Muhamadiyah Ambil Alih Akademi Perawat Lumajang

Reporter

Editor

Selasa, 9 Maret 2010 12:24 WIB

TEMPO Interaktif, Lumajang - Perguruan Muhamadiyah mengambil alih pengelolaan Akademi Keperawatan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyusul adanya larangan bagi pemerintah untuk mengelola lembaga pendidikan setingkat perguruan tinggi. Sebagai prasyarat pengambil alihan pengelolaan akademi tersebut, Muhamadiyah menyerahkan uang senilai Rp 5 miliar, serta 19 sertifikat tanah dan bangunan.

Dalam hal ini, Perguruan Muhamadiyah berhasil menyisihkan beberapa organisasi lain yang juga berniat untuk mengambil alih kelola lembaga pendidikan keperawatan yang didirikan pada 1987. Antara lain, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Namun, dalam verifikasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lumajang, hanya dua yang lolos yakni PPNI dan Muhamadiyah.

Ketua Majelis Dikdasmen Pengurus Daerah Muhamadiyah Lumajang, Suharyo, menyatakan pihaknya bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang, DPRD, sudah membuat draf nota kesepahaman (MoU). “Tinggal penandatangannya saja,” kata Suharyo, Selasa (9/3). Menurut dia, salah satu klausul dalam nota itu adalah meningkatkan grade lembaga tersebut menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan. Rencananya, nota kesepahaman itu akan diteken malam ini.

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Lumajang, Abdul Fatah Ismail, mengatakan penentuan pihak yang mengambil alih akademi perawatan tersebut sudah sesuai dengan mekanisme. “Tidak ujug-ujug langsung pemilihan,” katanya.

Dari sejumlah organisasi yang mengajukan, ia melanjutkan, hanya Muhamadiyah yang memiliki badan hukum. Fatah menampik rumor bahwa pemerintah memberlakukan persyaratan yang nantinya hanya bisa dipenuhi Muhamadiyah. “Soal aturan berbadan hukum, pemerintah daerah tidak bisa mengeset hal itu,” katanya.

Advertising
Advertising

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

10 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

8 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

20 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

22 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya