Sinergi Pemerintah dan Apindo, Perkuat Daya Tarik Investasi Sesuai Indikator B-Ready Bank Dunia

Jumat, 1 November 2024 12:43 WIB

Direktur Deregulasi Penanaman Modal kementerian Investasi dan Hirilisasi BKPM Dendy Apriandi (tengah) dan Bidang Pembangunan Berkelanjutan (SDG`S) APINDO Elim Sritaba (kanan) dalam acara Ngobrol Tempo dengan tema Rapor Kemudahan Berusaha Indonesia oleh Bank Dunia di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Oktober 2024. Dok. Tempo

INFO NASIONAL - Dendy Apriandi, Direktur Deregulasi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan laporan Business Ready atau B-Ready yang dirilis Bank Dunia pada September lalu, dapat menjadi acuan untuk memperbaiki hasil yang belum optimal sekaligus memperkuat sinergi bersama semua pihak untuk mendorong investasi di Indonesia.

B-Ready adalah pengganti Ease of Doing Business (EODB). Perbedaannya, EODB mengutamakan peringkat, sedangkan B-Ready lebih kepada hasil skor. Pengukuran skor ini didasarkan pada tiga pilar. Pertama, kualitas regulasi atau regulatory framework. Kedua, pelayanan masyarakat atau public services, dan ketiga adalah efisiensi. Indonesia meraih nilai tertinggi dalam skor kualitas regulasi, 64. Sedangkan dua pilar selanjutnya meraih nilai tak jauh berbeda dengan laporan yang sebelumnya berlaku, EODB.

Nilai ini sepatutnya jadi dasar pembenahan agar arus investasi lebih mudah masuk ke Indonesia. “Sebetulnya survei (B-Ready) ini hanya untuk lebih memotivasi kita apakah kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah sudah sesuai dengan kebutuhan, kebutuhan dari investor tentu,” tutur Dendy dalam diskusi Ngobrol @Tempo di Gedung Tempo, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.

Salah satu fokus utama dalam pembenahan adalah sistem Online Single Submission (OSS). Meskipun OSS telah memberikan kemudahan signifikan dalam pengurusan izin berusaha melalui prosedur yang lebih sederhana dan pemangkasan waktu, Dendy mengakui bahwa masukan dari pengusaha dan asosiasi terkait masih diperlukan. Oleh karena itu, upaya perbaikan terus dilakukan untuk memastikan sistem ini semakin efisien dan responsif terhadap kebutuhan para pelaku usaha.

“Jadi kita melakukan reform lagi, harus melakukan perubahan pada PP5 (Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 terkait OSS) yang saat ini sedang proses penyelesaian finalisasinya. Insya Allah nanti dapat memberikan hasil lebih baik lagi,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Pembenahan regulasi terkait OSS, Dendy melanjutkan, sudah menjadi keniscayaan. OSS merupakan gerbang utama pengusaha memulai bisnis. “Jadi yang juga perlu ditingkatkan adalah tatanan implementasinya sehingga kemudahan betul-betul dirasakan oleh investor,” ucapnya.

Apalagi, nomenklatur BKPM yang kini menjadi Kementerian Investasi dan Hilirisasi mempunyai tugas besar mendorong investasi demi terealisasinya target Presiden Prabowo Subianto, yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.

“Target itu tantangannya nggak kaleng-kaleng,” kata Dendy. “Berarti yang pertama kita harus bisa keluar dari middle income trap yang sudah hampir 30 tahun kita berada di tahap itu. Untuk keluar dari jebakan itu, salah satu yang harus ditingkatkan adalah investasi.”

Perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Elim Sritaba, mengapresiasi upaya pemerintah melakukan perbaikan agar lebih mudah berusaha. “Kita tentunya juga sangat mengharapkan perubahan-perubahan menuju ke lebih baik, bisa mengundang investor dan bahkan membantu pengusaha yang ingin mengekspansi bisnisnya,” ujarnya.

Dari sisi Apindo, Elim melanjutkan, juga terus melakukan pembenahan terutama agar pengusaha lebih mengerti bagaimana menjalankan bisnis lestari, atau dikenal juga dengan prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG).

“Kalau perusahaan yang korporasi sudah menjalankan, tetapi bagaimana dengan perusahaan level medium? Padahal nantinya mereka akan berkembang menjadi besar,” ujar Elim.

