TEMPO Interaktif, Jakarta - Dalam pidato politik yang disampaikan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, ia mengajak kader partai khususnya yang duduk di DPR untuk melaksanakan pesan-pesan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin.
Pidato politik yang disampaikan Aburizal Bakrie atau Ical, Jumat (5/3) malam ini umumnya hanya berisi pesan-pesan dan ucapan terima kasih karena kadernya di DPR telah menyelesaikan pembahasan kasus Century.
Ical pun menegaskan bahwa soal pelik ini sudah memasuki masalah hukum yang harus berjalan baik tanpa intervensi politik. Kita menjunjung tinggi proses hukum, yang mengedepankan keadilan dan asas praduga tak bersalah.
Ia mengatakan, banyak hikmah yang bisa diambil dalam setelah kasus Century berakhir. “Misalnya peraturan perbankan harus direvisi, harus transparan dan bertanggung jawab, serta mendapat dukungan politik. Salah satu manfaat membenahi itu adalah adanya kepastian yang lebih baik karena ekonomi pasti selalu mengalami pasang surut,” katanya.
Pada akhir pidatonya, mantan Menteri Kesejahteraan Rakyat ini mengingatkan kadernya tentang isi pidato Presiden sehari sebelumnya. “Pesan ini kita sambut dengan tangan terbuka. Setelah melewati gelora politik yang lama itu, mari kita membangun persamaan, bukan memperuncing perbedaan,” katanya.
Ical pun mengajak kader Golkar untuk bergandengan tangan dengan partai lain. Namun mengenai perbedaan pendapat di Pansus Century, ia mengatakan, “Jika ada perbedaan maka itu bukan ungkapan permusuhan tapi sebuah sikap mandiri untuk komintmen mencari kebenaran dan kebaikan.”