Cak Imin Tak Hadiri Undangan PBNU Hari Ini

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 21 Agustus 2024 16:20 WIB

Dari kanan tim panitia khusus PKB Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Sugaedi Raqib , Muhammad Cholil Nafis, Ketua PBNU Habib Umarsyah, Sulaiman Tanjung dan Wakil Sekjen PBNU Najib Azka saat melakukan konferensi pers pemanggilan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang tidak hadir di Kantor PBNU, Jakarta pada Rabu, 21 Agustus 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak memenuhi undangan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di kantor PBNU, Jakarta pada Rabu, 21 Agustus 2024.

"Kami sama-sama posisinya hari ini menunggu Ketua Umum PKB Pak Muhaimin Iskandar untuk melakukan pendalaman dengan minta informasi-informasi baik secara lisan maupun tertulis yang kami harapkan beliau bawa di sini. Tetapi sampai saat ini tidak ada informasi sedikit pun apakah beliau akan hadir," kata Ketua PBNU, Habib Umarsyah di kantornya, Jakarta Pusat pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Umarsyah mempertanyakan kenapa Cak Imin tidak hadir. Dia berdalih bahwa undangan itu adalah niat baik untuk melakukan konfirmasi mengenai konflik antara PKB dan PBNU.

Umarsyah mengatakan dalam pertemuan itu pansus PBNU bakal fokus menanyakan tiga hal yakni pertama soal kewenangan dari dewan syuro. "Yang semakin hari semakin menipis, semakin bergeser ke Ketua Umum PKB, hal ini ingin kami konfirmasi ke beliau," kata dia.

Kedua, Umar ingin menanyakan bagaimana soal permusyawarahan dalam tubuh partai itu dan terakhir soal tata kelola organisasi PKB.

Advertising
Advertising

Sebelumnya kabar pemanggilan Cak Imin disampaikan oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Selasa, 20 Agustus 2024. "Kami layangkan undangan ke Ketua Umum PKB. Kita lihat apakah dia datang atau tidak," ucap Yahya.

Dia menjelaskan pemanggilan itu dilakukan karena kepemimpinan PKB di bawah Cak Imin dinilai telah melenceng dari fatsun awal saat partai itu didirikan.

Selain memanggil Cak Imin, PBNU juga sudah memanggil Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, mantan Sekjen PKB Lukman Edy, Effendy Choirie dan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Konflik antara PKB dan PBNU berawal dari pembentukan Panitia Khusus Hak Angket Haji 2024 oleh Dewan Perwakilan Rakyat untuk menyelidiki kekacauan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

Cak Imin adalah salah seorang penggagas Pansus Haji. Yahya menduga Pansus Haji dibentuk untuk menyerang lembaganya serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang merupakan adik kandungnya.

“Jangan-jangan ini masalah pribadi dan mengincar PBNU," ujar Yahya seusai rapat pleno PBNU pada Ahad, 28 Juli 2024.

PBNU lalu membentuk pansus PKB untuk mengevaluasi elite partai politik tersebut.

Sekretaris Jenderal PBNU Syaifullah Yusuf menilai PKB telah melenceng dari tujuan awal pendiriannya karena berusaha menjauhkan peran kiai. Sedangkan Cak Imin melalui unggahannya di media sosial pada Sabtu, 3 Agustus 2024, mengatakan perolehan suara PKB pada Pemilu 2024 diakui oleh semua pihak. Dia mensyukuri hal itu karena kader-kader partainya tidak lagi bergantung pada siapa pun. Dia menilai justru ada upaya penggembosan PKB sejak sebelum pemilu.

Pilihan Editor: Kata Cak Imin Soal Dialog dengan Yenny Wahid dan Wapres Bahas Konflik PKB-PBNU

Berita terkait

Soal Wacana MLB, PBNU: Tidak Ada Pengurus Cabang dan Wilayah yang Ikut Serta

1 hari lalu

Soal Wacana MLB, PBNU: Tidak Ada Pengurus Cabang dan Wilayah yang Ikut Serta

PBNU menyatakan MLB NU merupakan isu yang digulirkan segelintir orang yang tidak mempunyai legitimasi dalam kepengurusan.

Baca Selengkapnya

Kata TII dan Pakar Hukum Tata Negara Soal Pembatalan Caleg Terpilih oleh Parpol

3 hari lalu

Kata TII dan Pakar Hukum Tata Negara Soal Pembatalan Caleg Terpilih oleh Parpol

Pakar hukum tata negara mengatakan KPU tidak boleh menindaklanjuti surat penggantian caleg terpilih dari pimpinan parpol.

Baca Selengkapnya

PKB Sambut Rencana Anies Dirikan Partai: Supaya Rasakan Susahnya Kelola Partai hingga Tingkat Ranting

4 hari lalu

PKB Sambut Rencana Anies Dirikan Partai: Supaya Rasakan Susahnya Kelola Partai hingga Tingkat Ranting

Bagaimana peluang Anies mendirikan partai politik?

Baca Selengkapnya

Reaksi PKB dan Golkar Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Reaksi PKB dan Golkar Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Golkar menyatakan penambahan jumlah di kabinet Prabowo mendatang tak akan menjadi masalah jika sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Soal Pembatalan Caleg Terpilih, Bawaslu: KPU Tidak Boleh Langgar UU

4 hari lalu

Soal Pembatalan Caleg Terpilih, Bawaslu: KPU Tidak Boleh Langgar UU

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja meminta KPU RI untuk mengikuti undang-undang yang berlaku dalam pembatalan atau penarikan caleg terpilih

Baca Selengkapnya

Partai Politik Mulai Setor Nama Calon Menteri Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Partai Politik Mulai Setor Nama Calon Menteri Kabinet Prabowo

Partai politik pro pemerintahan Prabowo sudah diminta menyetor nama calon anggota kabinet Prabowo. PKB mengklaim menyodorkan kader terbaik.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut RUU Kementerian Negara Dukung Percepatan Program Prabowo-Gibran

4 hari lalu

PKB Sebut RUU Kementerian Negara Dukung Percepatan Program Prabowo-Gibran

PKB merespons soal pembahasan RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

PKB Telah Sodorkan Nama Kader untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

4 hari lalu

PKB Telah Sodorkan Nama Kader untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

PKB mengaku telah menyerahkan sejumlah nama calon menteri untuk masuk ke dalam kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Yakini Penggeledahan Rumah Mendes Abdul Halim Murni Penegakan Hukum

4 hari lalu

PKB Yakini Penggeledahan Rumah Mendes Abdul Halim Murni Penegakan Hukum

PKB meyakini penggeledahan rumah Mendes Abdul Halim Iskandar murni upaya penegakan hukum.

Baca Selengkapnya

Pertimbangan Jokowi Tunjuk Gus Ipul jadi Mensos: Menyangkut Masyarakat Bawah

5 hari lalu

Pertimbangan Jokowi Tunjuk Gus Ipul jadi Mensos: Menyangkut Masyarakat Bawah

Presiden Jokowi mengungkap alasannya mengangkat Saifullah Yusuf alias Gus Ipul sebagai Mensos menggantikan Tri Rismaharini.

Baca Selengkapnya