Megawati Sebut Ada Pihak yang Berupaya Membelokkan Sejarah Lewat Kekuasaan

Sabtu, 17 Agustus 2024 12:23 WIB

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai menghadiri upacara HUT ke-79 RI di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Tempo/Novali Panji

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyebut saat ini ada pihak yang mencoba membelokkan sejarah melalui jalur kekuasaan. Namun, dia tidak membeberkan secara jelas siapa pihak yang dimaksud.

Hal itu dia sampaikan saat memberikan amanat upacara HUT ke-79 RI bersama kader partainya di Lapangan Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta pada Sabtu, 17 Agustus 2024. "Topangan kemerdekaan yang diletakkan pada kedaulatan rakyat mencoba diganti dengan kedaulatan kekuasaan," kata Megawati, Sabtu, 17 Agustus 2024.

Tak hanya kedaulatan rakyat, Presiden RI kelima itu mengatakan, bahwa pemaknaan atas hukum telah digeser, dari hak keadilan yang hakiki menjadi alat intimidasi. "Produk hukum penuh legalitas prosedural tanpa falsafah hukum dan kegunaannya bagi kepentingan rakyat," ujarnya.

Dia juga menyinggung soal konsititusi bangsa sebagai landasan pokok bernegara yang diutak-atik oleh penguasa. "Konstitusi yang harusnya menjadi landasan pokok untuk dijalankan dengan selurus-lurusnya ternyata bisa seenaknya dibelokkan arahnya," ucap putri Bung Karno itu.

Menurut dia, seluruh upaya itu berjalan secara sistematis oleh pihak penguasa, hingga membuat watak kedaulatan rakyat terkesan populis. Namun yang paling memprihatinkan, katanya, ketika kedaulatan rakyat sebagai pilar utama demokrasi justru diubah wataknya, sehingga rakyat menjadi takut dalam kehidupannya.

Advertising
Advertising

Karena itu, dia mengingatkan para penguasa agar tidak memakai hukum sebagai alat kekuasaan. "Hukum itu adalah digunakan bagi kemaslahatan orang banyak, bukan bagi mereka yang ingin berkuasa," kata Megawati.

Publik membaca ketegangan Megawati dan Jokowi imbas Pilpres 2024. Majalah Tempo pernah mewartakan dalam laporan utama ‘Konflik Terbuka Jokowi - Mega’ pada Senin, 5 Agustus 2024 soal ketegangan antara Jokowi dan Megawati yang memuncak.

Kasus hukum yang diduga digunakan oleh Istana terhadap kader PDIP hingga persaingan di Pilkada menjadi babak baru persaingan Jokowi dan Megawati.

Pilihan Editor:Pertama dalam Sejarah, Jokowi Pimpin Upacara 17 Agustus HUT RI ke-79 di IKN

Berita terkait

Respons Golkar soal Rencana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

2 jam lalu

Respons Golkar soal Rencana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

Waketum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, merespons rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

4 jam lalu

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) mulai mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten. Dibuka gratis malam ini.

Baca Selengkapnya

Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

4 jam lalu

Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

Film Sang Pengadil akan rilis Oktober mendatang, menyorot dunia peradilan hukum di Indonesia. Arifin Putra dan Prisia Nasution pemerannya.

Baca Selengkapnya

Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Hasan Nasbi Singgung Megawati dan Mahfud MD Soal Penggunaan Private Jet

4 jam lalu

Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Hasan Nasbi Singgung Megawati dan Mahfud MD Soal Penggunaan Private Jet

Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi turut soroti dugaan gratifikasi dari Kaesang sambil menyinggung Megawati dan Mahfud Md. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kata Bamsoet soal Peluang PDIP Merapat ke Prabowo: Kalau Saya Setuju

5 jam lalu

Kata Bamsoet soal Peluang PDIP Merapat ke Prabowo: Kalau Saya Setuju

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, setuju bila PDIP bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang Sedimen Beda dari Pasir Laut, Susi Sebut Sedimen Apapun Sangat Penting

6 jam lalu

Jokowi Bilang Sedimen Beda dari Pasir Laut, Susi Sebut Sedimen Apapun Sangat Penting

Berikut ini dua ekspresi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di medsos atas kebijakan Jokowi buka keran ekspor pasir laut.

Baca Selengkapnya

Pihak Istana Bela Kaesang Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi, Bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

7 jam lalu

Pihak Istana Bela Kaesang Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi, Bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi bela Kaesang soal dugaan gratifikasi jet pribadi. Kenapa ia bandingkan dengan Megawati dan Mahfud Md

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Belum Bertemu Jokowi Usai Mundur sebagai Menteri Sekretaris Kabinet

7 jam lalu

Pramono Anung Belum Bertemu Jokowi Usai Mundur sebagai Menteri Sekretaris Kabinet

Pramono Anung menyakini selama dirinya menjabat sebagai Sekretaris Kabinet dua periode di era Jokowi, tidak ada kesalahan yang diperbuatnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Batal Datang karena Hadiri Pernikahan Putra Khofifah, PON 2024 Ditutup Menko PMK Muhadjir Effendi

9 jam lalu

Jokowi Batal Datang karena Hadiri Pernikahan Putra Khofifah, PON 2024 Ditutup Menko PMK Muhadjir Effendi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak hadir dalam penutupan Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024. Digantikan Menko PMK Muhadjir Effendy

Baca Selengkapnya

Megawati Disinggung Istana saat Bela Kaesang soal Jet Pribadi, PDIP: Itu Perjalanan Kebangsaan

9 jam lalu

Megawati Disinggung Istana saat Bela Kaesang soal Jet Pribadi, PDIP: Itu Perjalanan Kebangsaan

Ketua DPP PDIP Said Abdullah merespons sindiran pihak Istana ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat membela Kaesang terkait penggunaan jet pribadi.

Baca Selengkapnya