Interaksi Anies-PDIP Jelang PIlkada Jakarta dalam Sorotan Pakar dan Pengamat

Reporter

Antara

Selasa, 11 Juni 2024 17:13 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Anies Baswedan kembali masuk bursa bakal calon dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024. Mantan Gubernur Jakarta itu dilirik sejumlah partai politik untuk diusung maju di pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta, termasuk oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.

Interaksi antara PDIP dan Anies yang terjadi baru-baru ini mendapatkan sorotan dari pakar ilmu politik dan pengamat politik. Apa kata mereka?

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, interaksi Anies dan PDIP yang saling mengirim sinyal perihal potensi kerja sama di Pilgub Jakarta merupakan bagian dari upaya penjajakan.

“Meskipun Anies dan PDIP berada pada gerbong yang berbeda secara politik maupun ideologis di Pilkada DKI Jakarta 2019 dan Pilpres 2024, di Pilkada Jakarta 2024 ini, bisa jadi kedua entitas ini dipertemukan oleh kepentingan yang sama,” kata Umam dalam keterangan tertulis pada Ahad, 9 Juni 2024.

Umam mengatakan, kerja sama itu bisa menjadi simbiosis mutualisme bagi kedua belah pihak. PDIP yang kehilangan tiket emas dan dominasinya di politik lokal Jakarta membutuhkan kekuatan tambahan untuk berhadapan dengan pemenang Pemilu 2024 yang akan memegang kekuasaan.

Advertising
Advertising

Sedangkan Anies juga berkepentingan menjaga kartu politiknya tetap hidup dan relevan hingga Pilpres 2029.

“Anies yang notabene petahana dan memiliki akar yang memadai di DKI Jakarta akan dilirik dan melirik PDIP yang memiliki 16 persen dukungan di Jakarta, untuk memenangkan pertarungan pilkada di kota megapolitan itu,” ujarnya.

Umam menilai, sisi positif yang didapatkan jika Anies dan PDIP bersatu adalah tidak ada lagi pertentangan ideologis karena meleburnya dua kekuatan politik yang selama ini menjadi representasi kekuatan politik kanan nasionalis dan Islam.

Namun, kata dia, peleburan itu juga berpeluang pada melemahnya basis pemilih loyal masing-masing, baik di Jakarta maupun di jaringan relawan nasional, yang selama ini terkonsolidasi oleh sentimen ideologis yang kuat.

Menurutnya, apabila Anies akan maju bersama PDIP dalam Pilgub Jakarta, mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus bisa memastikan mendapatkan dukungan satu partai politik lagi.

Terlebih saat ini partai-partai Koalisi Perubahan di Pemilu 2024 sedang melakukan penjajakan untuk masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran, sehingga besar kemungkinan berdampak pada komposisi koalisi Pilgub Jakarta.

“Artinya, wacana menyatunya entitas Anies dan PDIP di Pilkada Jakarta masih terlalu dini. Belum ada indikasi lanjutan yang lebih kuat yang memungkinkan konsolidasi politik itu terjadi,” ucapnya.

<!--more-->

Kemungkinan Anies didukung PDIP

Sementara pakar ilmu politik dari Universitas Indonesia Cecep Hidayat mengatakan, terdapat kemungkinan Anies didukung oleh PDIP untuk berkontestasi di Pilkada Jakarta.

“Iya, dimungkinkan terjadi. Apalagi kemudian kedua elite sudah lempar wacana ya, baik Puan (Ketua DPP PDIP Puan Maharani) maupun dari pihak Anies sendiri itu saling terlihat tidak berseberangan,” kata Cecep, Selasa, 11 Juni 2024.

Selain itu, ia menyebut kemungkinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendukung Anies di Pilkada Jakarta. Menurut dia, hal tersebut dapat terjadi karena popularitas maupun rekam jejak Anies.

“Kemudian juga di Pilpres kemarin angkanya (perolehan suara) juga lumayan, maksudnya setelah Prabowo ya, dan Prabowo sudah jadi presiden. Jadi, kemungkinan, ya, Anies besar juga suara di sana (Jakarta) kalau mau maju,” ujar Direktur Eksekutif Indonesian Strategic Research (ISR) itu.

Cecep mengatakan, bila koalisi PDIP dan PKS untuk mengusung Anies terwujud, maka potensi menang menjadi Gubernur Jakarta terpilih besar.

“Kita tahu partai di DPRD Jakarta saat ini yang terbesar adalah PKS, disusul oleh PDIP, dan Gerindra. Jadi, dibayangkan kalau memang itu bergabung PKS-PDIP, itu menandakan Anies dapat dukungan politik yang besar,” katanya.

Ia menilai, potensi tersebut dapat terwujud karena kedua partai juga memiliki mesin politik yang bekerja dengan baik.

“Akan tetapi, di luar itu semua, ya, kalau benar itu terjadi, itu menandakan sebenarnya tidak ada lagi partai yang basis ideologinya relatif kuat di Indonesia. Kan selama ini PDIP sendiri terlihat amat jauh, anti-Anies gitu ya,” ujarnya.

Kemudian, Cecep melanjutkan, ideologinya terasa berbeda antara PDIP dengan PKS. Kalau mereka bisa bekerja sama, sebenarnya bagus buat Indonesia, tetapi bisa enggak kerja sama?

Cecep menjelaskan, bila koalisi PDIP-PKS untuk mendukung Anies terealisasi, maka tantangannya adalah bagaimana kedua partai tersebut bekerja sama ke depannya.

Sebelumnya, Anies merasa terhormat lantaran PDIP tertarik untuk mendukung dirinya maju dalam Pilkada Jakarta.

"Saya sampaikan apresiasi sekali, sebuah kehormatan yang luar biasa," kata Anies saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu, 8 Juni 2024.

Pada kesempatan berbeda, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menilai Anies menjadi sosok yang menarik apabila kembali maju sebagai calon di Pilkada Jakarta.

"Menarik juga Pak Anies," kata Puan saat ditanya oleh wartawan soal sosok calon yang bakal didukung PDIP di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Juni 2024.

Pilihan Editor: Kata Pengamat Soal Interaksi Anies Baswedan dan PDIP Jelang Pilgub Jakarta

Berita terkait

Jubir Pastikan Prabowo dan Megawati Bertemu sebelum Pelantikan Presiden

9 jam lalu

Jubir Pastikan Prabowo dan Megawati Bertemu sebelum Pelantikan Presiden

Jubir mengatakan Prabowo dan Megawati akan berdiskusi mengenai berbagai agenda ke depan seputar pembangunan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panwascam Temukan Anak di Bawah Umur dalam Acara Kampanye Ridwan Kamil

9 jam lalu

Panwascam Temukan Anak di Bawah Umur dalam Acara Kampanye Ridwan Kamil

Panwascam Menteng, Jakarta Pusat, temukan ada pelajar dibawah umur yang ikut di acara kampanye dialog Ridwan Kamil dengan pelajar.

Baca Selengkapnya

Demi Cucu Sukarno, Sri Rahayu Teken Surat Mundur sebagai Caleg Terpilih PDIP

10 jam lalu

Demi Cucu Sukarno, Sri Rahayu Teken Surat Mundur sebagai Caleg Terpilih PDIP

Caleg terpilih PDIP di Dapil Jawa Timur VI, Sri Rahayu, ditengarai telah meneken surat pengunduran diri. Dua politikus PDIP menyebut bahwa Rahayu mundur agar cucu mantan presiden Sukarno, Hendra Rahtomo, bisa lulus menjadi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Cerita Pramono Anung Jaga Dapur Megawati dan Jokowi

10 jam lalu

Cerita Pramono Anung Jaga Dapur Megawati dan Jokowi

Pramono Anung mengaku berpengalaman mendampingi Megawati dalam tiga kali pilpres. Begitu juga saat Jokowi maju ke pemilihan presiden.

Baca Selengkapnya

Blusukan ke Rusun Tanah Tinggi, Pramono Anung Beli Dagangan Warga

11 jam lalu

Blusukan ke Rusun Tanah Tinggi, Pramono Anung Beli Dagangan Warga

Pramono Anung menyampaikan janji kampanye seputar sanitasi, air bersih hingga melanjutkan program-program gubernur sebelumnya yang dinyatakan layak.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Ajak Pelajar Dialog di DPD Golkar, Beberapa Ada yang Masih Dibawah Umur

12 jam lalu

Ridwan Kamil Ajak Pelajar Dialog di DPD Golkar, Beberapa Ada yang Masih Dibawah Umur

Ridwan Kamil mengajak salah satu pelajar untuk mencoba memimpin menyuarakan tagline Rido.

Baca Selengkapnya

PDIP Sudah Ganti 7 Caleg Terpilih, Ada yang Mengundurkan Diri hingga Dipecat

12 jam lalu

PDIP Sudah Ganti 7 Caleg Terpilih, Ada yang Mengundurkan Diri hingga Dipecat

KPU mengaminkan penggantian caleg PDIP melalui empat kali perubahan keputusan, sejak penetapan pertama.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Tegaskan Tak Akan Politisasi Agama dalam Pilkada Jakarta

12 jam lalu

Pramono Anung Tegaskan Tak Akan Politisasi Agama dalam Pilkada Jakarta

Pramono Anung menyatakan tidak akan mempolitisasi agama dalam Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jubir Bilang Balai Kota Jadi Tempat Warga Berkeluh-Kesah Jika Pramono Anung Jadi Gubernur

13 jam lalu

Jubir Bilang Balai Kota Jadi Tempat Warga Berkeluh-Kesah Jika Pramono Anung Jadi Gubernur

Aldy mengatakan bahwa nantinya masyarakat dapat mendatangi Balai Kota untuk bertemu Pramono Anung.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Janji Tak akan Gusur Sekolah jika Menang Pilgub

13 jam lalu

Rano Karno Janji Tak akan Gusur Sekolah jika Menang Pilgub

Rano Karno manyampaikan janji tak akan menggusur sekolah saat menyapa pendukungnya di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 September 2024.

Baca Selengkapnya