Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama Kaukus Perempuan Politik Indonesia

Selasa, 6 Agustus 2024 21:33 WIB

Ketua MPR RI Bambang Soestyo saat memberi sambutan dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) di Jakarta, Selasa 6 Agustus 2024. Dok. MPR

INFO NASIONAL - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyatakan bahwa di tengah laju modernitas dan kemajuan zaman, isu ketimpangan gender masih menjadi persoalan klasik yang mengemuka. Ketimpangan gender masih menjadi bagian dari dinamika kehidupan berbangsa dan mewarnai setiap periodisasi pemerintahan. Upaya pengarusutamaan gender sebagai program prioritas pembangunan masih bersifat jargon yang belum membumi dalam realisasi.

Merujuk pada data statistik dalam negeri, indeks ketimpangan gender (IKG) di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir cenderung stagnan. Tahun 2011 Indonesia mendapatkan IKG sebesar 0,481, dan pada tahun 2023 sebesar 0,447. Meskipun ada penurunan, namun angkanya tidak terlalu signifikan.

"Selain itu, berdasarkan laporan World Economic Forum tahun 2023, Indonesia berada di peringkat 87 dari 146 negara dalam Indeks Kesenjangan Gender Global. Peringkat ini menunjukkan bahwa kita masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mengurangi kesenjangan gender, terutama dalam hal partisipasi ekonomi dan politik, serta akses terhadap pendidikan dan kesehatan," ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) di Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua Presidium KPPI Saniatul Lativa, Sekjen Lis Dedeh, Dewan Pakar Endang S. Tohari, dan Nadrah Zahari.

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan banyak faktor yang menjadi penyebab masih eksisnya fenomena ketimpangan gender. Misalnya, budaya patriarki dan seksisme yang masih kuat, serta pola pikir yang cenderung menempatkan posisi kaum perempuan berada di bawah laki-laki.

Advertising
Advertising

Faktor lain adalah kesenjangan dalam memperoleh akses pendidikan dan pekerjaan. BPS mencatat tahun 2023, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan masih berada di angka 54 persen, jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki yang mencapai 84 persen. Ini mengisyaratkan bahwa perempuan masih menghadapi berbagai hambatan untuk berpartisipasi penuh dalam dunia kerja.

Kesenjangan gender juga tercermin dari akses perlindungan hukum. Secara global, menurut catatan Bank Dunia tahun 2024, akses perlindungan hukum yang diperoleh perempuan hanya sebesar dua per tiga atau sekitar 67 persen dari yang diterima laki-laki.

"Di samping itu, masih minimnya keterwakilan perempuan dalam pemerintahan dan proses politik juga tercermin dari masih lemahnya angka keterpilihan perempuan dalam Pemilu. Pada tahun 2024, hanya mencapai 21,9 persen dari total kuota yang dialokasikan sebesar 30 persen," kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan bahwa untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender perlu dilakukan perubahan pada berbagai fase. Pertama, diperlukan kebijakan yang lebih inklusif untuk memastikan bahwa hak-hak perempuan dihormati dan dilindungi. Representasi perempuan di parlemen yang lebih banyak diperlukan sehingga dapat menghasilkan kebijakan yang pro kesetaraan gender.

Kedua, penting disadari bahwa kebijakan dan undang-undang saja tidak akan cukup. Implementasi yang efektif dan perubahan budaya yang mendukung kesetaraan gender adalah kunci untuk mencapai tujuan ini. Salah satu tantangan terbesar adalah mengubah stereotip dan norma sosial yang masih membatasi peran perempuan dalam masyarakat. Pendidikan dan kampanye kesadaran publik sangat penting untuk mengatasi hambatan ini.

