Babakan Siliwangi Dinobatkan Sebagai Hutan Kota Dunia  

Reporter

Editor

Selasa, 27 September 2011 17:26 WIB

Pekerja membuat rangka jembatan gantung di hutan kota Babakan Siliwangi, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Bandung - Hutan seluas 3,8 hektare di Babakan Siliwangi, Bandung, dinobatkan sebagai hutan kota dunia, Selasa, 27 September 2011.

Deklarasi di kawasan hutan tersebut dihadiri Direktur Eksekutif United Nations Environmental Programme (UNEP) Achim Steiner, Menteri Lingkungan Hidup Gusti M. Hatta, Wali Kota Bandung Dada Rosada, serta ratusan warga Bandung.

Sejak 2007 Pemerintah Kota Bandung dan PT Esa Gemilang Indah telah menandatangani kerja sama pengelolaan kawasan hutan Babakan Siliwangi selama 20 tahun. “Dia punya uang untuk membangun, kami punya aset,” kata Wali Kota Bandung Dada Rosada seusai acara deklarasi, Selasa, 27 September 2011.

Selanjutnya, hutan kota Babakan Siliwangi akan dikelola swasta. Pengembang semula meminta hak mendirikan hotel, kondominium, dan rumah kebun, tapi pemerintah kini hanya mengizinkan untuk pembangunan rumah makan.

Luas area yang boleh dibangun untuk restoran di bekas lokasi rumah makan Lebak Gede itu 2.000 meter persegi. Ditambah 5.000 meter persegi sebagai lahan parkir. Sisanya, kata Dada, harus tetap hutan. “Konsep swasta sudah sesuai dengan kami, penunjang hutan hanya rumah makan,” ujar Dada.

Sampai sekarang pendirian rumah makan itu masih terganjal izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Rencana pembangunan rumah makan menunggu RTRW (rancangan tata ruang dan wilayah) provinsi. Sudah lama (diajukan), tapi belum keluar,” katanya.

Dada berharap pengelolaan hutan oleh swasta itu bisa menghasilkan keuntungan berupa pendapatan ke kas pemerintah, sehingga pemeliharaan hutan tak membebani anggaran daerah.

Direktur PT Esa Gemilang Indah Iwan Sunarya mengatakan izin hingga analisis mengenai dampak lingkungan sudah dikantongi. “Tinggal izin mendirikan bangunan untuk menyesuaikan gambar rencana kami dengan tata ruang wilayah,” katanya. Pembangunan itu rencananya akan dimulai akhir 2011.

Iwan menyatakan hutan Babakan Siliwangi tetap akan dipertahankan sebagai ruang publik yang bebas dikunjungi siapa pun dan gratis. “Kecuali nanti kalau ada pungutan retribusi kebersihan, kami akan ambil iuran (ke pengunjung),” ujarnya.

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Bandung Inisiatif menolak kebijakan Pemerintah Kota Bandung dan tidak mengakui keberadaan PT EGI sebagai calon pengelola hutan Babakan Siliwangi. “Kami hanya ingin Baksil sebagai hutan tanpa pembangunan fisik dan komersialisasi,” kata Koordinator Bandung Inisiatif Reggy Kayong Munggaran.

Adapun Menteri Lingkungan Hidup Gusti M. Hatta mengatakan pembangunan fisik di Babakan Siliwangi harus mengikuti tata ruang dan wilayah daerah.

ANWAR SISWADI






Berita terkait

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

9 jam lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

1 hari lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

6 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

7 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

8 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

8 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

8 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

8 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

8 hari lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

8 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya