5 Tokoh di Balik Pemberontakan PKI Madiun

Jumat, 20 September 2024 11:01 WIB

Sejumlah orang mengamati patung keganasan Partai Komunis Indonesia (PKI) seusai mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di areal Monumen Korban Keganasan PKI di Kresek, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis 1 Oktober 2020. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut untuk mengenang peristiwa pembantaian oleh PKI pada tahun 1948 di lokasi tersebut dengan puluhan korban terbunuh terdiri prajurt TNI, polisi, tokoh agama, tokoh masyarakat dan wartawan. ANTARA FOTO/Siswowidodo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberontakan PKI di Madiun 1948 menjadi salah satu peristiwa berdarah dalam sejarah Indonesia, di mana Partai Komunis Indonesia (PKI) mencoba merebut kekuasaan dari pemerintah Republik Indonesia yang baru merdeka. Pemberontakan ini dipimpin oleh sejumlah tokoh utama yang memiliki peran sentral dalam gerakan komunis dan sayap kiri saat itu.

Dipimpin oleh Musso, Amir Sjarifuddin, dan didukung oleh tokoh-tokoh lain seperti Soepono dan Maruto Darusman, pemberontakan ini bertujuan untuk menggulingkan pemerintah dan mendirikan pemerintahan komunis. Namun, gerakan ini berakhir dengan kekalahan dan eksekusi para pemimpinnya, menandai akhir dari salah satu babak penting dalam sejarah konflik politik di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa tokoh penting yang terlibat dalam pemberontakan PKI di Madiun.

1. Musso

Musso adalah pemimpin utama pemberontakan PKI di Madiun. Ia kembali ke Indonesia pada Agustus 1948 setelah menghabiskan hampir 12 tahun di Uni Soviet, di mana ia memperdalam paham komunis. Kepulangan Musso membawa semangat baru bagi PKI untuk merebut kekuasaan dari pemerintah pusat. Musso segera mengambil alih kendali PKI dan mengajak Front Demokrasi Rakyat (FDR) untuk mendukung pemberontakan ini.

Musso memiliki visi untuk menggulingkan Kabinet Hatta dan membentuk pemerintahan baru yang berhaluan komunis. Ia mendorong terbentuknya *Kabinet Front Persatuan* yang menggantikan Kabinet Presidensial saat itu. Dengan pengaruhnya yang besar dalam gerakan komunis, Musso dianggap sebagai otak di balik pemberontakan ini. Namun, pergerakan ini berakhir dengan kematiannya pada 31 Oktober 1948. Musso tewas ditembak oleh tentara pemerintah ketika ia berusaha melarikan diri setelah pemberontakan di Madiun gagal.

Advertising
Advertising

2. Amir Sjarifuddin

Amir Sjarifuddin adalah salah satu tokoh sayap kiri paling berpengaruh di Indonesia pada masa itu. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia, namun jatuh dari jabatannya setelah mosi tidak percaya terkait Perjanjian Renville, yang dianggap merugikan Indonesia. Setelah lengser dari kekuasaan, Amir mendirikan Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada 28 Juni 1948, yang kemudian menjadi salah satu kekuatan utama yang mendukung PKI dalam pemberontakan Madiun.

Amir memainkan peran penting dalam menyatukan berbagai elemen sayap kiri, termasuk komunis dan sosialis, untuk menentang pemerintahan Hatta. Ia bersama Musso melakukan perjalanan propaganda di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menyebarkan paham komunis. Setelah pemberontakan gagal, Amir Sjarifuddin ditangkap oleh pemerintah pada Desember 1948 dan dieksekusi pada 19 Desember 1948.

3. DN Aidit

Dipa Nusantara Aidit, atau lebih dikenal sebagai D.N. Aidit, adalah salah satu pemimpin utama PKI yang memiliki peran signifikan dalam gerakan komunis Indonesia. Meskipun Aidit tidak secara langsung terlibat dalam peristiwa Madiun, ia merupakan tokoh penting yang turut mendukung upaya pemberontakan tersebut. Pada saat itu, Aidit masih dalam tahap awal membangun posisinya di PKI, tetapi ia kemudian menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam PKI di tahun-tahun berikutnya, terutama dalam peristiwa G30S pada 1965.

