | AP | SKY NEWS| THE HINDU | DWI ARJANTO

Berita terkait

Penelitian Buktikan Kekejaman Militer Belanda di Indonesia, PM Rutte Minta Maaf

18 Februari 2022

Penelitian Buktikan Kekejaman Militer Belanda di Indonesia, PM Rutte Minta Maaf

PM Mark Rutte minta maaf kepada Indonesia setelah tinjauan sejarah menemukan militer Belanda menggunakan kekerasan berlebihan dalam Perang Kemerdekaan

Baca Selengkapnya

5 Orang Indonesia Gugat Kejahatan Perang Belanda Selama Revolusi

2 Oktober 2019

5 Orang Indonesia Gugat Kejahatan Perang Belanda Selama Revolusi

Pengadilan banding Den Haag menerima gugatan lima orang Indonesia atas kejahatan perang Belanda selama zaman revolusi kemerdekaan RI pada 1947.

Baca Selengkapnya

Negosiasi Ganti Rugi Pembantaian Westerling Alot

10 Agustus 2013

Negosiasi Ganti Rugi Pembantaian Westerling Alot

Menurut Jeffry, kebuntuan yang terjadi pada bulan April tersebut berakhir karena itikad baik dari Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans.

Baca Selengkapnya

Korban Agresi Militer Diajak Gugat Belanda  

16 Agustus 2012

Korban Agresi Militer Diajak Gugat Belanda  

Meski sudah nyaris tujuh dekade berlalu, Komite Utang Kehormatan Belanda berpendapat Belanda tetap harus bertanggung jawab atas kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ternyata Sulit Mendata Ulang Korban Westerling

10 Desember 2011

Ternyata Sulit Mendata Ulang Korban Westerling

Baru delapan janda korban Westerling yang saya pegang, kami kesulitan melakukan pendataan, kata anggota pengurus KUKB, Ivonne.

Baca Selengkapnya

Masih Ada 76 Kasus Kejahatan Perang Belanda di Indonesia  

10 Desember 2011

Masih Ada 76 Kasus Kejahatan Perang Belanda di Indonesia  

Di antara puluhan kasus itu, ada peristiwa Westerling.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belanda Dinilai Berlama-lama Urus Rawagede

10 Desember 2011

Pemerintah Belanda Dinilai Berlama-lama Urus Rawagede

Ketua Umum Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa Indonesia Batara Hutagalung menilai pemerintah Belanda sengaja berlama-lama mengurus gugatan warga Rawagede.

Baca Selengkapnya

Marty Sambut Kedatangan De Zwaan di Rawagede

9 Desember 2011

Marty Sambut Kedatangan De Zwaan di Rawagede

Menurut Marty, peristiwa penting ini juga menjadi pengakuan pemerintah Belanda bahwa kemerdekaan Indonesia berlangsung pada 1945.

Baca Selengkapnya

Tragedi Rawagede, Seperti Apa Pembantaian Itu?

9 Desember 2011

Tragedi Rawagede, Seperti Apa Pembantaian Itu?

Tragedi itu terjadi 64 tahun lalu. Tentara yang murka mengepung kampung dan membantai ratusan pria di Rawagede, Karawang. Seperti apa penyerbuan itu?

Baca Selengkapnya

Di Rawagede, Pemerintah Belanda Minta Maaf

9 Desember 2011

Di Rawagede, Pemerintah Belanda Minta Maaf

Permintaan maaf, kata De Zwaan, bukan hanya mewakili pemerintah Belanda, tetapi juga seluruh rakyat Belanda kepada warga Rawagede.

Baca Selengkapnya