"Ketiga, sektor swasta juga memiliki peran penting dalam mendukung kesetaraan gender. Banyak perusahaan di Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan ramah gender. Program-program seperti kebijakan cuti melahirkan yang lebih baik, fleksibilitas kerja, dan dukungan bagi perempuan dalam posisi kepemimpinan adalah contoh upaya positif yang dapat diadopsi lebih luas," pungkas Bamsoet. (*)

Berita terkait

Budaya Kerja ASN Pemkab Serang Lebihi Target Nasional

1 menit lalu

Budaya Kerja ASN Pemkab Serang Lebihi Target Nasional

Hasil Survei Budaya Kerja Aparatus Sipil Negara atau ASN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang 2023 berhasil menyentuh angka 61,2 persen. Angka ini melebihi target nasional yang hanya 60,1 persen.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Harap Atlet Cabor Tarung Derajat PON XXI Junjung Tinggi Sportivitas

34 menit lalu

Bamsoet Harap Atlet Cabor Tarung Derajat PON XXI Junjung Tinggi Sportivitas

Bamsoet berharap para atlet cabang olahraga (Cabor) Tarung Derajat dapat menyukseskan PON XXI di Aceh dengan menjunjung tinggi sportivitas.

Baca Selengkapnya

Penghargaan Pemkot Cilegon untuk Kejaksaan Berhasil Selamatkan Aset Kota

35 menit lalu

Penghargaan Pemkot Cilegon untuk Kejaksaan Berhasil Selamatkan Aset Kota

Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, memberikan penghargaan kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cilegon atas keberhasilannya dalam memenangkan gugatan perdata terkait sengketa lahan di kawasan Cilegon Plaza Mandiri (eks Matahari).

Baca Selengkapnya

Beasiswa Pemerintah, Wujudkan Impian Pendidikan Tinggi di Dalam dan Luar Negeri

1 jam lalu

Beasiswa Pemerintah, Wujudkan Impian Pendidikan Tinggi di Dalam dan Luar Negeri

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menunjukkan komitmen kuat untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan berkualitas.

Baca Selengkapnya

Ahmad Basarah Raih Nawacita Award 2024 Kategori Pendidikan Karakter Bangsa

2 jam lalu

Ahmad Basarah Raih Nawacita Award 2024 Kategori Pendidikan Karakter Bangsa

Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah menerima penghargaan Nawacita Award 2024 kategori Pendidikan Karakter Bangsa dari Media Nawacita Indonesia (MNI), di Jakarta, Senin, pada 16 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja Konsisten Dorong Kemajuan UMKM Mitra Binaan

4 jam lalu

Jasa Raharja Konsisten Dorong Kemajuan UMKM Mitra Binaan

Keikutsertaan para mitra binaan Jasa Raharja ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus mendukung dan mengembangkan UMKM baik di tingkat lokal maupun internasional.

Baca Selengkapnya

Dirut BRI Bagikan 5 Langkah Dorong UMKM Indonesia

4 jam lalu

Dirut BRI Bagikan 5 Langkah Dorong UMKM Indonesia

Direktur Utama BRI, Sunarso menilai, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi pilar penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih membutuhkan edukasi dari pada advokasi.

Baca Selengkapnya

Direktur Utama Jasa Raharja Audiensi dengan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan untuk Memperkuat Sinergi

5 jam lalu

Direktur Utama Jasa Raharja Audiensi dengan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan untuk Memperkuat Sinergi

Audiensi untuk memperkuat kerja sama dan sinergi antara Jasa Raharja dan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dalam berbagai aspek, terutama terkait penanganan kecelakaan lalu lintas dan kepatuhan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya

Dirut Jasa Raharja Sebut Sinergi dan Transformasi Jadi Kunci Keselamatan Pelayanan Angkutan Penyeberangan

5 jam lalu

Dirut Jasa Raharja Sebut Sinergi dan Transformasi Jadi Kunci Keselamatan Pelayanan Angkutan Penyeberangan

Jasa Raharja bersama Gapasdap selalu bersinergi demi memberikan kontribusi positif di bidang pelayanan.

Baca Selengkapnya

Kisruh Munaslub Kadin, Apakah Sesuai AD/ART? Ketua MPR Bamsoet Turut Beri Komentar

6 jam lalu

Kisruh Munaslub Kadin, Apakah Sesuai AD/ART? Ketua MPR Bamsoet Turut Beri Komentar

Hasil Munaslub Kadin menetapkan Anindya Bakrie jadi Ketua Umum Kadin menggantikan Arsjad Rasjid. Kenapa Ketua MPR Bamsoet turut beri komentar?

Baca Selengkapnya