Temuan di Filipina itu Bukan Senapan Galil Tapi SS1-V1 Pindad  

Reporter

Editor

Jumat, 28 Agustus 2009 15:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebanyak 54 senjata yang ditemukan sedang diselundupkan ke Filipina itu SS1-V1 buatan Pindad, Bandung, bukan senapan Israel Galil atau tiruannya. Berita ini menurut media Filipina, Manila Bulletin, yang memeriksa sendiri senjata itu.



Laporan awal saat ditemukan oleh pihak Bea Cukai Filipina, disebutkan bahwa senjata itu adalah senjata terkenal dari Israel, Galil, tapi dibuat di Indonesia.

Tapi menurut Manila Bulletin, setelah memeriksa sendiri tampak bahwa senjata itu benar-benar SS1-V1, senapan serbu buatan Pindad yang menjadi salah satu standar militer Indonesia.

Selain itu, dari foto yang tampak di halaman ini, saat para pejabat Filipina memeriksa senjata, memang tampak bahwa senjata itu SS1-V1. Tampak jelas bentuk gagang SS1-V1 yang melengkung ke belakang, tidak seperti Galil yang miring lurus.

Laras Galil juga seperti diapit dua laras lain di atas dan bawah. Sedang SS1-V1, seperti tampak saat diperiksa pejabat, hanya memiliki satu batang panjang di samping laras.

NURKHOIRI

Berita terkait

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

27 Maret 2022

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyerahkan paspor beserta izin tinggal special non immigrant visa kepada perwakilan warga negara Indonesia yang berasal dari warga negara keturunan atau Persons of Indonesian Descent (PIDs). Acara penyerahan paspor dilakukan secara simbolis di Lapangan Upacara KJRI Davao, Filipina.

Baca Selengkapnya

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

30 Mei 2017

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

Polda Kalimantan Timur-Kalimantan Utara mewaspadai pelarian kelompok Marawi yang tengah digempur pemerintah Filipina.

Baca Selengkapnya

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

24 Mei 2017

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

WNI yang berada di Filipina diimbau untuk lebih waspada, setelah status darurat militer diterapkan oleh Presiden Rodrigo Duterte di Marawi.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

30 April 2017

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

Dibukanya rute Davao-Bitung, kata Jokowi, menunjukkan Presiden Duterte peduli dengan wilayah-wilayah yang berada jauh dari ibu kota Filipina, Manila.

Baca Selengkapnya

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

28 April 2017

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan meresmikan pembukaan rute pelayaran kapal Davao-Bitung.

Baca Selengkapnya

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

28 April 2017

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

Presiden Jokowi diterima Presiden Filipina Redrigo Duterte.di Istana Malacanang.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

25 April 2017

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

Jokowi akan menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Duterte dan menghadiri KTT ASEAN.

Baca Selengkapnya

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

20 Januari 2017

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

Tiga WNI asal Sulawesi Selatan yang diduga diculik Abu Sayyaf
adalah nelayan.

Baca Selengkapnya

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

26 Oktober 2016

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina pelintas tradisional dan sudah tinggal di sana bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Baca Selengkapnya

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

26 Oktober 2016

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina telah mendapatkan statusnya sebagai WNI.

Baca Selengkapnya