OKU Timur Lumbung Ikan Patin di Sumatera Selatan
Sabtu, 2 November 2024 19:18 WIB
INFO NASIONAL - Selain dikenal sebagai lumbung padi, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur ternyata juga menunjukkan potensi luar biasa sebagai lumbung ikan, khususnya ikan patin, di Sumatera Selatan dan bahkan di Indonesia.
Capaian ini merupakan salah satu prestasi yang diraih semasa kepemimpinan Bupati Lanosin bersama Wakilnya HM Adi Nugraha Purna Yudha memimpin OKU Timur sejak 2021.
Ditangan Enos, sapaan akrab Bupati OKU Timur, produksi ikan di daerah ini meningkat signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2020, produksi ikan patin mencapai 35.889,79 ton per tahun.
Angka ini meningkat menjadi 36.607,58 ton pada 2021, lalu naik lagi pada 2022 hingga mencapai 39.675,92 ton, dan terus melonjak di tahun 2023 dengan total produksi sebesar 43.013,9 ton. Kenaikan produksi ini menempatkan OKU Timur sebagai penghasil ikan patin terbesar di Sumatera Selatan dan bahkan di Indonesia.
Atas pencapaian ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menetapkan OKU Timur sebagai kabupaten lokus kampung patin nasional. Tak hanya itu, pada 2024, Bupati Lanosin juga menerima penghargaan nasional sebagai pengembang kampung perikanan budidaya terintegrasi.
Selain itu, KKP RI menetapkan OKU Timur sebagai salah satu dari lima kampung perikanan budidaya modern di Indonesia untuk periode 2024–2029.
Bupati Lanosin, yang saat ini sedang cuti kampanye, menyatakan rasa syukurnya atas capaian di bidang perikanan ini. Ia berharap produksi perikanan di OKU Timur dapat terus meningkat dan menjadi salah satu sektor unggulan selain pertanian, peternakan, dan perkebunan.
“Ruhnya OKU Timur adalah penghasil bidang pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan. Namun, bidang lain tentu akan menyusul,” ujar Enos.
Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Peternakan OKU Timur, tidak hanya ikan patin yang mengalami peningkatan produksi. Beberapa jenis ikan lainnya seperti ikan lele, nila, bawal, mas, dan gurame juga mencatatkan kenaikan dari tahun ke tahun.
Peningkatan Produksi Ikan Lele, Nila, Bawal, Mas, dan Gurame
Ikan Lele: Produksi pada 2020 mencapai 6.387,9 ton, meningkat menjadi 6.669,55 ton pada 2021, naik lagi menjadi 6.804,61 ton di 2022, dan mencapai 6.822,36 ton pada 2023.
Ikan Nila: Pada 2020 tercatat 3.431,56 ton, naik menjadi 3.485,07 ton pada 2021, terus bertambah menjadi 3.644,69 ton di 2022, dan mencapai 3.681,97 ton pada 2023.
Ikan Bawal: Produksi pada 2020 sebesar 1.035,08 ton, meningkat menjadi 1.055,78 ton pada 2021, lalu 1.057,54 ton di 2022, dan mencapai 1.058,8 ton pada 2023.
Ikan Mas: Tahun 2020 mencapai 745,02 ton, naik menjadi 759,93 ton di 2021, lalu meningkat ke 801,13 ton pada 2022, dan mencapai 810,65 ton di 2023.
Ikan Gurame: Produksi tahun 2020 tercatat 477,99 ton, meningkat ke 587,55 ton pada 2021, kemudian 685,4 ton di 2022, dan mencapai 691,15 ton pada 2023.
Salah satu inovasi yang saat itu dilakukan Bupati Enos dalam meningkatkan produksi ikan di OKU Timur adalah dengan memberikan berbagai bantuan kepada kelompok pembudidaya ikan. Bantuan tersebut berupa sarana prasarana perikanan, bibit ikan, pakan, dan cetak kolam baru.
Enos juga aktif berkoordinasi dengan KKP RI untuk memperoleh dukungan tambahan dari pemerintah pusat. Salah satu hasilnya adalah bantuan berupa pabrik pakan mandiri yang dikelola koperasi.
Dengan adanya pabrik ini, para anggota koperasi yang merupakan pembudidaya ikan bisa mendapatkan pakan dengan harga lebih murah dibandingkan pakan pabrikan.
Dengan berbagai bantuan dan program inovatif yang dijalankan, produksi ikan di Kabupaten OKU Timur diprediksi akan terus meningkat pada 2024. Saat ini, sudah ada tambahan kelompok pembudidaya ikan baru serta kolam-kolam ikan baru yang dicetak.
Kabupaten OKU Timur bukan hanya menjadi lumbung padi, tetapi juga lumbung ikan di Sumatera Selatan. Produksi ikan yang terus meningkat bukan hanya membantu perekonomian daerah tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di OKU Timur. (*)