Pekerja Rumah Tangga Gelar Aksi di 14 Wilayah, Tuntut DPR Sahkan RUU PPRT

Rabu, 11 September 2024 21:42 WIB

Sejumlah massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk UU PPRT melakukan aksi unjuk rasa mengawal Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (UU PPRT) di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 10 September 2024. Sudah 20 tahun sudah RUU PPRT disodorkan, disusun, bahkan dijadikan RUU inisiatif DPR RI, namun tak kunjung juga disahkan. Mulai periode masa keanggotaan DPR 2004-2009 sampai periode 2019-2024. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta – Koalisi masyarakat sipil akan menggelar aksi untuk menuntut Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR mengesahkan rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (UU PPRT). Salah satu perwakilan koalisi dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau GMNI, Fanda Puspitasari, mengatakan aksi akan digelar di 14 titik sepanjang September.

Fanda mengatakan mulanya koalisi yang bernama Koalisi Sipil untuk UU PPRT ini berencana mengadakan aksi serentak pada 17 September 2024. "Tapi, untuk meningkatkan intensitas, kami memutuskan mengubah strategi. Aksi dilangsungkan setiap hari selama September di berbagai daerah," ujarnya kepada Tempo pada Rabu, 10 September 2024.

Koalisi sebelumnya sudah menggelar aksi di depan Gedung DPR RI. Selain di Jakarta, ada 13 titik lain yang tersebar di berbagai wilayah seperti di Cirebon, Bangka Belitung, Solo, Bulungan (Kalimantan Utara), Serang, Palu, Manado, Malang, Surabaya, Madura, Samarinda, Balikpapan, dan Ambon. Untuk di luar Jakarta, aksi dilakukan di depan Gedung DPRD setempat selama dua sampai tiga kali dalam sepekan.

“Tujuannya adalah mendorong DPRD untuk menuntut DPR agar segera mengesahkan RUU PPRT,” ucap Fanda.

Fanda mengatakan hingga saat ini belum ada tanda-tanda DPR untuk mengesahkan rancangan UU PPRT. Meski begitu, Fanda bersama dengan koalisi tetap akan bergerak menyuarakan pengesahan aturan yang bisa melindungi PRT itu. Maka itu, dia mengatakan aksi bakal terus bergulir. "20 tahun tertunda, artinya tak ada prioritas DDPR untuk mengesahkan RUU ini," ujarnya.

Advertising
Advertising

Fanda berharap semua elemen masyarakat bisa turut bersuara dan mendorong pengesahan aturan itu. Sebab, sampai saat ini nasib jutaan PRT masih dibayangi ketidakpastian lantaran tak ada aturan yang melindugi mereka. "Maka itu, aturan ini penting untuk segera disahkan," ujarnya.

Berita terkait

Erick Thohir Jawab Kritik Anggota DPR Soal Naturalisasi Timnas Indonesia: Jangan Ragukan Nasionalismenya

1 jam lalu

Erick Thohir Jawab Kritik Anggota DPR Soal Naturalisasi Timnas Indonesia: Jangan Ragukan Nasionalismenya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan naturalisasi sebagai salah satu upaya meningkatkan prestasi Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah akan Bangun Gedung DPR di IKN 2025, Dianggap Boros Anggaran

6 jam lalu

Pemerintah akan Bangun Gedung DPR di IKN 2025, Dianggap Boros Anggaran

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan gedung DPR RI di IKN kemungkinan akan dimulai pada 2025. Ada anggapan boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

17 jam lalu

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

Para menteri Jokowi pamit di berbagai kesempatan antara lain Sri Mulyani, Retno Marsudi, Erick Thohir, dan Basuki Hadimuljono.

Baca Selengkapnya

Baleg Sepakati Semua Anggota DPR, Tenaga Ahli dan ASN Dapat Tanda Jasa Kehormatan

18 jam lalu

Baleg Sepakati Semua Anggota DPR, Tenaga Ahli dan ASN Dapat Tanda Jasa Kehormatan

Semua anggota DPR periode 2019-2024 akan mendapatkan tanda jasa kehormatan.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Korban Perundungan Binus School Simprug Keberatan Kasus Ini Disebut Perkelahian

1 hari lalu

Kuasa Hukum Korban Perundungan Binus School Simprug Keberatan Kasus Ini Disebut Perkelahian

Sunan Kalijaga, sangat menyayangkan bahwa dari pihak Binus School Simprug maupun pengacara terduga pelaku yang menyebut sebagai perkelahian.

Baca Selengkapnya

DPR Sepakati Revisi UU MK Diwariskan ke Periode Berikutnya

1 hari lalu

DPR Sepakati Revisi UU MK Diwariskan ke Periode Berikutnya

Komisi III DPR sepakat untuk mengesahkan revisi UU MK Nomor 24 Tahun 2003 di periode berikutnya, karena keterbatasan waktu.

Baca Selengkapnya

DPR Setujui Naturalisasi Eliano Rejinders dan Mees Higres, Menkumham Pastikan Sesuai Aturan

1 hari lalu

DPR Setujui Naturalisasi Eliano Rejinders dan Mees Higres, Menkumham Pastikan Sesuai Aturan

Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menyutujui permohonan pertimbangan pemberian kewarganeraan Indonesia, bagi dua atlet sepak bola, Eliano Johannes Rejinders dan Mees Victor Joseph Hilgres.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Tes Wawancara Capim dan Dewas Dilakukan Terbuka

1 hari lalu

KPK Minta Tes Wawancara Capim dan Dewas Dilakukan Terbuka

Komisi Pemberantasan Korupsi menanggapi soal tes wawancara seleksi calon pimpinan dan dewan pengawas KPK yang dilakukan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Batal Bahas RUU Pengawasan Obat dan Makanan

1 hari lalu

Pemerintah Batal Bahas RUU Pengawasan Obat dan Makanan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah dan DPR tidak akan melanjutkan pembahasan RUU Pengawasan Obat dan Makanan.

Baca Selengkapnya

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

1 hari lalu

DPR Sepakati Tambahan Anggaran BMKG Sebanyak Rp 25 Miliar untuk Danai Modifikasi Cuaca

BMKG menjelaskan modifikasi cuaca tersebut akan dilakukan sebanyak 40 hari sepanjang tahun 2025 dengan total biaya Rp 22,09 miliar.

Baca Selengkapnya