Karena itu, Apindo kerap menyelenggarakan pelatihan atau coaching clinic. Pelatihan ini hasil kolaborasi Apindo bidang pembangunan berkelanjutan (SDGs), bidang investasi, dan bidang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Kami mengajak UMKM memitigasi risiko-risiko terhadap lingkungan, sosial, dan juga governance dari sebuah usaha. Saya yakin ini perlu sinergi dengan pemerintah, sehingga pemerintah bisa lebih mendengar suara asosiasi seperti Apindo, atau mempersiapkan policy-policy baru yang bisa mendukung pengusaha menjalankan bisnis,” tuturnya.

Kolaborasi, lanjut Elim, menjadi kata kunci dalam pembenahan di berbagai bidang agar lebih mudah menggaet investasi. “Jadi regulatory framework itu tidak berhenti menjadi kebijakan saja, tetapi harus diimplementasi. Bersama-sama dengan pengusaha, Apindo siap membantu pemerintah dalam mencapai terutama target 8 persen,” tutupnya. (*)

Berita terkait

Jaro Hidir Apresiasi Kepemimpinan Bupati Tatu, Dukung Andika-Nanang untuk Melanjutkan

1 jam lalu

Jaro Hidir Apresiasi Kepemimpinan Bupati Tatu, Dukung Andika-Nanang untuk Melanjutkan

Bupati Tatu telah berhasil meletakkan dasar-dasar pembangunan di Kabupaten Serang selama dua periode kepemimpinannya

Baca Selengkapnya

Sulut Jadi Tuan Rumah Natal Nasional 2024

1 jam lalu

Sulut Jadi Tuan Rumah Natal Nasional 2024

Tema Natal bersama tahun ini yakni 'Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem', yang ditetapkan bersama oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).

Baca Selengkapnya

BRI Dukung UMKM Naik Kelas, Bantu Pendampingan Sertifikasi Halal

1 jam lalu

BRI Dukung UMKM Naik Kelas, Bantu Pendampingan Sertifikasi Halal

Sebanyak 1502 produk/menu telah berhasil mendapatkan sertifikat halal dari program BRI Peduli ini.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Daya Saing, BRI Bantu UMKM Miliki Sertifikasi Halal

1 jam lalu

Tingkatkan Daya Saing, BRI Bantu UMKM Miliki Sertifikasi Halal

BRI menggulirkan program bantuan sertifikasi halal sejak 2021 dan telah diikuti oleh ratusan pelaku UMKM di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI dan Ombudsman Gelar Sosialisasi tentang Pencegahan Maladministrasi

3 jam lalu

BRI dan Ombudsman Gelar Sosialisasi tentang Pencegahan Maladministrasi

Ombudsman Republik Indonesia berperan krusial sebagai pengawas dan penegak tata kelola pelayanan publik

Baca Selengkapnya

Uji Coba Nasional Syarat Peserta Aktif JKN untuk Pemohon SIM

3 jam lalu

Uji Coba Nasional Syarat Peserta Aktif JKN untuk Pemohon SIM

Persyaratan melampirkan kepesertaan JKN aktif ini berlaku untuk seluruh pemohon SIM A, SIM B, maupun SIM C.

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal Bagi Pelaku UMKM

4 jam lalu

BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal Bagi Pelaku UMKM

BRI berkolaborasi dengan BRI Research Institute dan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI.

Baca Selengkapnya

Meningkatkan Daya Saing Investasi: Laporan B-Ready Bank Dunia dan Keunggulan OSS Indonesia

4 jam lalu

Meningkatkan Daya Saing Investasi: Laporan B-Ready Bank Dunia dan Keunggulan OSS Indonesia

Laporan Business Ready (B-Ready) dari Bank Dunia menilai kemudahan berbisnis dan penting untuk mendorong investasi di sebuah negara. Indonesia unggul dalam kualitas regulasi melalui OSS.

Baca Selengkapnya

Airin-Ade Didukung Jarnas Aktivis 98, Dinilai Berpengalaman Memimpin Banten

8 jam lalu

Airin-Ade Didukung Jarnas Aktivis 98, Dinilai Berpengalaman Memimpin Banten

Jarnas Aktivis 98 menilai Airin adalah sosok pemimpin yang tangguh, berintegritas, cerdas, dan layak memimpin Banten.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Seri iPhone 16 Dilarang Diperjualbelikan di Indonesia

12 jam lalu

Ini Alasan Seri iPhone 16 Dilarang Diperjualbelikan di Indonesia

Pelarangan seri iPhone 16 diperjualbelikan di Indonesia bermula ketika Apple belum menuntaskan komitmen investasinya di Indonesia.

Baca Selengkapnya