TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menyatakan Batalyon Lintas Udara 100 akan dilikuidasi apabila mereka terbukti menyandera para perwira saat bentrok antara kesatuan itu dengan Brimob, Minggu (29/9) malam lalu. “Itu cerminan bahwa mereka bukan prajurit lagi. Karena itu, terpaksa akan kita likuidasi,” kata Panglima usai peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (1/10) pagi. “Kalau nanti indikasinya benar mereka menyandera, maka itu bukan lagi kesatuan TNI tetapi gerombolan bersenjata. Ini cacat berat,” kata Endriartono. Ia menambahkan saat ini TNI tengah menyelidiki kasus itu yang dipimpin oleh Kepala Staf Angakatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu. Namun, Ryamizard menyatakan Batalyon Lintas Udara 100 tidak aka dilikuidasi. “Batalyon Linud 100 tidak akan dilikuidasi, hanya semua personel yang terlibat akan dikenakan tindakan tegas dan sanksi hukum,” kata dia usai pertemuan di ruang Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Jalan Binjai Kilometer 6,5 Medan, Selasa (1/10) pagi. Pertemuan itu juga dihadiri Komandan Pusat Polisi Militer Mayjen Sulaiman A.B., Panglima Kostrad Letjen Bibit Waluyo, dan Kepala Polda Sumatra Utara Irjen Ansyaad Mbai. Menurut dia, sejak Senin semua aggota Linud 100 yang menyerang Markas Polres Langkat dan Markas Brimob Kompi A Binjai, sudah meyerahkan diri ke Markas Linud 100. Namun, ada beberapa pucuk senjata yang belum kembali. Ia tidak menyebutkan berapa anggota yang menyerahkan diri dan berapa pucuk senjata yang belum kembali. “Kita masih melusurinya dan memeriksa semuanya,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, kepala staf mengungkapkan keprihatinan dan kekesalannya atas tindakan prajurit Batalyon Linud 100. “Ini mungkin ekses dari pemisahan TNI dengan Polri. Walau itu baik, tapi kita harus melihat dampak-dampak yang muncul.” Saat berita ini dilaporkan, kepala staf sedang memberikan pengarahan kepada perwira Kodam Bukit Barisan. Rencananya ia akan mengunjungi Markas Polres Langkat, Markas Brimob di Binjai, dan Maskas Batalyon Linud 100 di Namu Sirasira, Binjai. (Dede Aribowo/Bambang Soed–Tempo News Room)
Berita terkait
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
5 menit lalu
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.