TEMPO Interaktif, Bandung - Meski tiang pancang monorel sudah berdiri di Jakarta, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla justru menawarkan moda transportasi massal ini di Bandung. Kalla memimpin rombongan PT. Hadji Kalla menawarkan pembangunan monorel ini di depan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Jumat 5 Agustus 2011. Kalla menawarkan pembangunan monorel di Bandung bisa selesai dalam 2 tahun. "Setelah semua perencanaannya selesai," kata Kalla di Gedung Sate, Bandung.
Menurut Kalla, teknologi monorel yang ditawarkan sama persis dengan yang hendak digarap perusahaan milik keluarganya itu di Makassar. "Teknisnya sama, (mengandalkan) kemampuan engineering lokal," ujar Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu.
Menurut Kalla, Kota Bandung dipilih karena tingkat kemacetan kota ini akan sama dengan Jakarta dalam satu hingga dua tahun lagi. "Kalau terus begini, Bandung akan kesulitan, satu-satunya cara transportasi umum," katanya.
Kalla mengatakan, transportasi massa monorel itu akan ditawarkan ke sejumlah kota lainnya. Kalla menyebutkan, setelah Bandung, monorel PT Hadji Kalla akan ditawarkan ke Surabaya.
Adapun Gubernur Ahmad Heryawan mengatakan, PT Hadji Kalla berminat untuk berinvestasi monorel di kawasan Bandung Raya, meliputi Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat. “Oleh karena lintas kabupaten/kota, pemerintah provinsi terlibat,” katanya.
Menurutnya, kerjasama pengembangan monorail itu dengan PT Hadji Kalla sudah dirintis sejak 2003 lalu, sejak provinsi Jawa Barat dipimpin oleh Gubernur Danny Setiawan. Sempat diteken naskah kesepahaman antara gubernur kala itu, dengan PT Hadji Kalla. “(Ini) rencana lama yang tertunda, mudah-mudahan bisa digencarkan lagi,” kata Heryawan.
Heryawan mengatakan, secara prinsip, setuju dengan tawaran itu. Soal detilnya, pemerintah provinsi akan membentuk panitia bersama melibatkan pemerintah kabupaten/kota untuk membicarakannya. “In-prinsip setuju, harus setuju apa pun keadaannya, ada yang mempercepat masalah transportasi di Bandung Raya, saya harus setuju,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dicky Saromi mengatakan, presentasi monorail yang ditawarkan Kalla itu mengacu pada perkiraan rasio volume kapasitas penambahan kendaraan dengan kapasitas jalan yang ada.
Menurut Dicky, PT Hadji Kalla menawarkan pilihan rute untuk mengatasi kemacetan sekaligus memberikan efisiensi pergerakan penumpang. Dua tawaran rutenya, yakni rute utara-selatan sepanjang hampir 8 kilometer yakni dari Dago sampai Buah Batu, serta rute circle atau melingkari sejauh 7 kilometer – menghubungkan pusat keramaian dalam kota. “Tapi kita memberikan masukan, hendaknya dieksten (diperpanjang), tidak hanya Kota Bandung, tapi metropolitan Bandung,” katanya.
Soal besaran tarif monorail itu, Dikcy menuturkan, PT Hadji Kalla menawarkan bisa ditekan di bawah Rp 10 ribu, sektiar Rp 7 ribuan. “Kalau yang lain bisa jadi Rp 15 ribuan, (kalau segitu) orang masih memilih enak naik motor,” katanya.
AHMAD FIKRI
Berita terkait
Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat
4 jam lalu
Tuhiyat menyatakan prioritas MRT Jakarta saat ini menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan jalur dan infrastruktur pendukung lainnya.
Baca SelengkapnyaProyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun
2 hari lalu
Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaEnam PSN Sektor Transportasi Tak Selesai Tahun Ini, Diteruskan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
2 hari lalu
Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada sejumlah Proyek Strategis Nasional atau PSN sektor transportasi yang belum bisa diselesaikan tahun ini.
Baca SelengkapnyaKAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang
9 hari lalu
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 8 Surabaya mengoperasikan tiga kereta api tambahan keberangkatan dari Stasiun Malang
Baca SelengkapnyaMTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL
14 hari lalu
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.
Baca SelengkapnyaBPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik
14 hari lalu
Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaJumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu
16 hari lalu
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.
Baca SelengkapnyaDidesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility
18 hari lalu
OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
21 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi
28 hari lalu
Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.
Baca Selengkapnya