Orang Tua Anggota Paskibraka Asal Yogyakarta Keberatan Anaknya Lepas Hijab

Kamis, 15 Agustus 2024 05:00 WIB

Presiden Joko Widodo menyalami anggota Paskibraka 2024 seusai upacara pengukuhan di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa, 13 Agustus 2024. Presiden mengukuhkan 76 anggota Paskibraka 2024 yang nantinya akan bertugas di Istana Negara, IKN pada 17 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta menerima keluhan dari orang tua anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal Yogyakarta. Orang tuas Paskibraka itu keberatan karena anaknya diharuskan melepas hijab.

"Orang tua pelajar putri dari Yogya itu merasa keberatan (anaknya diminta melepas jilbab)," kata Pelaksana tugas Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DI Yogyakarta, Anna Rina Herbranti, Rabu 14 Agustus 2024.

Anna mengatakan orang tua anggota Paskibraka itu menyampaikan keberatan kepada pihak Kesbangpol DI Yogyakarta setelah melihat foto anaknya tanpa jilbab saat acara pengukuhan anggota Paskibraka 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa lalu.

"Kami di DIY juga tidak menerima pemberitahuan soal kebijakan melepas jilbab itu dari BPIP, " kata Anna.

Anna turut menyesalkan kebijakan melepas jilbab bagi anggota Paskibraka putri tersebut. Ia mengatakan, sebelum pengkukuhkan, anggota Paskibraka putri asal Yogyakarta masih menggunakan jilbab. Anggota Paskibaraka tersebut masuk dalam 18 orang yang sebelumnya memakai hijab, lalu menanggalkannya saat pengukuhan.

Advertising
Advertising

"Kami menolak aturan tersebut karena (keharusan melepas jilbab) itu bertentangan dengan Pancasila dan Hak Asasi Manusia. Di Yogyakarta, kami tidak pernah memberlakukan kebijakan tersebut," ujar Anna.

Apa Pemerintah Yogyakarta Akan Menarik Wakilnya?

Anna mengatakan pihaknya akan melaporkan terlebih dahulu kejadian tersebut ke Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. "Kami akan melaporkan dulu kejadian ini kepada Gubernur dan menunggu instruksi," kata Anna.

Ia berharap Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai penanggungjawab Paskibraka 2024 segera menyadari kekeliruannya. "Jika jilbab itu harus dilepas artinya BPIP telah melanggar nilai-nilai Pancasila dan HAM," katanya.

Informasi yang diterima oleh Kesbangpol DI Yogyakarta, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) juga telah memprotes keputusan BPIP tersebut. "Semoga orang-orang di BPIP segera tersadar bahwa Indonesia negara yang berdasarkan Pancasila, di mana semua agama yang ada harus dihargai, salah satunya identitas muslim perempuan yang memakai jilbab," ujar Anna.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi berdalih anggota Paskibraka putri itu secara sukarela melepaskan jilbabnya. Sebelum melepas hijab, kata Yudian, mereka sudah menandatangani terlebih dahulu surat pernyataan kesediaan mematuhi peraturan pembentukan dan pelaksanaan tugas Paskibraka. Tanda tangan itu dibubuhkan di atas materai Rp 10.000 yang menandakan bahwa pernyataan tersebut resmi dan mengikat di mata hukum.

“(Pelepasan hijab) hanya dilakukan pada saat pengukuhan Paskibraka dan pengibaran Sang Merah Putih pada upacara kenegaraan saja,” kata Yudian ketika memberi pernyataan pers di Hunian Polri, di kawasan IKN, Rabu, 14 Agustus 2024, yang dikutip dari Antara.

Yudian mengatakan tujuan anggota Paskibraka putri melepas hijab adalah untuk mengangkat nilai-nilai keseragaman dalam pengibaran bendera. Ia menjelaskan, ketentuan tentang keseragaman tata pakaian dan sikap tampang Paskibraka 2024 tertuang dalam Surat Edaran Deputi Diklat BPIP Nomor 1 Tahun 2024. BPIP juga menerbitkan peraturan nomor 35 tahun 2024 tentang standar pakaian, atribut, dan sikap tampang Paskibraka. Dalam aturan tersebut tidak terdapat pilihan berpakaian hijab bagi anggota Paskibraka 2024.

