Sultan HB X soal Demo Tolak Revisi UU Pilkada di Yogyakarta: Silakan Selama Tak Melanggar Hukum

Kamis, 22 Agustus 2024 19:39 WIB

Ribuan massa mengepung Istana Kepresidenan Gedung Agung pasca DPR menyetujui revisi RUU Pilkada dan menganulir putusan MK di Yogyakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X tak mempermasalahkan dengan aksi gelombang massa menolak revisi UU Pilkada di Yogyakarta sepanjang Kamis, 22 Agustus 2024.

Raja Keraton itu hanya mengimbau massa demonstran yang mayoritas mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta dapat menjaga ketertiban dan tidak melakukan hal yang merusak fasilitas umum. "Dalam demonstrasi itu kan yang penting aspirasi dan materinya tersampaikan dengan jelas, maka sebaiknya tertib dan tidak menimbulkan kerugian bagi publik," kata Sultan, Kamis.

Sultan menilai demonstrasi merupakan bagian dari alam demokrasi sehingga sangat memungkikan dilakukan kelompok masyarakat manapun menyuarakan aspirasinya. Termasuk soal revisi UU Pilkada yang dinilai berbagai pihak merusak tatanan demokrasi itu. "Sepanjang aksi itu tidak melanggar hukum, ya silakan saja," kata dia.

Menurut Sultan, aspirasi masyarakat perlu dicermati dan didengarkan para pembuat keputusan. Menurut dia, bisa saja dari aspirasi masyarakat yang disuarakan itu menjadi masukan yang baik dan membangun. "Mungkin aspirasi dari masyarakat itu baik, perlu didengar (pemerintah) juga," ujarnya.

Sultan pun meminta kepada para aparat yang menjaga aksi demonstrasi juga berpegang pada aturan. "Mereka (aparat) tentu sudah tahu, bagaimana menjaga demonstrasi itu agar tidak menjadi tindakan yang melanggar aturan," kata dia.

Advertising
Advertising

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Yogyakarta Komisaris Maryanto menuturkan selama kawasan Malioboro Yogyakarta diwarnai aksi demonstrasi, pihaknya telah melakukan rekayasa lalu lintas terbatas. Sebab, pergerakan massa menuju DPRD DIY hingga Titik Nol Kilometer membuat arus lumpuh tak bisa dilalui.

"Jadi kendaraan dari arah Jalan Mataram kami arahkan menuju ke Stadion Kridosono," kata Maryanto.

Sedangkan kendaraan dari arah Taman Parkir Abu Bakar Ali akan dihentikan sementara untuk menunggu aksi bergerak. Kemudian dari Teteg Malioboro semua kendaraan diarahkan ke Jalan Pasar Kembang sehingga tidak melewati Jalan Malioboro.

Ribuan massa yang berasal dari berbagai kalangan menggelar aksi penolakan pengesahan UU Pilkada di Yogyakarta. Mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus seperti UGM, UPN, UII, hingga UNY bergabung bersama gerakan aktivis lain, termasuk para pedagang kaki lima atau PKL Malioboro ikut dalam aksi itu.

Massa aksi turut membawa mobil komando model pick up di mana di bak tersebut membawa replika alat pancung bagi penjahat di masa kuno, Guillotine. Di atas alat itu tertulis 'Di sini Tirani telah mati'.

Pilihan Editor: Dasco Klaim DPR Batalkan Pengesahan Revisi UU Pilkada

Berita terkait

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

22 jam lalu

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

Sebuah bus wisata menabrak pengendara motor hingga tewas, saat libur panjang Maulid Nabi di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

2 hari lalu

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

2 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

2 hari lalu

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

3 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

4 hari lalu

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

4 hari lalu

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.

Baca Selengkapnya

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

5 hari lalu

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

Kawasan Malioboro tempat PKL berjualan merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, salah satu warisan budaya dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

5 hari lalu

Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

Kafe di Bantul ini memiliki kelas untuk belajar segala hal tentang kopi dari A sampai Z, dari manajerial sampai rantai pasok.

Baca Selengkapnya