Usulan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Tuai Protes dari Berbagai Pihak

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Nurhadi

Selasa, 1 Oktober 2024 11:25 WIB

Presiden ke-2 Soeharto. TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pihak memprotes usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, yang disampaikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang juga politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo, dalam acara silaturahmi pimpinan MPR dengan keluarga besar Soeharto.

"Rasanya tidak berlebihan sekiranya mantan Presiden Soeharto dipertimbangkan oleh pemerintahan yang akan datang untuk mendapatkan anugerah gelar pahlawan nasional," kata pria yang biasa dipanggil Bamsoet itu di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara IV, kompleks Senayan, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 28 September 2024.

Maria Catarina Sumarsih, salah satu pelopor Aksi Kamisan, meminta pemerintah untuk membatalkan wacana itu. "Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto harus ditolak," kata Sumarsih dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp pada Sabtu, 28 September 2024.

Sumarsih mengungkit kembali perjuangan mahasiswa menggulingkan Soeharto pada tahun 1998 demi tercapainya cita-cita Reformasi. Dia mengingatkan kembali soal sikap Soeharto yang bertangan besi saat menghadapi demonstran.

"Sebelum Soeharto turun dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998 terjadi penculikan aktivis pro-demokrasi, penembakan mahasiswa Trisakti dan kekerasan politik pada 13-15 Mei 1998," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sumarsih menjadi salah satu tokoh kunci dalam Aksi Kamisan. Aksi itu diikuti korban pelanggaran HAM dan aktivis kemanusiaan di seberang Istana Merdeka setiap Kamis. Aksi tersebut telah berlangsung sejak 18 Januari 2007.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengkritik wacana itu sebagai upaya untuk menguntungkan kelompok tertentu. "Langkah itu sangat politis yang oportunistik. Hanya berbasis pada kepentingan segolongan kelompok orang saja," kata Usman dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Sabtu, 28 September 2024.

Usman menilai penyematan gelar pahlawan nasional hanya layak diberikan kepada orang-orang yang selama masa hidupnya konsisten dalam idealisme perjuangan. "Bukan orang yang saat akhir hidupnya berstatus tersangka korupsi penyalahgunaan kekuasaan," tuturnya.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Guntur Romli, menentang penyematan gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua Soeharto. “Soeharto tidak bisa diangkat jadi pahlawan karena tak hanya soal tercela, tapi dosa-dosa kejahatan kemanusiaan itu,” kata Guntur pada Ahad, 29 September 2024.

Guntur membeberkan beberapa alasannya menolak rencana penyematan gelar tersebut. Menurut dia, rezim Soeharto terlibat atas kasus kekerasan dan pembunuhan massal pada 1966, 1974, dan 1980 seperti adanya operasi penembakan rahasia atau Petrus juga kejahatan HAM di beberapa daerah yakni Timor-Timur, Papua, dan Aceh.

Selain kasus kekerasan fisik, Guntur juga menyebutkan adanya pembungkaman terhadap tokoh-tokoh dan gerakan demokrasi yang berupaya melawan rezim Orde Baru, khususnya atas serangan pasukan pemerintah Indonesia terhadap kantor pusat Partai Demokrasi Indonesia pada 27 Juli 1996.

ALFITRIA NEFI P | SAVERO ARISTIA WIENANTO | SAVERO ARISTIA WIENANTO

Pilihan Editor: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ketahui Syaratnya Menurut Undang-Undang

Berita terkait

Prabowo Bilang Pertemuan dengan Megawati Sebelum Dia Dilantik Jadi Presiden

1 jam lalu

Prabowo Bilang Pertemuan dengan Megawati Sebelum Dia Dilantik Jadi Presiden

Prabowo mengaku saat ini akan fokus menghadapi pelantikan.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan Megawati-Prabowo, Olly Dondokambey: Tinggal Tentukan Tempat

3 jam lalu

Soal Pertemuan Megawati-Prabowo, Olly Dondokambey: Tinggal Tentukan Tempat

Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey, mengatakan Megawati dan Prabowo Subianto sudah saling berkomunikasi.

Baca Selengkapnya

Kata Pramono Anung Soal Dana Kampanye dalam Pilgub Jakarta 2024

3 jam lalu

Kata Pramono Anung Soal Dana Kampanye dalam Pilgub Jakarta 2024

Pramono Anung memastikan dia akan mendapatkan dana kampanye dari PDIP dan Partai Hanura di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Jadi Dilantik, Kuasa Hukum Sebut Tia Rahmania Kembali ke DPR Usai Nama Baiknya Pulih

4 jam lalu

Tidak Jadi Dilantik, Kuasa Hukum Sebut Tia Rahmania Kembali ke DPR Usai Nama Baiknya Pulih

Tia Rahmania disebut ingin fokus pada proses hukum yang sedang berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ketahui Syaratnya Menurut Undang-Undang

5 jam lalu

Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ketahui Syaratnya Menurut Undang-Undang

Aturan pemberian gelar pahlawan nasional tertuang dalam Pasal 25 dan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009

Baca Selengkapnya

Said PDIP Sebut Ketua MPR 2024-2029 Akan Dijabat Ahmad Muzani

6 jam lalu

Said PDIP Sebut Ketua MPR 2024-2029 Akan Dijabat Ahmad Muzani

Said Abdullah menyatakan posisi Ketua MPR 2024-2029 akan dijabat oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Sebut DPR Beri Ruang Akomodasi Program Pemerintahan Mendatang

6 jam lalu

Puan Maharani Sebut DPR Beri Ruang Akomodasi Program Pemerintahan Mendatang

Puan Maharani mengatakan DPR RI masa jabatan 2019-2024 berupaya menerima kritik dan otokritik dengan baik.

Baca Selengkapnya

Gabung Pemerintahan Prabowo atau Tidak, PDIP Klaim Bakal Tetap Kritik Pemerintah

6 jam lalu

Gabung Pemerintahan Prabowo atau Tidak, PDIP Klaim Bakal Tetap Kritik Pemerintah

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan, partainya akan tetap mengkritisi pemerintah di rezim mendatang, baik jika berada di dalam barisan pemerintahan, maupun di luar.

Baca Selengkapnya

Jadi Calon Tunggal Ketua DPR Periode 2024-2029 dari PDIP, Ini Respons Puan Maharani

7 jam lalu

Jadi Calon Tunggal Ketua DPR Periode 2024-2029 dari PDIP, Ini Respons Puan Maharani

PDIP menyatakan keputusan Puan Maharani jadi calon tunggal Ketua DPR periode 2024-2029 dari PDIP sudah final.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Sibuk Menyusun Calon Menteri, Pertemuan dengan Megawati Belum Ditentukan Waktunya

8 jam lalu

Prabowo Masih Sibuk Menyusun Calon Menteri, Pertemuan dengan Megawati Belum Ditentukan Waktunya

Politikus Gerindra Sufmi Dasco mengatakan belum bisa memastikan jadwal pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati.

Baca Selengkapnya