Menunggu Pidato Politik Ketum PDIP Megawati, Ini Kilas Balik Rakernas IV Tahun Lalu Dihadiri Jokowi dan Ganjar

Jumat, 24 Mei 2024 13:07 WIB

Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri saat mengjadiri Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Han Revanda Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dijadwalkan menyampaikan pidato politik pada hari pertama Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2024. Rakernas PDIP V dengan tema Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang ini akan berlangsung selama tiga hari hingga Ahad, 26 Mei 2024.

"Hari pertama akan disampaikan pidato politik Ibu Ketua Umum yang menjadi suatu arah kebijakan di dalam seluruh materi yang dibahas pada rakernas," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Ancol, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2024.

Dalam Rakernas sebelumnya, yakni Rakernas PDIP IV yang digelar pada Jumat, 28 September 2023 hingga Ahad, 1 Oktober 2023, Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan pidato politik. Presiden Kelima RI ini menyampaikan sejumlah tanggapan terkait masalah pangan hingga fenomena perpolitikan jelang Pemilu 2024 di Tanah Air yang terjadi kala itu.

Berikut kilas balik poin pidato politik Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas IV pada penghujung September hingga awal Oktober 2024 lalu:

Bahas soal pangan di hari pertama Rakernas IV PDIP

Advertising
Advertising

Megawati fokus membahas masalah pangan di hari pertama Rakernas IV PDIP. Kala itu dia menyatakan konsumsi beras di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia. Hal ini, kata dia, menunjukkan masyarakat Indonesia amat tergantung dengan beras. Terlebih, tingkat konsumsi beras per kapita di Indonesia sebesar 96 kilogram. Menurutnya, idealnya adalah 60 kilogram per kapita per tahun. “Dan itu ternyata tertinggi di dunia,” ujar Megawati.

Megawati mengatakan konsumsi beras tinggi di Indonesia berjalan seiring dengan rendahnya diversifikasi pangan. Hal itu, menurutnya, bakal menjadi beban bagi nasional. Ironisnya, masalah pangan tidak bisa dijawab secara demokratis. Sebab ini kaitannya dengan aspek biologis dan komitmen Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri di bidang pangan. “Ini tentang petani sebagai orientasi kebijakan terpenting,” ujar dia.

Megawati juga mengatakan ketergantungan impor pangan di Indonesia masih besar. Hal itu, kata dia, merupakan imbas Perang Rusia Ukraina. Menurutnya, pangan telah menjadi senjata yang sangat ampuh di dalam membangun hegemoni suatu negara. Megawati mengatakan situasi akan kian sulit ketika negara lain tidak mau mengekspor pangan mereka.

Karena itu, Megawati mengatakan Indonesia tidak boleh terjebak oleh produk pangan impor. Kata dia, seperti yang telah disampaikan Presiden RI Pertama Sukarno bahwa dari lidah dan perut rakyat Indonesia tidak boleh terjajah oleh makanan impor. Hal itu bisa menjadi bahan otokritik atas praksis ideologi.

“Indonesia terasakan dihadapkan pada persoalan kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya,” kata dia.

Salah satu bahan pangan yang tak bisa lepas dari keterikatan impor, kata Megawati, adalah gandum. Dia mengatakan konsumsi gandum telah meningkat signifikan dari 4 persen pada 1970 menjadi 28 persen pada 2022. Jumlah itu melonjak jadi 50 persen pada 2030. Padahal, menurut Megawati, gandum bukan tanaman yang dapat tumbuh di alam tropis, kecuali kalau ada rekayasa genetika. Mau tak mau memang harus impor.

Saat menyampaikan pidato politik dalam Rakernas IV PDIP pada Jumat, 29 September 2023 tersebut, Megawati juga meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak mengonversi lahan-lahan subur. Pihaknya mengatakan dalam politik tata ruang, lahan-lahan subur tidak boleh dialihfungsikan. Badan Riset dan Inovasi Nasional, kata dia, telah membuat peta Indonesia untuk tanah-tanah yang subur.

