TNI AU Bantah Ada Pemukulan Wartawan Tempo TV

Reporter

Editor

Kamis, 28 Juli 2011 23:52 WIB

Sejumlah personil gabungan Komando Pasukan Katak (KOPASKA) dan Intai Amfibi (TAIFIB) berhasil melumpuhkan sejumlah teroris saat simulasi penumpasan teroris di Lapangan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Jumat (17/6). Simulasi ini bagian dari peringatan Hari Penerbangan Angkatan Laut ke 55. Selain aksi penumpasan teroris, ada aktraksi sejumlah pesawat dan helikopter serta terjun payung. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO Interaktif, Jakarta - TNI Angkatan Udara membantah adanya pemukulan yang menimpa wartawan Tempo TV, Syarifah Nur Aida, 27 tahun. Peristiwa yang terjadi di Kampung Cibitung RW 05 Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Bogor, Kamis 28 Juli 2011, itu murni karena kondisi Syarifah yang tidak sehat sehingga menyebabkan ia terjatuh hingga pingsan ketika melakukan liputan.

"Saya sudah konfirmasi. Saya tahunya tidak ada pemukulan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Kolonel Azman Yunus, ketika dihubungi, Kamis 28 Juli 2011. "Dia sakit, setelah diperiksa tensinya 130/90, temperaturnya 37 derajat. Dia jalan kaki sejak pagi."

Berdasarkan keterangan yang ia peroleh, Azman mengatakan, Syarifah bersama kedua rekannya sedang berjalan kaki setelah selesai meliput. Namun, di tengah jalan, Syarifah tiba-tiba terjatuh karena kelelahan. Sedangkan dua temannya, yang menyadari Syarifah tertinggal, akhirnya kembali untuk mencari temannya itu.

"Dia jatuh sampai enggak sadarkan diri, lalu ditemukan warga dan dibawa ke puskesmas. Ada salah satu masyarakat disitu, namanya Bu Neneng, yang bilang secara spontan Syarifah dipukul anggota AURI," kata Azman menjelaskan darimana asal mula dugaan pemukulan terhadap Syarifah. "Saya tidak tahu apa motivasinya."

Belakangan, Neneng mencabut pernyataannya. "Dia cuma asal ngomong saja. Dia tidak sadar omongannya itu akan mengubah persepsi orang lain," ujar Azman.

Ia membenarkan jika lokasi jatuh pingsannya Syarifah dekat dengan fasilitas pelatihan satuan Den Bravo di Lanud Atang Sanjaya. Ia juga tidak membantah jika ada anggota Lanud yang datang ke kantor Polsek untuk memberikan klarifikasi, setelah sebelumnya polisi datang ke markas Paskas untuk menanyakan soal insiden tersebut. "Sebenarnya semuanya sudah clear, tidak usah dibesar-besarkan," ujar Azman. "Yang saya pegang keterangan Kapolsek. Dan Kapolsek siap memberikan klarifikasi."


MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

2 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

3 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

4 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

7 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

7 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

7 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya