KPK Dihadiahi Bebek  

Reporter

Editor

Kamis, 15 September 2011 15:00 WIB

Muhaimin Iskandar. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO Interaktif, Jakarta - Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Kamis, 15 September 2011. Mereka kecewa dengan KPK yang belum juga memeriksa Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar terkait kasus dugaan suap dalam proyek infrastruktur transmigrasi. Mereka pun menghadiahi KPK seekor bebek yang dianggap sebagai simbol kelemahan.

"Harapan kami KPK itu singa, ternyata hanyalah seekor bebek," kata seorang orator, Lukman, saat menggelar aksinya di halaman KPK.

Bebek yang badannya ditutupi kain mirip kaus berlambang KPK itu ditempatkan dalam sebuah kerangkeng besi. Menurut Lukman, kerangkeng tersebut melambangkan KPK tak bisa bergerak dalam mengusut kasus suap sebesar Rp 1,5 miliar dalam dalam proyek transmigrasi itu.

"Seharusnya KPK sudah mengambil sikap tegas untuk memeriksa Muhaimin," ucapnya. Bebek itu pun diserahkan kepada penerima tamu Gedung KPK.

Muhaimin ikut terseret dalam kasus tersebut setelah dua anak buahnya tertangkap tangan menerima duit sebesar Rp 1,5 miliar yang diduga suap dari Dharnawati, staf PT Alam Jaya Papua, pada 25 Agustus lalu. Keduanya adalah Kepala Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan Kementerian Dadong Irbarelawan serta Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Kawasan Transmigrasi I Nyoman Suisnaya.

Saat diperiksa KPK, Dharnawati dan Dodong mengatakan duit itu hadiah untuk Menteri Muhaimin. Dharnawati mengaku dimintai duit oleh sejumlah orang dekat Muhaimin dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat.

Mereka adalah Ali Mudhori, Sindu Malik Pribadi, Muhammad Fauzi, dan Iskandar Pasojo alias Acoz. Ali dan Iskandar saat ini tengah menjalani pemeriksaan di KPK.

Wakil Ketua KPK M. Jasin mengaku sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Menteri Muhaimin. Namun ia tak mau membeberkan waktu pemeriksaan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu.

TRI SUHARMAN

Berita terkait

Diskusi Soal Pembentukan Pansel KPK dengan KSP, ICW dan PSHK Sampaikan 3 Hal Ini

2 jam lalu

Diskusi Soal Pembentukan Pansel KPK dengan KSP, ICW dan PSHK Sampaikan 3 Hal Ini

ICW menilai pembentukan Pansel KPK krusial bagi Presiden Jokowi karena ini peluang terakhir menyelamatkan KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Sita 3 Kendaraan Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Satu Mercedes Benz Sprinter Diduga Sengaja Disembunyikan

10 jam lalu

KPK Sita 3 Kendaraan Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Satu Mercedes Benz Sprinter Diduga Sengaja Disembunyikan

KPK juga menyita sebuah rumah milik Syahrul Yasin Limpo senilai Rp 4,5 miliar di Panakukang, Makassar.

Baca Selengkapnya

PKB Timang Anies Diusung ke Pilgub Jakarta, Namun Masih Condong pada Ida Fauziah

11 jam lalu

PKB Timang Anies Diusung ke Pilgub Jakarta, Namun Masih Condong pada Ida Fauziah

PKB telah berkomunikasi dengan Anies Baswedan perihal kans diusung maju pada Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Sodorkan 20 Nama Calon Pansel KPK ke Jokowi, Siapa Saja?

17 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Sodorkan 20 Nama Calon Pansel KPK ke Jokowi, Siapa Saja?

Siapa saja calon pansel KPK yang disodorkan ke Jokowi?

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kasus Korupsi PT Taspen, KPK Periksa Rina Lauwy Mantan Istri Dirut

17 jam lalu

Penyidikan Kasus Korupsi PT Taspen, KPK Periksa Rina Lauwy Mantan Istri Dirut

Mantan istri Dirut PT Taspen itu pernah diperiksa KPK sebagai saksi kasus korupsi PT Taspen pada 1 September 2022.

Baca Selengkapnya

Alasan Koalisi Usulkan 20 Nama Pansel KPK di Luar 11 Nama yang Beredar

18 jam lalu

Alasan Koalisi Usulkan 20 Nama Pansel KPK di Luar 11 Nama yang Beredar

Usulan calon pansel KPK itu berasal dari pelbagai unsur, mulai dari akademisi, praktisi, hingga pegiat antikorupsi.

Baca Selengkapnya

Anggap Putusan Sela PTUN Tak Tepat, ICW Minta Dewas KPK Hukum Nurul Ghufron Mengajukan Pengunduran Diri

20 jam lalu

Anggap Putusan Sela PTUN Tak Tepat, ICW Minta Dewas KPK Hukum Nurul Ghufron Mengajukan Pengunduran Diri

ICW meminta Dewas KPK menjatuhkan hukuman kepada Nurul Ghufron berupa, "diminta untuk mengajukan pengunduran diri sebagai pimpinan.

Baca Selengkapnya

Jelang Vonis Etik Nurul Ghufron, Dewas KPK Diminta Tak Takut Meski Dilaporkan ke Bareskrim

22 jam lalu

Jelang Vonis Etik Nurul Ghufron, Dewas KPK Diminta Tak Takut Meski Dilaporkan ke Bareskrim

IM57+ Institute meminta Dewan Pengawas KPK tidak takut dalam menjatuhkan vonis etik terhadap Nurul Ghufron

Baca Selengkapnya

Pesan Eks Penyidik ke Nurul Ghufron untuk Tidak Bikin Gaduh KPK: Kalau Tidak Salah, Ikuti Saja Prosesnya

23 jam lalu

Pesan Eks Penyidik ke Nurul Ghufron untuk Tidak Bikin Gaduh KPK: Kalau Tidak Salah, Ikuti Saja Prosesnya

Yudi mengatakan jika pun merasa benar, seharusnya Nurul Ghufron mengikuti rangkaian pemeriksaan dugaan pelanggaran etik di Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

SYL Peras Anak Buah Bayar Durian Musang King, Beri Bantuan Kiai di Karawang, hingga Bayar Servis Mobil Mercy

1 hari lalu

SYL Peras Anak Buah Bayar Durian Musang King, Beri Bantuan Kiai di Karawang, hingga Bayar Servis Mobil Mercy

Tidak hanya itu, ia membenarkan bahwa pernah mengeluarkan Rp 46 juta untuk Durian Musang King untuk SYL saat ditanyai oleh jaksa KPK.

Baca Selengkapnya