Aula Milik Jemaah LDII Dirobohkan Warga

Reporter

Editor

Rabu, 3 Februari 2010 14:07 WIB

TEMPO Interaktif, Mojokerto -Sebuah aula tempat pengajian jemaah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Dusun Kweden, Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dirobohkan warga setempat. Menurut pengakuan warga, hal itu dilakukan karena jemaah LDII yang jumlahnya minoritas melanggar kesepakatan dengan warga.

"Dulu mereka sepakat aula tidak akan dijadikan masjid, tapi dilanggar. Padahal, di sebelah aula sudah ada masjid kampung," kata Ali Musthofa, warga kampung sebelah aula, Rabu (3/2).

Menurut Ali, tiga bulan sebelum Ramadan tahun 2009 lalu, jemaah LDII membangun aula pengajian berupa pondasi. Pembangunan kemudian dihadang warga. Warga meminta agar aula tidak dijadikan masjid karena sebelah aula itu sudah ada masjid kampung yang cukup untuk menampung masyarakat kampung.

Warga ingin masyarakat guyub (rukun) antarsesama. Akhirnya, kedua belah pihak sepakat menghentikan pembangunan. Ali menambahkan pimpinan jemaah juga sudah menandatangani kesepakatan dengan warga di kantor desa. Namun, dua bulan setelah itu, aula dibangun lagi.

Pada hari pertama Ramadan, aula dijadikan tempat Salat Tarawih. Aula juga dijadikan tempat pengajian. Selain itu, jemaah juga berencana menjadikan aula itu sebagai masjid, dan hendak digunakan sebagai tempat Salat Jumat. Hal itu yang kemudian memantik emosi warga.

Jemaah LDII yang terdiri dari tujuh kepala keluarga (KK). Dengan jumlah jemaah tidak lebih dari 15 orang, mereka kerap terlibat ketegangan dengan warga. Puncaknya, tadi malam aula itu digempur warga, dan dirubuhkan hingga rata dengan tanah.

Kejadian terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Pascakejadian, kondisi kampung sepi. Polisi juga tidak tampak berada di lokasi."Kami inginnya mereka itu tidak membuat kelompok sendiri saat salat, agar rukun," kata dia.

Kholik, salah satu jemaah LDII, menepis anggapan jika aula itu hendak dijadikan masjid. Ia mengatakan aula itu hanya tempat pengajian biasa, dan tidak akan dijadikan masjid. Sebab itu ia heran dengan sikap warga yang mendadak merubuhkan aula tanpa musyawarah.

Dia juga tidak berani mengadukan kasus itu karena jumlahnya minoritas."Aula dirubuhkan tanpa sepengetahuan saya," kata dia.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan kepala desa setempat belum bisa dikonfirmasi. Ketika wartawan mendatangi kantor dinasnya ia tidak ada di tempat. Hal itu juga terjadi di Kantor Kepolisian Sektor Trowulan. Kepala Polsek tidak ada di tempat.

MUHAMMAD TAUFIK

Berita terkait

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

19 Oktober 2023

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

Sebelumnya para siswa sempat belajar di rumah akibat konflik antarkampung di Mataram.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

6 Agustus 2017

Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebut benih perpecahan sudah muncul, berpotensi Indonesia sebagai kancah konflik antar agama.

Baca Selengkapnya

JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

11 Juli 2017

JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

Wakil Presiden Jusuf kalla atau JK memngharapkan polisi bisa bertindak adil mengatasi konflik di tengah masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

4 Mei 2017

Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, Syamsul Huda berkomitmen untuk mengawal maklumat Kementerian Agama untuk mencegah konflik.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

26 April 2017

Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyatakan negara ini mempunyai ancaman terbesar dalam menangani konflik sosial dan isu primordialisme.

Baca Selengkapnya

Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

17 Maret 2017

Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

Wakil Menteri Luar Negeri mengatakan pembangunan pasar di Myanmar diharapkan bisa mengakhiri konflik serta membuat masyarakat berinteraksi dan tak saling curiga.

Baca Selengkapnya

BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

15 Maret 2017

BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

Lambatnya pemerintah daerah dalam menangani memperparah terjadinya konflik sosial, menurut Deputi II Bidang Dalam Negeri BIN Thamrin Marzuki.

Baca Selengkapnya

GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

1 Februari 2017

GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

Damin dan Zakaria tampil bersama di panggung acara dan
keduanya berjabat tangan.

Baca Selengkapnya

Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

13 Desember 2016

Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

Menurut Wiranto, masyarakat mengenal azas musyawarah untuk mufakat sebagai kultur.

Baca Selengkapnya

Gemabudhi Minta Konflik Rohingya Tidak Meluas ke Indonesia

24 November 2016

Gemabudhi Minta Konflik Rohingya Tidak Meluas ke Indonesia

Gemabudhi dan Gema Mathla'ul Anwar akan ke Kedubes Myanmar di Jakarta untuk menyampaikan keprihatinan.

Baca Selengkapnya