Polisi Didesak Tangkap Pembunuh Isodorus di Kwamki Lama

Reporter

Editor

Rabu, 20 Januari 2010 11:46 WIB

TEMPO Interaktif, Timika - Polisi didesak dapat menangkap pelaku pembunuhan Isodorus Edoway. Isodorus pada Selasa (19/1) tewas setelah dikeroyok belasan orang.

Menurut salah satu keluarga Isodorus, pada Selasa siang sebenarnya pelajar SMP YPPGI Kwamki Lama ini hendak melihat pengumuman di sekolahnya soal kapan proses belajar dimulai. Sejak konflik antarwarga pada 4 Januari 2010, semua persekolahan di Kwamki Lama lumpuh.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Mimika, Karel Gwijangge, Rabu (20/1), mengatakan Isodorus adalah anak sekolah yang tidak terlibat konflik tapi jadi korban pertikaian antar warga. "Isodorus meninggal tidak masuk kelompok yang bertikai. Ini tindakan kriminal. Polisi harus menangkap pelaku," kata Karel.

Karel Gwijangge yang juga warga Suku Amungme mengatakan dalam adat sebenarnya tidak dibenarkan orang saling baku bunuh. "Jaman dulu itu tidak ada agama, tidak ada polisi. Jadi perang itu yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Tetapi sekarang harusnya tidak lagi karena sudah ada agama, polisi dan hukum," kata Karel.

Menurut Karel, sekarang banyak konflik dan kerusuhan pakai istilah perang adat, dan konflik adat sebagai tameng. "Sehingga kalau mereka bunuh orang tidak ditangkap. Itu semua tipuan yang membuat bingung penegak hukum," kata Karel.

Semua kepala perang di Kwamki Lama, kata karel, harus menanggung sendiri denda adat akibat konflik ini. "Tidak ada lagi bantuan dari pemerintah. Tidak boleh ada pos anggaran di APBD untuk bayar-bayar denda itu," kata Karel.

Dihubungi terpisah, Kepala Kepolisian Resor Mimika, Ajun Komisaris Besar Muhammad Sagi, Rabu siang, mengatakan warga yang bertikai mulai hari ini harus menghentikan perang. "Kemarin (Selasa) pemerintah dan Dewan sudah meminta polisi bertindakl tegas. Kalau ada warga yang bawa panah dan perang akan ditangkap," kata Muhammad Sagi.

Menurut Muhammad Sagi, setelah penandatangan kesepakatan damai yang dijadwalkan hari ini, polisi akan menilai semua tindak kekerasan dan pembunuhan sebagai tindakan kriminal. "Potensi konflik tetap ada, tetapi tidak bisa ditolerir lagi. Secepatnya pemerintah dan pihak terkait akan melakukan pendekatan dan sosialisasi hukum," kata Muhammad Sagi.

Jenazah Isodorus yang semula hendak diusung ke DPRD Mimika batal dilakukan. Jenazah kemudian dibawa ke Bandara Mosez Kilangin Mimika untuk diterbangkan ke Paniai.

TJAHJONO EP

Berita terkait

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

19 Oktober 2023

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

Sebelumnya para siswa sempat belajar di rumah akibat konflik antarkampung di Mataram.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

6 Agustus 2017

Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebut benih perpecahan sudah muncul, berpotensi Indonesia sebagai kancah konflik antar agama.

Baca Selengkapnya

JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

11 Juli 2017

JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

Wakil Presiden Jusuf kalla atau JK memngharapkan polisi bisa bertindak adil mengatasi konflik di tengah masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

4 Mei 2017

Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, Syamsul Huda berkomitmen untuk mengawal maklumat Kementerian Agama untuk mencegah konflik.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

26 April 2017

Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyatakan negara ini mempunyai ancaman terbesar dalam menangani konflik sosial dan isu primordialisme.

Baca Selengkapnya

Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

17 Maret 2017

Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

Wakil Menteri Luar Negeri mengatakan pembangunan pasar di Myanmar diharapkan bisa mengakhiri konflik serta membuat masyarakat berinteraksi dan tak saling curiga.

Baca Selengkapnya

BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

15 Maret 2017

BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

Lambatnya pemerintah daerah dalam menangani memperparah terjadinya konflik sosial, menurut Deputi II Bidang Dalam Negeri BIN Thamrin Marzuki.

Baca Selengkapnya

GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

1 Februari 2017

GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

Damin dan Zakaria tampil bersama di panggung acara dan
keduanya berjabat tangan.

Baca Selengkapnya

Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

13 Desember 2016

Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

Menurut Wiranto, masyarakat mengenal azas musyawarah untuk mufakat sebagai kultur.

Baca Selengkapnya

Gemabudhi Minta Konflik Rohingya Tidak Meluas ke Indonesia

24 November 2016

Gemabudhi Minta Konflik Rohingya Tidak Meluas ke Indonesia

Gemabudhi dan Gema Mathla'ul Anwar akan ke Kedubes Myanmar di Jakarta untuk menyampaikan keprihatinan.

Baca Selengkapnya