TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia akan membentuk tim investigasi terkait kekerasan yang terjadi di Kongres Papua III yang digelar di Abepura, Jayapura, Rabu lalu, 19 Oktober 2011. "Tim kemungkinan akan diturunkan pada minggu depan," kata Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, kawasan Menteng, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2011.
Dikatakan Ifdhal, tim tersebut akan diturunkan untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan dalam kongres tersebut, serta siapa yang harus bertanggung jawab. "Tim akan fokus menginvestigasi masalah kekerasannya, mencari tahu faktanya seperti apa, apa modusnya, dan siapa yang harus bertanggung jawab," katanya.
Menurut Ifdhal, setelah Kongres Papua III, intensitas kekerasan yang terjadi di Papua semakin meningkat. Hal tersebut terjadi karena masih adanya pengejaran terhadap orang-orang yang diduga aktivis Organisasi Papua Merdeka. "Pemerintah harus mengambil langkah yang manusiawi."
Wakil Ketua Komnas HAM Yoseph Adi Prasetyo memaparkan, berdasarkan informasi yang dihimpun Komnas HAM, hingga saat ini ada 6 korban ditemukan tewas misterius dengan luka tusukan dan 3 orang mengalami luka. "Banyak orang yang berlarian ke hutan. Kami berharap semua pihak untuk menahan diri," ujar pria yang akrab dipanggil Stanley ini.
Ia menambahkan, dari 300 orang yang sebelumnya ditahan, saat ini sebagian besar sudah dibebaskan. "Tinggal 15 orang masih diperiksa, termasuk presiden yang terpilih dalam Kongres Papua III," kata Stanley.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua, Socrates Sofyan Yoman, meminta agar pemerintah mengambil langkah dialog dengan masyarakat Papua agar insiden kekerasan tidak berlanjut.
Menurut Sofyan, supaya lebih adil, dialog tersebut harus dimediasi oleh pihak ketiga. Sofyan juga meminta agar Presiden segera memerintahkan TNI dan Polri yang ada di Papua untuk menghentikan kekerasan. "Masalah Papua sepertinya sudah kronis. Kekerasan tidak akan membangun simpati. SBY harus melihat ini, segera hentikan kekerasan di Papua," tandasnya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait
10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya
10 Desember 2023
Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.
Baca SelengkapnyaSuciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM
22 September 2022
Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?
Baca SelengkapnyaTerjebak Lingkaran Setan Binary Option
2 Februari 2022
Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti
12 Desember 2018
Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua
14 November 2017
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.
Baca SelengkapnyaAnggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir
4 Oktober 2017
Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaPenyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM
18 September 2017
Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..
20 Agustus 2017
Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron mengatakan ada sedikitnya 20 rekomendasi yang kemungkinan bakal ditolak atau menjadi catatan oleh Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni Kata Komnas HAM Soal Negara Punya 3 Mandat Pelestarian Budaya
20 Agustus 2017
Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron menyebutkan negara memiliki tiga mandat berkaitan dengan upaya pelestarian kebudayaan.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Masih Selidiki Kasus Dukun Santet 1998-1999
10 Agustus 2017
Komnas HAM masih menyelidiki kasus pembantaian dukun santet 1998-1999.
Baca Selengkapnya