Ratusan Guru Honor di NTT Ditipu

Reporter

Editor

Sabtu, 27 Februari 2010 17:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Sebanyak 400 guru honorer, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditipu oleh oknum yang mengaku staf ahli anggota DPR-RI asal Partai Demokrat, Anita Yakoba Gah. Orang tersebut mengiming-imingi guru honorer bakal diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Anggota DPR Anita Yakoba Gajh mengatakan, setiap guru diminta uang sebesar Rp 350 ribu untuk persyaratan adiministrasi. Selain itu Rp 1,5 juta per orang untuk biaya mengantar berkas ke Jakarta. Setelah orang tersebut menerima surat keputusan pengangkatan sebagai PNS, maka para guru itu diwajibkan untuk membayar sebesar Rp 5 juta.

Anita memang ditunjuk oleh Partai Demokrat sebagai anggota tim kerja (Panja) Rancangan Peraturan Pemerintah tentang penyelesaian masalah guru honorer dan kontrak di Indonesia. Menurut dia, permintaan sejumlah dana itu dilakukan oleh calo dan oknum yang tidak bertanggungjawab yang mencatut namanya untuk mencari keuntungan. "Itu ulah calo dan oknum yang menjual nama saya untuk mengangkat guru honorer dan kontrak sebagai PNS," katanya.

Oknum tersebut, pernah mendatangi ruang kerjanya di gedung DPR RI dan menyerahkan sebanyak 400 berkas guru kontrak, bantu dan honorer untuk diangkat sebagai PNS. "Saya bingung kenapa berkas ini diserahkan ke saya," katanya.

Anita mengatakan, dirinya tidak pernah meminta atau menyuruh orang atau staf ahlinya untuk memungut biaya dari para guru dengan janji akan diangkat menjadi PNS. "Saya tidak pernah menyuruh orang untuk minta uang dari para guru yang mau diangkat jadi PNS," kata Anita.

Anggota Komisi VIII DPR RI ini mengaku, telah menerima laporan bahwa namanya dicatut terkait pengangkatan tenaga honorer dan kontrak di NTT, sehingga ia datang untuk mengklarifikasikan masalah ini.

"Walaupun kami (Anggota fraksi Demokrat) diminta untuk tidak meninggalkan Jakarta, namun saya menyempatkan diri untuk klarifikasi masalah ini," katanya.

Karena itu, Anita meminta agar guru honorer, kontrak dan bantu di Kupang tidak mempercayai oknum yang mengaku staf ahil anggota DPR RI tersebut. "Guru-guru yang rugi, bagaimana kalau mereka tidak diangkat sebagai PNS," katanya.

Dia juga meminta kepada Kepala Polisi Daerah (Kapolda) NTT segera menindaklanjuti dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum tersebut.

Sementara itu, seorang guru honorer yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, dirinya adalah salah satu korban dari orang tersebut. Bahkan, dirinya telah menyerahkan dana sebesar Rp350.000. "Saya adalah korban dari orang itu. Saya sudah serahkan uang Rp350.000 untuk biaya administrasinya," katanya.

Belakangan diketahui oknum atau calo tersebut adalah Maria Hulo, Staf Tata Usaha di SMAN 6 Kupang yang juga adalah anggota Lembaga Pemantau Penyelenggaraan Negara (LPPN) yang telah dibubarkan Presiden.

YOHANES SEO

Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

12 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

31 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

35 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

42 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

54 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

4 Maret 2024

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

4 Maret 2024

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

4 Maret 2024

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

4 Maret 2024

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

4 Maret 2024

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya