Peluang Poros Ketiga antara PDIP-PKB Usai PKS Usung Anies-Sohibul Iman

Kamis, 27 Juni 2024 16:55 WIB

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kedua dari kiri) bergandengan tangan dengan Bakal Calon Presiden Republik Indonesia, Anies Baswedan (kedua dari kanan) didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera, Habib Aboe Bakar Alhabsyi (kanan) dan Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, Kamis, 23 Februari 2023. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Usai Partai Keadilan Sejahtera atau PKS resmi mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta, kini muncul wacana peluang terbentuknya poros ketiga.

Berdasarkan catatan Tempo, wacana poros ketiga ini datang dari Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim. Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP itu awalnya mengungkap kelanjutan peluang partainya berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB di Pilkada Jakarta.

Dia menyebut, kemungkinan koalisi itu dapat membentuk poros ketiga untuk mengajukan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada Jakarta.

"Adanya poros ketiga sangat mungkin," kata Chico dalam pesan suara yang diterima Tempo, Kamis, 27 Juni 2024.

Diketahui, duet Anies-Sohibul ramai diwacanakan akan berkontestasi dengan duet Ridwan Kamil dan Kaesang Pangarep dari kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Advertising
Advertising

Chico menjelaskan, PDIP sampai saat ini masih memetakan siapa saja partai politik lain yang akan menjadi kawan maupun lawan. Langkah itu, menurut Chico, ditujukan untuk menentukan berapa banyak pasangan calon yang nantinya maju di Pilgub Jakarta.

"Ini akan menjadi variabel dalam menentukan sikap, apakah ada dua atau tiga calon," kata Chico.

Lebih lanjut, Chico menyebut bahwa pertemuan lanjutan dengan PKB belum direncanakan secara intens. Namun, dia mendukung gagasan Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga yang memberi sinyal koalisi dengan PKB.

"Apa yang disampaikan oleh senior saya, Bang Eriko, adalah masuk akal," kata Chico.

Adapun Eriko sebelumnya mengungkap peluang kerja sama PDIP dan PKB. Dia mengatakan, dalam koalisi itu terdapat kemungkinan saling mengusung kader masing-masing di Jakarta dan Jawa Timur.

Eriko berandai-andai, jika kerja sama itu dapat terjalin, maka PKB bisa mendapatkan posisi bakal calon gubernur Jakarta sementara PDIP yang mendapatkan posisi bakal calon gubernur Jatim 2024. Atau, bisa jadi sebaliknya.

"Bisa saja kami dengan PKB. Di sini (Jakarta) PKB jadi wakil gubernur, kami jadi gubernur. Di Jawa Timur kami jadi wakil gubernurnya, kan bisa begitu," ujar Eriko, Selasa, 25 Juni 2024.

Menyusul pernyataan itu, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda menyatakan, partainya tertarik dengan tawaran Eriko ihwal kerja sama dalam ajang Pilgub di Jakarta dan Jawa Timur.

"Tawaran Eriko menarik. Menarik tawaran itu," kata Syaiful di Gedung DPR, Rabu, 26 Juni 2024.

Selanjutnya: Apa respons PKS?

<!--more-->

Respons PKS

Presiden PKS Ahmad Syaikhu merespons ihwal peluang terbentuknya poros ketiga di Pilkada Jakarta, yaitu poros yang berpotensi dibentuk oleh PDIP dan PKB.

Ia mengatakan, dinamika politik di Daerah Khusus Jakarta memang masih amat cair hingga hari ini. Sehingga peluang terbentuknya koalisi baru antara PDIP dan PKB yang juga hendak mengusung Anies sebagai bakal calon gubernur tak dapat dilihat sebagai ucapan belaka.

"Tetapi, kita serahkan semua kepada Pak Anies. Kami husnudzan beliau akan tetap bersama PKS," kata Syaikhu usai kegiatan penutupan Sekolah Partai PKS di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.

PKS, kata dia, juga telah meminta Anies untuk membantu berkomunikasi dengan partai lain dalam rangka mencari dukungan. Sebab, meski telah mendeklarasikan pasangan Anies dengan Sohibul Iman, Syaikhu menyadari bahwa partainya tak dapat maju hanya seorang diri.

Meski menyandang predikat sebagai partai pemenang di pemilihan legislatif di Jakarta, PKS masih membutuhkan koalisi dengan partai lain guna menggenapi syarat mengusung kader.

Pada pemilihan legislatif lalu, PKS memperoleh 18 kursi di DPRD Jakarta. Namun, untuk dapat mengusung figur atau kader menjadi bakal calon di pilkada, dibutuhkan sebanyak 22 kursi. Artinya, kekurangan 4 kursi PKS harus ditutupi dengan cara membentuk koalisi dengan partai lainnya.

"Kami terus berikhtiar agar perahu ini tetap bisa terus berlayar," ujar Syaikhu.

ANDI ADAM FATURAHMAN | SAVERO ARISTIA WIENANTO

Pilihan Editor: Ihwal Peluang PDIP dan PKB Bentuk Poros Baru, PKS Hakul Yakin Tak Bakal Ditinggal Anies

Berita terkait

Kegiatan Paslon Pilkada Jakarta 2024 Usai Hasil Survei Sebut Elektabilitas Mulai Naik-Turun

3 menit lalu

Kegiatan Paslon Pilkada Jakarta 2024 Usai Hasil Survei Sebut Elektabilitas Mulai Naik-Turun

Elektabilitas paslon Pilkada Jakarta 2024 naik turun. Mulai dari Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardhan, sampai Pramono Anung-Rano Karno.

Baca Selengkapnya

'Jagoan' PDIP di Pilgub Jakarta dan Jateng Unggul Versi Survei Litbang Kompas

1 jam lalu

'Jagoan' PDIP di Pilgub Jakarta dan Jateng Unggul Versi Survei Litbang Kompas

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika-Hendi dan Pramono-Rano unggul atas rivalnya di Pilkada Jakarta dan Jateng.

Baca Selengkapnya

H-22 Pilkada 2024: Respons Ridwan Kamil yang Elektabilitasnya Nyaris Tersusul oleh Pramono Anung

2 jam lalu

H-22 Pilkada 2024: Respons Ridwan Kamil yang Elektabilitasnya Nyaris Tersusul oleh Pramono Anung

Ridwan Kamil angkat bicara soal posisinya dalam hasil survei Pilkada 2024 di DKI Jakarta yang berbalapan dengan Pramono Anung-Rano Karno.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

3 jam lalu

Pilkada Jakarta Disebut Berpotensi Dua Putaran, Apa Penyebabnya?

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan paslon Pramono-Rano unggul dari RIDO dan Dharma-Kun di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

3 jam lalu

Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin

Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menuturkan Ridwan Kamil adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Poltracking soal Sanksi dari Dewan Etik Persepsi: Tidak Adil dalam Proses Penyelidikan

4 jam lalu

Respons Poltracking soal Sanksi dari Dewan Etik Persepsi: Tidak Adil dalam Proses Penyelidikan

Poltracking Indonesia menilai bahwa keputusan dewan etik Persepsi tidak adil.

Baca Selengkapnya

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

15 jam lalu

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

Persepi memberi sanksi kepada Poltracking Indonesia. Lembaga itu dilarang merilis hasil survei tentang Pilkada Jakarta tanpa persetujuan Persepi.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

16 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

16 jam lalu

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

Pramono Anung mengklaim politik riang gembira itu menjadi ciri khas pasangan nomor urut 3 dalam berkampanye.

Baca Selengkapnya

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

16 jam lalu

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

Dewan Etik Persepi menggelar penyelidikan terhadap hasil survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta. Keduanya telah diperiksa.

Baca Selengkapnya