MDDRH Sebut Ada Upaya Tenggelamkan Narasi Kawal Putusan MK dengan Kicauan Pilih Damai Bareng Prabowo

Reporter

Magang KJI

Jumat, 23 Agustus 2024 11:41 WIB

Massa membawa atribut berupa tulisan dukungan Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan batas usia minimal capres-cawapres di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 16 Oktober 2023. Ribuan massa melakukan aksi dalam rangka menanti keputusan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres dan cawapres yang semula 40 tahun menjadi 35 tahun. Dalam aksi massa terbagi menjadi dua kubu yaitu kubu pro yang di dukung dan di hadiri oleh Ketua DPC Greindra Jakarta Timur, Ali Lubis, serta kubu kontra yang mayoritas merupakan Front Mahasiswa Demokrasi kawal Reformasi (FMD Reformasi) yang menolak keputusan MK. TEMPO/Joseph.

TEMPO.CO, Jakarta - Monash Data & Democracy Research Hub (MDDRH) merilis hasil pantauan analisis data yang menunjukan adanya upaya menenggelamlam percakapan ihwal demonstrasi “Kawal Putusan MK” dan mengaburkan suara rakyat pada pada pukul 19.00 Kamis, 22 Agustus 2024.

“Upaya melawan narasi mainstream bukan hal baru dan seringkali terjadi pada protes politik seperti misalnya demo UU Ciptaker dan UU KPK,” kata Direktur Monash Data & Democracy Research Hub, Ika Idris, dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Jumat, 22 Agustus 2024.

Kontra narasi yang dibuat adalah berkaitan dengan perlawanan melawan tagar kawal putusan MK, dengan kicauan "Pilih damai bareng Prabowo” dan “Lebih sejuk lebih nyaman” pada platform X.

Monash Data & Democracy Research Hub mencatat ada 28 ribu cuitan dari 13 ribu pengguna yang membahas konter narasi.

“Top 3 yang paling banyak di-repost adalah bukan buzzer karena konsisten dengan bahasa pengguna media sosial yang nonformal,” kata Ika.

Advertising
Advertising

Pada keterangan itu, Ika juga menjelaskan, ada pola gambar-gambar yang sama, beberapa dibuat menggunakan AI.

“Hal ini bisa dilihat dari gambar latar belakang yang hampir sama dan muka orang-orang yang kabur/buram,” kata Ika.

Selain itu, dari 20 percakapan yang paling banyak mengunggah ulang sebuah kicauan, sebanyak 13 post isinya mendukung narasi “pilih damai bareng prabowo”.

“Sebagian besar dari akun yang sama (@ayundhaqh (3x), @cuitcuap_ (2x), @Nindaagustii (3x), @info_beragam (2x)). Akun @info_beragam misalnya, terlihat mendukung Prabowo sejak 2023. Namun, sebanyak 7 post lainnya bersifat melawan narasi,” kata Ika.

Dan juga, top 5 post yang memposting ulang sebuah tweet isinya kontra narasi dari "Pilih damai bareng Prabowo".

“Artinya netizen melakukan perlawanan ke (pada) upaya memviralkan narasi dengan ajakan untuk tidak memberikan perhatian ke kontra narasi dengan tidak like, RT, atau bahkan post hashtag tersebut,” tutup dia.

MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN

Pilihan Editor: DPR Tolak Putusan MK, Gambar Peringatan Darurat Bermunculan di Media Sosial

Berita terkait

KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

4 menit lalu

KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengklaim program makan bergizi gratis Prabowo Subianto sebagai revolusi tata kelola kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Dapur Susu Ikan, Ternyata Ini Produsen dan Teknologi yang Dipakai

7 jam lalu

Mengintip Dapur Susu Ikan, Ternyata Ini Produsen dan Teknologi yang Dipakai

Susu ikan merupakan hasil inovasi pangan yang diproduksi oleh PT Berikan Teknologi Indonesia, masuk dalam gerakan Berikan Protein.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

7 jam lalu

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

Muzani mengatakan Gerindra akan berupaya untuk menggaet semua partai agar jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran bisa efektif dan tanpa gangguan.

Baca Selengkapnya

Masuk Menu Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Susu Ikan Sudah Diteliti Sejak 2017

8 jam lalu

Masuk Menu Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Susu Ikan Sudah Diteliti Sejak 2017

Susu ikan mendadak populer karena menjadi alternatif susu sapi dalam program makan gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Tidak Gunakan Anggaran Bappenas

12 jam lalu

Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Tidak Gunakan Anggaran Bappenas

Suharso Monoarfa mengatakan program makan bergizi gratis Prabowo tidak akan menggunakan anggaran Bappenas.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Disebut Akomodir Kabinet Gemuk Prabowo, Baleg DPR: Tetap Perhatikan Efektivitas Pemerintahan

14 jam lalu

Revisi UU Kementerian Disebut Akomodir Kabinet Gemuk Prabowo, Baleg DPR: Tetap Perhatikan Efektivitas Pemerintahan

Baleg DPR menyebut, di dalam revisi UU Kementerian Negara tidak dituliskan berapa batasan jumlah kementerian. Semuanya tergantung kebutuhan presiden.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Fufufafa, Begini Cara Menghapus Akun Kaskus

15 jam lalu

Ramai soal Fufufafa, Begini Cara Menghapus Akun Kaskus

Bagi pengguna lama atau baru di Kaskus, Anda sekarang bisa menghapus akun dengan mudah. Berikut langkah-langkahnya.

Baca Selengkapnya

Anindya Bakrie Ketua Umum Kadin Versi Munaslub: Sukseskan Program Jokowi, Supaya Prabowo Mencapai Target APBN

18 jam lalu

Anindya Bakrie Ketua Umum Kadin Versi Munaslub: Sukseskan Program Jokowi, Supaya Prabowo Mencapai Target APBN

Anindya Bakrie terpilih sebagai Ketum Kadin gantikan Arsjad Rasjid. Ia ingin sukseskan program Jokowi, supaya Prabowo berhasil mencapai target APBN.

Baca Selengkapnya

Kisah Nasi Goreng di Antara Prabowo-Megawati

19 jam lalu

Kisah Nasi Goreng di Antara Prabowo-Megawati

Prabowo dan Megawati disebut-sebut bakal bertemu sebelum 20 Oktober 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Blak-blakan: Ungkap Pesan Prabowo hingga 4 Jurus di Pilkada Jakarta

19 jam lalu

Ridwan Kamil Blak-blakan: Ungkap Pesan Prabowo hingga 4 Jurus di Pilkada Jakarta

Ridwan Kamil mengungkapkan 4 jurus agar menang satu putaran di Pilkada Jakarta. Selain itu, dia juga mengungkapkan pesan dari Prabowo. Apa pesannya?

Baca Selengkapnya