Gus Dur Kunjungi Pramudya

Reporter

Editor

Jumat, 19 Desember 2003 09:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Abdurrahman Wahid mengunjungi sastrawan Pramudya Ananta Toer di Perumahan Waringin Jaya, Bojong Gede, Bogor, Sabtu (7/7). Gus Dur tiba di rumah Pramudya pukul 11.50 WIB. Menurut Juru Bicara Kepresidenan Wimar Witoelar, pertemuan itu tidak membicarakan hal-hal yang khusus. “Gus Dur hanya melakukan silaturrahmi biasa,” kata Wimar yang mendampingi Presiden dalam kunjungan itu.

Pramudya membenarkan hal itu. Pertemuan itu hanya silaturrahmi biasa, karena ia dan Gus Dur adalah kawan lama. Pada kesempatan itu, ia dan Gus Dur membicarakan kondisi-kondisi aktual yang sudah atau tengah terjadi. Pramudya menceritakan, Gus Dur mengatakan kepadanya tentang kondisi negara sekarang yang penuh pertentangan. "Saya bilang tetaplah berani, kalau Gus Dur hilang keberanian, ia akan jatuh," kata Pramudya.

Ketika ditanya lebih lanjut apa yang dimaksud dengan keberanian tersebut, Pramudya dengan lantang mengatakan, "Modal hidup ini berani, kalau enggak punya keberanian, menurut saya jadi ternak saja. Berani dalam arti membetulkan kesalahan, ini masalah budaya, ini soal the what of man, nilai manusianya, " Pramudya menegaskan.

Pramudya menceritakan, Gus Dur juga menanyakan pendapatnya tentang orang-orang yang menentangnya. Ditanya begitu, Pramudya mengatakan, "Tetaplah berani. Yang menentang Gus Dur mungkin tidak atau kurang kebaikannya dibandingkan Gus Dur. Yang menentang Gus Dur belum tentu lebih baik." Pada kesempatan itu Pramudnya menyampaikan dukungannya kepada Gus Dur. Ia juga mengharapkan kepada semua pihak agar membantu sisi baik dari Gus Dur.

Ketika ditanya apakah pembicaraan tersebut menyinggung masalah Sidang Istimewa. Pramudya mengatakan, "Masalah SI itu adalah kekuasaan DPR. Kalau tidak salah tangkap, Gus Dur malah balik bertanya apakah itu benar-benar kekusaan DPR untuk memecat dan meminta pertanggung jawaban Presiden, kan ada konstitusi," jelasnya.

Pertemuan tersebut selesai pada pukul 12.55. Pada kesempatan itu, Pramudya memberikan dua buah buku hasil karyanya berjudul “Nyanyi Sunyi” (jilid I & II) kepada Gus Dur. Buku tersebut, kata Pramudya, pada tahun ini akan terbit dalam bahasa Portugal. (Dicki Subhan)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

26 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

8 November 2023

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Baca Selengkapnya

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

6 Oktober 2023

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

11 Mei 2023

Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

Alissa Wahid meminta untuk mewaspadai sentimen sektarian pada Pilpres 2024. Dia juga meminta para capres untuk tak mengejar kepentingan politik semata

Baca Selengkapnya

Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

3 April 2023

Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

Ketua Pelaksana KPG Yajid Fauzi mengatakan, kegiatan KPG merupakan kegiatan kaderisasi yang bertujuan untuk menyebarluaskan khazanah pemikiran Gus DUr

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Makam Gus Dur Dibanjiri Peziarah

30 Maret 2023

Selama Ramadan, Makam Gus Dur Dibanjiri Peziarah

Ratusan warga berziarah ke makam Presiden keempat, K.H. Abdurrahman Wahid atau dikenal Gus Dur di area makam Pondok Pesantren Tebuireng

Baca Selengkapnya

Perayaan Imlek 2023, PKB Kenang Jasa Gus Dur Hapus Diskriminasi di Indonesia

21 Januari 2023

Perayaan Imlek 2023, PKB Kenang Jasa Gus Dur Hapus Diskriminasi di Indonesia

PKB menyebut perayaan Imlek tak lepas dari jasa mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dia mencabut Inpres yang pernah dibuat Soeharto.

Baca Selengkapnya

William Liddle tentang Gus Dur: Pemuda Nyeleneh dengan Pikiran Tajam

30 Desember 2022

William Liddle tentang Gus Dur: Pemuda Nyeleneh dengan Pikiran Tajam

Hari ini, 16 tahun lalu KH Abdurrahman Wahid berpulang. William Liddle dalam bukunya sebut Gus Dur sebagai pemuda nyeleneh dengan pikiran tajam.

Baca Selengkapnya