Yudian mengatakan penyeragaman pakaian tersebut berangkat dari semangat Bhinneka Tunggal Ika yang dicetuskan oleh Soekarno, pendiri bangsa sekaligus presiden pertama Republik Indonesia. Nilai-nilai yang dibawa oleh Soekarno, kata dia, adalah ketunggalan dalam keseragaman. BPIP lantas menerjemahkan ketunggalan tersebut dalam wujud pakaian yang seragam. Apalagi para anggota Paskibraka ini akan bertugas sebagai pasukan.

Pilihan Editor: Tiga Tokoh Paskibraka Pertama Indonesia

Berita terkait

Perempuan Muda Iran Copot Pakaian di Depan Kampus, Protes Aturan Berhijab

9 jam lalu

Perempuan Muda Iran Copot Pakaian di Depan Kampus, Protes Aturan Berhijab

Seorang perempuan muda di Iran menanggalkan pakaiannya karena memprotes aturan berhijab.

Baca Selengkapnya

Audit Etika Penyelenggara Negara

1 hari lalu

Audit Etika Penyelenggara Negara

Esensi berkuasa bukan lagi untuk berkhidmat kepada publik, namun sebagai upaya pelanggengan kekuasaan dan kepentingan sehingga etika dan moralitas publik menjadi hilang dan diabaikan.

Baca Selengkapnya

Demi Kedaulatan Ekonomi Bangsa dan Negara

13 hari lalu

Demi Kedaulatan Ekonomi Bangsa dan Negara

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dalam Berbangsa dan Bernegara dengan subtema Kedaulatan Ekonomi, di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Baca Selengkapnya

Mantan Wapres Try Sutrisno Disebut Tak Disalami Jokowi Saat HUT TNI ke-79, Ini Profil dan Sederet Tanda Jasa Militernya

28 hari lalu

Mantan Wapres Try Sutrisno Disebut Tak Disalami Jokowi Saat HUT TNI ke-79, Ini Profil dan Sederet Tanda Jasa Militernya

Istana Kepresidenan buka suara soal isu Presiden Jokowi yang dituding tidak menyalami Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno saat HUT TNI ke-79 lalu.

Baca Selengkapnya

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Meninggal Dunia

31 hari lalu

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Meninggal Dunia

Romo Benny dikenal sebagai pribadi yang berkomitmen kuat dalam mengawal nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan.

Baca Selengkapnya

Mengenang Benny Susetyo, Stafsus Dewan Pengarah BPIP yang Meninggal Dunia Hari Ini

31 hari lalu

Mengenang Benny Susetyo, Stafsus Dewan Pengarah BPIP yang Meninggal Dunia Hari Ini

Benny Susetyo tutup usia di RS Mitra Medika Pontianak pada Sabtu dini hari pukul 00.15 WIB.

Baca Selengkapnya

Film Hijab Kritik Patriarki dan Konservatisme Sosial dari Perspektif Perempuan Masa Kini

31 hari lalu

Film Hijab Kritik Patriarki dan Konservatisme Sosial dari Perspektif Perempuan Masa Kini

Film Hijab mengeksplorasi nilai patriarki dan konservatisme lewat kisah 4 perempuan yang temukan kemandirian dan identitas diri di balik hijab.

Baca Selengkapnya

Stafsus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo Meninggal

31 hari lalu

Stafsus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo Meninggal

Benny Susetyo tutup usia di RS Mitra Medika Pontianak pada Sabtu dini hari pukul 00.15 WIB.

Baca Selengkapnya

Upaya BPIP Mendorong Pengelolaan SDA Secara Adil dan Berkelanjutan

32 hari lalu

Upaya BPIP Mendorong Pengelolaan SDA Secara Adil dan Berkelanjutan

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Focus Group Discussion atau FGD, dengan tema Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dalam Berbangsa dan Bernegara: Kedaulatan Sumber Daya Alam, di Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Rabu, 3 September 2024. Dalam diskusi ini, berbagai isu terkait pengelolaan sumber daya alam (SDA) dibahas secara mendalam.

Baca Selengkapnya

Urgensi Etika Beragama dan Mahkamah Etik

43 hari lalu

Urgensi Etika Beragama dan Mahkamah Etik

BPIP menggelar diskusi untuk membahas kerapuhan etika penyelenggaraan negara yang berfokus pada etika dan agama.

Baca Selengkapnya