Bahas politik di hari terakhir Rakernas IV PDIP

Megawati membahas fenomena perpolitikan Indonesia di hari terakhir Rakernas IV PDIP. Saat HUT PDIP ke-50 pada Januari 2023, Megawati menyebut Jokowi sebagai petugas partai. Sebutan yang disematkan kepada Kepala Negara itu membuat Megawati dianggap sombong oleh publik. Megawati menjawab anggapan itu dalam pidatonya di Rakernas tersebut.

Megawati menyampaikan dirinya merasa bingung karena dianggap sombong ketika menyebut Jokowi sebagai petugas partai. Sebutan petugas partai, kata dia, tercantum dalam AD/ART PDIP. Tak hanya Jokowi, dirinya pun petugas partai. Dia mengaku ditugasi oleh Kongres Partai dan dipilih oleh kader untuk bertanggung jawab sebagai ketua umum.

"Saya tuh sampai bingung. Saya bilang Pak Jokowi petugas partai, kader partai, lho kok saya diomongkan yang namanya katanya terlalu sombong,” ujar dia pada Ahad, 1 Oktober 2023.

Dalam HUT PDIP ke-50, Megawati juga menyebut Jokowi kasihan jika tidak ada PDIP. Menyoal pernyataannya tersebut, Megawati tak memungkiri presiden dipilih oleh rakyat. Namun, kata dia, hal itu tidak mungkin terjadi tanpa adanya partai politik. Calon-calon presiden lain, menurut dia, juga ditugaskan oleh partai masing-masing untuk maju dalam Pilpres 2024. Megawati menambahkan, dia merasa tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan hal itu.

“Nah bayangkan kok kita tidak diberi kesempatan untuk menerangkan hal ini,” ujar dia.

Selain mengklarifikasi soal sebutan Jokowi petugas partai dan Jokowi bukan apa-apa tanpa PDIP, Megawati juga menanggapi fenomena politik jelang Pilpres 2024. Dia mengaku bukan orang yang suka melihat survei elektabilitas capres dalam Pilpres 2024. Namun pada Ahad pagi, 1 Oktober 2023, ia sempat melihat hasil survei elektoral capres. Dia mengaku senang melihat elektabilitas Ganjar Pranowo, saat itu bakal capres usungan PDIP, mengalami tren kenaikan.

“Kan ibu bilang ibu nggak suka lihat-lihat survei, tapi iseng aja tadi pagi, waaah Pak Ganjar itu udah naik tung, tung, tung (arah tangan ke atas),” ujar dia di Rakernas IV PDIP pada Ahad, 1 Oktober 2023.

Megawati juga mengatakan yakin Ganjar Pranowo akan terpilih menjadi Presiden ke-8 RI. “Saya yakin, hakul yakin, ainul yakin, insyaAllah kalau kita kerja keras, Ganjar Pranowo bisa menjadi Presiden ke-8,” ujar dia. Meski begitu, dia mengatakan kemenangan Ganjar tak akan terwujud tanpa kerja keras seluruh kader. “Ya tapi terus kalian gak kerja ya tung, tung, tung, tung (arah tangan ke bawah) hayoo? Piyee? Aih gawat,” ujarnya.

Dalam penutupan Rakernas IV PDIP, Megawati juga menyinggung soal kaderisasi partai dan jabatan ketua umum partai. Megawati menyebut di PDIP tidak bisa orang dari luar partai tiba-tiba masuk menjadi Ketum karena ada aturannya. Ia bahkan menceritakan dirinya pun tidak langsung menjadi Ketua Umum PDIP namun memulai karier di politik sebagai kader lebih dahulu.

“Karena siapa yang mau milih, kalau tiba-tiba orang luar yang dipilih,” kata Megawati.

Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengomentari pernyataan Megawati ihwal orang luar tidak bisa tiba-tiba menjadi ketua umum partai di PDIP. Kata Umam, Megawati menyampaikan kekecewaannya dengan ekspresi sentilan yang diperhalus kepada Kaesang Pangarep. Kaesang, putra bungsu Jokowi masuk ke PSI dan dijadikan Ketua Umum setelah menjadi anggota baru beberapa hari. Padahal, PDIP punya aturan bahwa satu keluarga harus satu partai.

