DPR Ingin Undang KPK Rapat Anggaran? Ada Syaratnya.

Reporter

Editor

Selasa, 20 September 2011 21:41 WIB

Busyro Muqqodas. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta -Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengajukan syarat kepada Dewan Perwakilan Rakyat jika ingin mengundang dan mengikutsertakan Komisi Antikorupsi itu dalam rapat di Badan Anggaran.


"Kami harus pertimbangkan banyak hal, terutama independensi kami." kata Busyro Muqoddas di DPR, Selasa 20 September 2011. " Marwah kami itu integritas dan independensi,"


Busyro menilai sikap pimpinan DPR yang menyatakan akan mengundang KPK dalam setiap rapat Badan Anggaran masih sebatas wacana. Namun, jika benar akan direalisasikan, KPK pasti mempertimbangkannya. "Kalau ada permintaan kami pertimbangkan. Jadi belum tentu iya, belum tentu menolak," kata dia.

Busyro menyatakan KPK pasti akan menghadiri rapat-rapat di Badang Anggaran jika dua prinsip KPK dapat dijamin, yakni integritas dan independensi. "Kalau iya atau tidak ada argumen yang cantik, yang indah," ujarnya.

Busyro mengatakan, KPK hanya akan mengikuti rapat-rapat di DPR jika diundang secara resmi. Jika hanya memantau rapat maka tidak perlu ada mendapat undangan resmi dari DPR. "Kalau cuma memantau bisa dengan cara-cara kami, pakai indra ke enam. Di KPK harus ada indra ke enam," ujar dia dengan nada bercanda.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan pimpinan DPR sepakar untuk mengikutsertakan KPK dan Badan pemeriksa Keuangan dalam setiap rapat pembahasan anggaran di Badan Anggaran. Alasannya, untuk mencegah terjadinya permainan anggaran seperti yang dampaknya sekarang ditangani KPK berupa kasus-kasus korupsi yang melibatkan calo anggaran di DPR.

"Pertama untuk melakukan pencegahan kalau memang ada rencana atau keinginan dari pemerintah, kontraktor, dan Banggar untuk menyalahgunakan kewenangan tersebut." kata Pramono. "Ini bisa dilakukan pemantauan secara terbuka dan tentunya akses untuk bisa menggunakan data dalam pembahasan itu diperlukan oleh kedua lembaga tersebut,"

Pramono berharap pelibatan KPK dan BPK dalam setiap rapat pembahasan anggaran di Badan Anggaran setidaknya dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kebocoran anggaran negara.


"Supaya tidak ada lubang atau minimal memperkecil lubang terjadinya kebocoran," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini. "Mengenai kesediaan dua lembaga ini bersedia atau tidak, itu tergantung lembaga yang ada."

MAHARDIKA SATRIA HADI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

1 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

5 jam lalu

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

Jokowi masih menggodok nama-nama calon anggota pansel calon pimpinan dan dewan pengawas KPK

Baca Selengkapnya

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

6 jam lalu

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh pernyataan saksi yang menuding dirinya tidak benar.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

10 jam lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan Bekas Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba Tersangka TPPU

18 jam lalu

KPK Tetapkan Bekas Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba Tersangka TPPU

Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

23 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Gus Muhdlor Ditahan, Wakil Bupati Sidoarjo Dilantik Jadi Plt Bupati

1 hari lalu

Gus Muhdlor Ditahan, Wakil Bupati Sidoarjo Dilantik Jadi Plt Bupati

Gus Muhdlor dilarang menjalankan tugas sebagai bupati jika sedang menjalani masa tahanan.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Eks Kepala Rutan KPK Ditolak, Pengacara Tidak Sependapat dengan Putusan Hakim

1 hari lalu

Praperadilan Eks Kepala Rutan KPK Ditolak, Pengacara Tidak Sependapat dengan Putusan Hakim

Pengacara eks Kepala Rutan KPK menghormati putusan praperadilan meski tidak sependapat dengan hakim.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bekas Kepala Rutan KPK Ditolak, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

1 hari lalu

Praperadilan Bekas Kepala Rutan KPK Ditolak, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jakarta Selatan menolak gugatan praperadilan eks Kepala Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (Rutan KPK), Achmad Fauzi

Baca Selengkapnya

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

1 hari lalu

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

Eks Sespri Kasdi Subagyono minta perlindungan LPSK karena BAP miliknya di KPK bocor ke tangan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya