PDIP dan PKS Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sumut, Dukung Bobby Nasution di Pilgub?

Reporter

Tempo.co

Editor

Sapto Yunus

Kamis, 11 Juli 2024 10:43 WIB

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menjalin silahrurahmi ke Kantor Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membahas peluang koalisi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ANTARA/Anggi Luthfi Panggabean

Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu sempat mengatakan partainya akan mendukung menantu Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Bobby Nasution, untuk Pilgub Sumut 2024. Namun pernyataan itu kemudian diralat sendiri oleh Syaikhu di hari yang sama.

Awalnya, Syaikhu ditanya soal peluang PKS mengusung Bobby di Pilgub Sumut pada Senin pagi, 7 Juli 2024. “Ya, PKS mengusung beliau,” kata Syaikhu di Kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Syaikhu tidak menyebut nama Bobby dalam jawabannya itu.

Saat menjawab pertanyaan soal Bobby, dia menyatakan mesin partai PKS sudah mengambil ancang-ancang untuk pemenangan di Pilgub. Syaikhu juga menuturkan PKS tidak akan meminta jatah wakil gubernur untuk dukungan tersebut. “Tentu kita mempercayakan lah kepada beliau,” ucap Syaikhu.

Usai memberi pernyataan tersebut, Syaikhu kemudian masuk ke Gedung Kantor DPP PKS. Dia juga sempat menerima kunjungan dari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet pada siang harinya. Syaikhu kembali membahas soal dukungan partainya kepada Bobby pada sore hari setelah kepulangan Bamsoet.

Kali ini, Syaikhu meralat pernyataan yang dia berikan pada pagi harinya. “Adapun tadi diberitakan sudah ada dukungan (PKS) terhadap Sumut, dalam hal ini Gubernur Sumut, saya perlu menegaskan, sampai dengan detik ini belum ada keputusan,” ucap Syaikhu mengklarifikasi.

Syaikhu mengklaim jawaban yang dia berikan di pagi hari merujuk pada Pilgub Maluku, bukan Sumut. Sebabnya, kata dia, PKS baru saja memberikan dukungan kepada bakal calon gubernur petahana untuk Pilgub Maluku, yaitu Murad Ismail, saat sesi wawancara pagi hari ini.

“Saya klarifikasi pemberitaan yang terjadi dalam kesempatan hari ini. Apa yang tadi pagi saya bincangkan itu adalah perbincangan tentang SK DPP PKS terkait dengan Pilgub Maluku. Jadi itu yang sudah kita keluarkan,” kata dia.

Menurut Syaikhu, hingga saat ini belum ada keputusan dari Dewan Pimpinan Tingkat Pusat atau DPTP PKS soal Pilgub Sumut. “Semuanya masih dalam proses pembahasan. Itu mungkin saya perlu klarifikasi, karena salah satu media sudah mengungkapkan itu,” ujar dia.

Syaikhu menyatakan proses pembahasan calon yang akan diusung PKS masih berlangsung di DPW PKS Sumut. DPP PKS, kata dia, belum menerima rekomendasi nama-nama dari DPW Sumut. Maka dari itu, Syaikhu menuturkan dia menarik kembali pernyataan yang dia sampaikan sendiri pada pagi hari itu.

SULTAN ABDURRAHMAN | ANTARA

Pilihan editor: Saat Komunikasi Media Sosial Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Kaesang di Pilgub Jateng

Berita terkait

Pramono Anung Janji Bangun RSUD di Cakung Jika Menang Pilkada Jakarta

7 jam lalu

Pramono Anung Janji Bangun RSUD di Cakung Jika Menang Pilkada Jakarta

Pramono Anung janji jika menang Pilkada Jakarta akan mendirikan rumah sakit daerah di Cakung, Jakarta Timur. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Usai Kaesang Klarifikasi soal Jet Pribadi ke KPK, Kapan Bobby Nasution Menyusul?

7 jam lalu

Usai Kaesang Klarifikasi soal Jet Pribadi ke KPK, Kapan Bobby Nasution Menyusul?

Anak dan mantu Presiden Jokowi, Kaesang dan Bobby Nasution, ketahuan menaiki private jet. Diduga ada unsur gratifikasi

Baca Selengkapnya

Terima 400 Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada 2024, Begini Respons Bawaslu

8 jam lalu

Terima 400 Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada 2024, Begini Respons Bawaslu

Bawaslu menyatakan laporan dugaan ASN tak netral di Pilkada 2024 berpotensi meningkat dibandingkan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

8 jam lalu

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

"Jadinya numpang teman, kalau bahasa bekennya nebeng" kata Kaesang pada Media, Senin, 17 September 2024, terkait perjalanannya dengan pesawat jet.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

8 jam lalu

Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

Muzani mengatakan Gerindra akan berupaya untuk menggaet semua partai agar jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran bisa efektif dan tanpa gangguan.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Soal Pendaftaran Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah

9 jam lalu

Respons KPU Soal Pendaftaran Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah

Keputusan akhir soal kelolosan Masinton-Mahmud di Pilkada Tapanuli Tengah akan diumumkan pada 22 September 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

9 jam lalu

KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

Kepada KPK, Kaesang mengaku bisa ke Amerika Serikati naik private jet karena nebeng temannya yang ia sebut berinisial Y.

Baca Selengkapnya

Saat KPU Jabar Berharap Tak Ada Isu SARA dan Politisasi Agama pada Pilkada 2024

10 jam lalu

Saat KPU Jabar Berharap Tak Ada Isu SARA dan Politisasi Agama pada Pilkada 2024

KPU berharap tidak ada isu-isu yang mendiskriminasi ciptaan Tuhan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

10 jam lalu

Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara soal kekisruhan di Kadin dan minta bola panas dualisme kepemimpinan tidak disorongkan padanya

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

10 jam lalu

KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan bahwa diperkirakan biaya yang dihabiskan Kaesang bersama sang istri dan 2 orang lainnya masing-masing 90 juta, disesuaikan dengan biaya pesawat business class.

Baca Selengkapnya