“Dalam tradisi politik Jawa, bisa jadi sentilan Megawati ini merupakan manifestasi kemarahan dan kekecewaan,” kata Umam mengomentari pernyataan Mega tersebut.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | DEFARA DHANYA PARAMITHA | ANANDA BINTANG PURWARAMDHONA | TIKA AYU | HAN REVANDA PUTRA

Pilihan Editor: Djarot Saiful sebut Jokowi dan Gibran Tidak Diundang ke Rakernas PDIP karena Menyibukkan Diri

Berita terkait

Jubir Pastikan Prabowo dan Megawati Bertemu sebelum Pelantikan Presiden

9 jam lalu

Jubir Pastikan Prabowo dan Megawati Bertemu sebelum Pelantikan Presiden

Jubir mengatakan Prabowo dan Megawati akan berdiskusi mengenai berbagai agenda ke depan seputar pembangunan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Demi Cucu Sukarno, Sri Rahayu Teken Surat Mundur sebagai Caleg Terpilih PDIP

10 jam lalu

Demi Cucu Sukarno, Sri Rahayu Teken Surat Mundur sebagai Caleg Terpilih PDIP

Caleg terpilih PDIP di Dapil Jawa Timur VI, Sri Rahayu, ditengarai telah meneken surat pengunduran diri. Dua politikus PDIP menyebut bahwa Rahayu mundur agar cucu mantan presiden Sukarno, Hendra Rahtomo, bisa lulus menjadi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

12 jam lalu

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

Jokowi dan Prabowo dengan penuh perhatian menyimak pameran tersebut dari geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW - 992).

Baca Selengkapnya

PDIP Sudah Ganti 7 Caleg Terpilih, Ada yang Mengundurkan Diri hingga Dipecat

12 jam lalu

PDIP Sudah Ganti 7 Caleg Terpilih, Ada yang Mengundurkan Diri hingga Dipecat

KPU mengaminkan penggantian caleg PDIP melalui empat kali perubahan keputusan, sejak penetapan pertama.

Baca Selengkapnya

KSAL Ungkap Pesan Jokowi agar Utamakan Pembuatan Kapal Dalam Negeri

14 jam lalu

KSAL Ungkap Pesan Jokowi agar Utamakan Pembuatan Kapal Dalam Negeri

Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pembangunan alat utama sistem senjata (alutsista), khususnya armada kapal selam, di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Anugerahkan Samkaryanugraha ke Satuan KRI Nanggala-402 yang Tenggelam

15 jam lalu

Jokowi Anugerahkan Samkaryanugraha ke Satuan KRI Nanggala-402 yang Tenggelam

Presiden Jokowi menganugerahkan tanda kehormatan Samkaryanugraha kepada KRI Nanggala-402 yang tenggelam pada 21 April 2021.

Baca Selengkapnya

Tindaklanjuti Perintah Presiden Jokowi, Kemenpan RB Temui KPK

16 jam lalu

Tindaklanjuti Perintah Presiden Jokowi, Kemenpan RB Temui KPK

Kemenpan RB bersama KPK melakukan MoU sebagai upaya pencegahan dan pembangunan sistem birokrasi yang lebih transparan, akuntabel dan lebih kredibel, serta berdampak.

Baca Selengkapnya

KSAL Ungkap Pertimbangan Sematkan Jokowi Brevet Hiu Kencana

17 jam lalu

KSAL Ungkap Pertimbangan Sematkan Jokowi Brevet Hiu Kencana

Presiden Jokowi dianggap sudah banyak sekali membantu TNI, khususnya Angkatan Laut dan satuan kapal selam.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

17 jam lalu

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

Presiden Jokowi menekankan bahwa keputusan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Nusantara telah mengikuti aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Momen Jokowi dan Prabowo Saksikan Parade Alutsista TNI AL di Teluk Jakarta

19 jam lalu

Momen Jokowi dan Prabowo Saksikan Parade Alutsista TNI AL di Teluk Jakarta

Presiden Jokowi menyaksikan parade alutsista dari geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW - 992).

Baca Selengkapnya