PLN Siap Terapkan CCS untuk Dekarbonisasi

Sabtu, 3 Agustus 2024 15:27 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) mengunjungi booth PLN pada acara IICCS Forum 2024. Dok: PLN

INFO NASIONAL - PT PLN (Persero) siap mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) sebagai salah satu pilar utama dekarbonisasi di sektor ketenagalistrikan. Langkah ini mendukung pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, keluarnya Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah dalam penerapan teknologi CCS.

"Pemerintah Indonesia ingin bergerak cepat dalam penerapan teknologi Carbon Capture Storage ini. Kami menyadari pentingnya kematangan untuk teknologi CCS, jadi kami akan terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut," ujar Luhut pada acara International & Indonesia CCS (IICCS) Forum 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu, 31 Juli 2024 lalu.

Luhut menambahkan, implementasi teknologi ini tidak hanya penting untuk mereduksi emisi karbon secara besar-besaran, tetapi juga untuk menjadikan Indonesia pelopor CCS dan menciptakan ekonomi sirkular melalui penciptaan lapangan kerja baru.

"Inisiatif CCS didorong oleh Indonesia dan negara-negara tetangga untuk mengurangi emisi dan melindungi bumi. Indonesia ingin menjadi pelopor CCS cross-border, mengubah investasi menjadi pendapatan, pekerjaan, dan inovasi, serta menciptakan kemakmuran dan keberlanjutan," tutur Luhut.

Advertising
Advertising

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastruktur Energi, Ego Syahrial, menyatakan bahwa pemerintah telah merancang peta jalan transisi energi menuju NZE. Dalam proses ini, teknologi seperti CCS berperan penting dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menggantinya dengan Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Teknologi inovatif rendah emisi karbon seperti CCS dan CCUS dapat diterapkan dalam kondisi tertentu untuk membantu pembangkit listrik berbahan bakar fosil mempercepat pengurangan emisi, mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan hijau," jelasnya.

Ego menambahkan, saat ini pemerintah menjalankan 15 proyek CCS dan CCUS yang tersebar di berbagai daerah, dengan estimasi kapasitas penyimpanan lebih dari 500 Gigaton. "Proyek-proyek tersebut direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2030. Dengan lokasi strategis dan sumber daya penyimpanan yang tersedia, kami yakin Indonesia dapat menjadi negara terdepan di Asia Tenggara dalam pengembangan CCS," imbuhnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa PLN telah menyusun rencana jangka pendek dan panjang untuk mengurangi emisi karbon, termasuk dengan pengembangan teknologi CCS. “PLN berperan penting dalam transisi energi Indonesia ke energi bersih. Kami memiliki peta jalan transisi energi yang komprehensif dan berkomitmen untuk mencapainya pada 2060,” terangnya.

Darmawan menambahkan bahwa sebagai pionir dalam penerapan teknologi CCS di sektor kelistrikan, PLN telah menggandeng berbagai mitra internasional untuk studi pengembangan teknologi CCS di lima pembangkit listrik. "Kolaborasi antar komunitas global sangat penting. Kami telah menggandeng berbagai mitra internasional untuk studi implementasi CCS di empat PLTU dan satu PLTGU milik kami," ujar Darmawan.

Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Warsono, mengungkapkan bahwa saat ini 37,6 Gigawatt (GW) pembangkit listrik telah memenuhi syarat untuk penerapan CCS, dan 19 GW secara teknis layak dan diprioritaskan. "CCS akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor pembangkitan listrik. PLN menyiapkan implementasi CCS untuk kapasitas 2 GW pada tahun 2040 dan 19 GW pada tahun 2060," jelasnya.

Untuk mendukung hal tersebut, PLN menggandeng mitra seperti JERA, JGC, INPEX, dan Karbon Korea dalam studi penerapan CCS di PLTU dan PLTGU. Pembangkit yang menjadi percontohan penerapan CCS meliputi PLTU Suralaya Unit 1-4, PLTU Suralaya Unit 5-7, PLTU Indramayu, PLTGU Tambak Lorok, dan PLTU Tanjung Jati B.

"Kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat penting untuk implementasi CCS di masa depan. Kami telah melakukan studi dengan beberapa pemangku kepentingan terkait penerapan CCS ini," pungkas Warsono.(*)

Berita terkait

BPJS Watch Ingatkan Kepala Daerah Lindungi Pekerja Badan Ad Hoc

2 menit lalu

BPJS Watch Ingatkan Kepala Daerah Lindungi Pekerja Badan Ad Hoc

Mendagri secara tegas memerintahkan seluruh gubernur dan walikota/bupati untuk berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu yang berada di wilayahnya untuk menetapkan dan mendaftarkan anggota Badan Adhoc sebagai peserta aktif dalam program JKK dan JKM di BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kemendagri Gelar Pemaparan Calon Juara Lomba Desa Tingkat Regional 2024

1 jam lalu

Kemendagri Gelar Pemaparan Calon Juara Lomba Desa Tingkat Regional 2024

Pelaksanaan lomba desa dan kelurahan tingkat regional tahun 2024 diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian target prioritas nasional terkait "Memperkuat Ketahanan Ekonomi Untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan".

Baca Selengkapnya

BI Rate Naik, BTN Tetap Lanjutkan Program Rumah Murah

1 jam lalu

BI Rate Naik, BTN Tetap Lanjutkan Program Rumah Murah

Kebijakan BTN mengenai rumah terjangkau, memberikan kesempatan bagi masyarakat terutama anak muda, agar bisa memperoleh hunian.

Baca Selengkapnya

Jaringan BTN Diperluas, Dorong Perluasan Pembiayaan Rumah di Jawa Tengah

2 jam lalu

Jaringan BTN Diperluas, Dorong Perluasan Pembiayaan Rumah di Jawa Tengah

Kontribusi Jawa Tengah terhadap pangsa pasar KPR subsidi saat ini berada di posisi ketiga terbanyak setelah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Pahami Buy Limit dan Buy Stop Sebelum Mulai Investasi

2 jam lalu

Pahami Buy Limit dan Buy Stop Sebelum Mulai Investasi

Jika tertarik untuk terjun ke dunia trading kripto, penting untuk memahami berbagai konsep dan strategi yang ada sebelum mulai berinvestasi.

Baca Selengkapnya

BI Rate Dipangkas, Saham BTN (BBTN) Melesat

2 jam lalu

BI Rate Dipangkas, Saham BTN (BBTN) Melesat

BI berpotensi memangkas BI Rate sebanyak 50 bps sepanjang September-Desember tahun ini. Penurunan tersebut akan berimbas positif terhadap saham sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, khususnya bank yang fokus menawarkan kredit properti dan otomotif.

Baca Selengkapnya

30 Tahun Perpipaan Limbah Jakarta Tak Tersentuh, Pj Gubernur Heru Ambil Tindakan

4 jam lalu

30 Tahun Perpipaan Limbah Jakarta Tak Tersentuh, Pj Gubernur Heru Ambil Tindakan

Pj. Gubernur Heru fokus membenahi perpipaan limbah di Jakarta yang 30 tahun tidak diperbaiki. Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta mengimplementasikannya melalui pembangunan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Daerah Terpusat dan Setempat, antara lain proyek JSDP serta revitalisasi tangki septik.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pertandingan Bola di Pegadaian Liga 2

4 jam lalu

Jadwal Pertandingan Bola di Pegadaian Liga 2

Pegadaian Liga 2 juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, tidak hanya sebagai hiburan namun juga turut memajukan perekonomian daerah, dengan membuka peluang usaha bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar venue pertandingan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping (PIS) Hadir di Gastech Houston 2024

4 jam lalu

Pertamina International Shipping (PIS) Hadir di Gastech Houston 2024

Di partisipasi perdana ini, PIS hadir dengan membuka booth seluas 150 meter persegi, yang memajang miniatur kapal kapal PIS disertai dengan layar-layar interaktif yang berisi informasi seputar bisnis PIS.

Baca Selengkapnya

Senyum Kebanggaan Bupati Sumba Timur Khristofel Praing

5 jam lalu

Senyum Kebanggaan Bupati Sumba Timur Khristofel Praing

Khristofel Praing patut berbangga, karena berhasil meraih penghargaan di kategori itu bersama enam kepala daerah lainnya.

Baca Selengkapnya