PDIP Nilai Ide Golkar Pasangkan Jusuf Hamka dengan Kaesang Sekadar Cek Ombak
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 12 Juli 2024 14:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim menanggapi santai ide Partai Golkar yang berencana mengusung Jusuf Hamka sebagai calon pendamping Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep jika memilih maju di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024.
Chico menilai rencana Golkar itu wajar dilakukan semua partai politik ketika ingin mensimulasikan siapa tokoh yang akan maju dalam pencalonan. Dia menganggap langkah Golkar memasang Jusuf Hamka dengan Kaesang hanya sekadar mengukur respons masyarakat.
"Karena belum final mengusung siapa, maka melempar nama ke publik untuk 'cek ombak'--untuk melihat reaksi publik," kata Chico dalam pesan suara yang diterima Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Jumat, 12 Juli 2024.
Chico menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap partai politik harus melihat survei sebelum menentukan nama untuk diusung. Di sisi lain, Chico menegaskan bahwa PDIP akan siap menghadapi siapa pun lawan di Pilgub Jakarta.
"Kami tidak ada masalah dengan munculnya duet mana pun. Kami lebih fokus memprioritaskan kader kami," ujarnya.
Lebih lanjut, Chico juga mengakui bahwa partainya belum menyepakati satu nama yang akan diusung untuk Pilgub Jakarta. Oleh sebab itu, dia tidak khawatir soal gembar-gembor munculnya nama-nama calon dari partai pesaing.
"Kami tidak mau ter-distraksi oleh manuver-manuver yang sifatnya juga belum final dari partai lain," tuturnya.
Menurut Chico, Partai Golkar masih mempertimbangkan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jakarta ketimbang Jusuf Hamka. Dengan demikian, jelas Chico, munculnya kemungkinan duet Kaesang-Hamka bukan merupakan wacana yang serius.
"Kami rasa, kalau berdasarkan survei, Ridwan Kamil lebih baik daripada Kaesang maupun Jusuf Hamka," ucapnya.
Tak sampai di situ, Chico juga mengungkap daftar nama yang kini masih dipertimbangkan oleh PDIP, yakni Andika Perkasa, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Djarot Saiful Hidayat, Tri Rismaharini, Prasetyo Edi Marsudi, Charles Honoris, dan Pramono Anung.
"Kami masih terus melakukan pendalaman. Sama sekali belum ada yang kami anggap kurang atau lebih satu sama lain dari nama-nama tersebut," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan menyiapkan Jusuf Hamka sebagai calon wakil Kaesang Pangarep, jika berminat maju di Pilgub Jakarta 2024.
“Seandainya beliau memilih Jakarta saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah memalang melintang di infrastruktur yaitu Babah Alun (Jusuf Hamka),” kata Airlangga di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Jakarta Barat, Kamis, 11 Juli 2024.
Menurut Airlangga, kemampuan Jusuf Hamka bisa membantu Kaesang mengentaskan kemacetan di Jakarta dan mengalahkan kota pesaingnya, Bangkok, Thailand. Sebab, Jusuf telah mempunyai pengalaman malang melintang dalam pembangunan infrastruktur jalan.
Namun Airlangga mengatakan masih ada waktu sampai 23 Agustus 2024, untuk memutuskan siapa yang akan dicalonkan di Jakarta. Partainya, ucap Airlangga, masih melakukan evaluasi berkaitan dengan Pilkada Jakarta.
Sementara itu, Airlangga mengungkapkan Golkar belum memutuskan apakah Ridwan Kamil akan maju di Jawa Barat atau Jakarta. “Untuk Ridwan Kamil kami masih evaluasi dan masih bicara dengan partai di Koalisi Indonesia Maju,” kata dia saat menerima kunjungan Kaesang di DPP Golkar.
Berkenaan dengan itu, Jusuf Hamka mengaku baru mengetahui disiapkan Golkar untuk calon pendamping Kaesang Pangarep di Pilgub Jakarta.
Jusuf Hamka mengatakan dia tidak mengetahui namanya dibahas dalam pertemuan antara Ketua Umum Golkar dan Partai Solidaritas Indonesia. Ketum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Golkar Airlangga Hartarto di Kantor Dewan Pimpinan Golkar di Jakarta Barat, Kamis, 11 Juli 2024.
"Saya cuma bisa bilang innalillahi wainailaihi rojiun," kata Jusuf Hamka saat ditanya awak media apakah siap jika diajukan.
Jusuf Hamka mengaku memang sudah lama menjadi kader Golkar. Ia telah menjadi kader partai berlambang pohon beringin itu sejak 1969.
Pilihan Editor: Ketika Djarot Saiful Hidayat PDIP Bicara terkait Jokowi, IKN, dan Kaesang
EKA YUDHA SAPUTRA