4. Soepono

Soepono adalah salah satu pimpinan lokal PKI di Madiun yang juga terlibat dalam pemberontakan ini. Ia memegang peranan penting dalam mengkoordinasikan gerakan di daerah tersebut. Bersama para tokoh lain, Soepono berusaha mengorganisir kekuatan komunis di Madiun dan sekitarnya. Namun, pemberontakan ini berakhir dengan kegagalan, dan Soepono termasuk di antara banyak tokoh yang ditangkap dan dihukum oleh pemerintah.

5. Maruto Darusman

Maruto Darusman adalah salah satu tokoh penting lainnya dalam pemberontakan Madiun. Ia merupakan tokoh berpengaruh dalam gerakan sayap kiri dan mendukung Musso serta Amir Sjarifuddin dalam upaya menggulingkan pemerintah. Setelah pemberontakan gagal, Maruto ditangkap oleh pasukan pemerintah bersama beberapa tokoh lainnya dan dieksekusi pada Desember 1948.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | RAHMAT AMIN SIREGAR

Pilihan Editor: Mengingat Pemberontakan PKI Madiun 76 Tahun Lalu, Soe Hok Gie Pernah Menuliskannya

Berita terkait

Hari-hari Jokowi di Solo, dari Menerima Kunjungan Forsa IKN hingga Undang Calon Kepala Daerah

6 hari lalu

Hari-hari Jokowi di Solo, dari Menerima Kunjungan Forsa IKN hingga Undang Calon Kepala Daerah

Jokowi menerima kunjungan Forsa IKN serta memberi arahan pada pasangan calon wali kota-wakil wali kota.

Baca Selengkapnya

Cerita Eddy Hiariej dan Zainal Arifin Mochtar, Bersahabat meski Selalu Berdebat

20 hari lalu

Cerita Eddy Hiariej dan Zainal Arifin Mochtar, Bersahabat meski Selalu Berdebat

Cerita persahabatan dan perdebatan Eddy Hiariej dan Zainal Arifin Mochtar, ibarat DN Aidit dan Mohammad Natsir atau Tom dan Jerry?

Baca Selengkapnya

HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

29 hari lalu

HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi korban G30S 1965 bertepatan dengan hari ulang tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau HUT TNI ke-20.

Baca Selengkapnya

Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

33 hari lalu

Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

Penyebab G30S masih samar hingga hari ini, tapi sebelum meletusnya peristiwa tersebut muncul gagasan Angkatan Kelima dari PKI yang ditentang TNI AD.

Baca Selengkapnya

Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

33 hari lalu

Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

Kematian tragis Birgen Katamso dan Kolonel Sugiyono akibat G30s di Yogyakarta. Keduanya dianugerahi sebagai Pahlawan Revolusi.

Baca Selengkapnya

Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

34 hari lalu

Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

Serangkaian peringatan hari nasional pada Oktober. Ada Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, Hari Sumpah Pemuda hingga Hari Batik Nasional.

Baca Selengkapnya

Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

34 hari lalu

Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

Setiap 1 Oktober diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila, bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

34 hari lalu

Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

Tiga tahun lalu, per Kamis, 30 September 2021, sebanyak 58 pegawai KPK diberhentikan disebut karena tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

Baca Selengkapnya

Rizieq Syihab Layangkan Gugatan G30S JOKOWI ke PN Jakarta Pusat

35 hari lalu

Rizieq Syihab Layangkan Gugatan G30S JOKOWI ke PN Jakarta Pusat

Rizieq Syihab dan para penggugat lain menuntut agar Jokowi membayar ganti rugi materiil sebesar nilai utang luar negeri Indonesia sejak 2014-2024.

Baca Selengkapnya

Letak Makam Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang Jadi Korban G30S

35 hari lalu

Letak Makam Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang Jadi Korban G30S

Ade Irma Suryani meninggal akibat tembakan oleh pasukan Cakrabirawa yang kala itu memburu ayahnya, AH Nasution pada peristiwa G30S 1965.

Baca Selengkapnya