Langkah-langkah Sebelum Soeharto Lengser, Apa Saja yang Dilakukannya?

Rabu, 22 Mei 2024 16:55 WIB

Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 21 Mei 1998, tepat 26 tahun lalu, Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden setelah menjabat selama 32 tahun. Keputusan ini tidak terlepas dari pergerakan mahasiswa serta elemen masyarakat yang melawan rezim Orde Baru. Demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota di Indonesia memicu gelombang desakan reformasi yang akhirnya memaksa Soeharto mundur.

Pada peristiwa Reformasi 1998 tepatnya pada 21 Mei 1998, setelah menyadari bahwa posisinya tidak lagi dapat dipertahankan, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya di Istana Merdeka, Jakarta, dengan disaksikan oleh beberapa pejabat tinggi negara. Dalam pidato singkatnya, Soeharto menyatakan mundur dari jabatan Presiden Republik Indonesia dan menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden, B.J. Habibie.

Langkah-Langkah Sebelum Soeharto Lengser

1. Soeharto Berbicara dengan Nurcholish Via Telepon

Pada masa itu, kalangan intelektual turut bersuara. Budayawan Yogyakarta, Emha Ainun Nadjib, menggalang pertemuan dengan berbagai tokoh, salah satunya berlangsung di Hotel Wisata pada 17 Mei 1998 dan dihadiri oleh Nurcholish Madjid. Pertemuan ini menjadi bahan pembicaraan luas, bahkan Soeharto sempat berbicara dengan Nurcholish melalui telepon.

Dalam percakapan tersebut, Nurcholish menyampaikan isi pertemuan, yang membuat Soeharto merespons dengan mengatakan bahwa ia akan segera mengumumkan pengunduran dirinya. Saat Nurcholish bertanya kapan pengumuman tersebut akan dilakukan, Soeharto menjawab, "Besok." Nurcholish terkejut dengan kecepatan keputusan itu, dan Soeharto menyarankan agar pengumuman dilakukan bersama tokoh-tokoh masyarakat yang nama-namanya diusulkan oleh Nurcholish dan Soeharto sendiri.

2. Soeharto Meminta Mahasiswa Mengakhiri Protes Unjuk Rasa

Pada April 1998, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, melakukan demonstrasi menuntut reformasi politik. Soeharto meminta mahasiswa untuk menghentikan protes dan kembali ke kampus, yang disampaikannya pada 15 April 1998.

Advertising
Advertising

3. Pernyataan Soeharto tentang Reformasi

Pada 1 Mei 1998, melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri Penerangan Alwi Dachlan, Presiden Soeharto menyatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai pada tahun 2003. Pernyataan ini segera memicu respons keras dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa yang mendesak perubahan lebih cepat.

Sehari kemudian, pada 2 Mei 1998, Soeharto meralat pernyataannya dan mengumumkan bahwa reformasi bisa dimulai pada 1998. Langkah ini diambil dalam upaya meredam ketegangan dan merespons tuntutan mendesak dari masyarakat yang semakin menginginkan perubahan segera.

4. Soeharto Memanggil Sembilan Tokoh Islam

Pada 19 Mei 1998, Soeharto mengundang sembilan tokoh Islam, termasuk Nurcholish Madjid, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Malik Fajar, dan KH Ali Yafie. Pertemuan ini berlangsung selama 2,5 jam, meskipun awalnya direncanakan hanya 30 menit. Dalam pertemuan tersebut, para tokoh menjelaskan situasi terkini, di mana elemen masyarakat dan mahasiswa terus mendesak agar Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden.

5. Soeharto Lengser

Dalam pertemuan dengan sembilan tokoh Islam, Soeharto mendengar bahwa berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa menginginkannya mundur dari jabatan presiden. Namun, Soeharto menolak permintaan tersebut dan mengusulkan pembentukan Komite Reformasi. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak ingin dipilih lagi sebagai Presiden, tetapi pernyataan ini tidak meredam aksi massa. Bahkan, jumlah mahasiswa yang berunjuk rasa di Gedung MPR semakin bertambah.

Detik-detik Soeharto lengser merupakan puncak dari krisis multidimensional yang melanda Indonesia pada akhir 1990-an. Keputusan mundurnya Soeharto membuka lembaran baru dalam sejarah Indonesia, meskipun proses transisi menuju reformasi tidaklah mudah dan masih menyisakan banyak tantangan hingga sekarang.


SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I DEWI NURITA

Pilihan Editor: Pidato Lengkap Soeharto Lengser 26 Tahun Lalu: Saya Memutuskan untuk Menyatakan Berhenti dari Jabatan Saya

Berita terkait

Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng Meninggal Dunia, Menjabat di Era Soeharto dan Habibie

1 jam lalu

Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng Meninggal Dunia, Menjabat di Era Soeharto dan Habibie

Tanri Abeng pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN di Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan.

Baca Selengkapnya

Menteri Pendidikan Jerman Tolak Mundur, Diduga Ancam Pendemo Pro-Palestina

4 hari lalu

Menteri Pendidikan Jerman Tolak Mundur, Diduga Ancam Pendemo Pro-Palestina

Petisi agar Menteri Pendidikan Jerman mundur diserukan oleh lebih dari 2.500 akademisi menyusul upaya sanksi terhadap akademisi pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pencopotan Afriansyah Noor sebagai Sekjen PBB, Ini Profil Partai Bulan Bintang

5 hari lalu

Pencopotan Afriansyah Noor sebagai Sekjen PBB, Ini Profil Partai Bulan Bintang

Partai Bulan Bintang gonjang-ganjing setelah mencopot Afriansyah Noor sebagai Sekjen. Ini pofil partai besutan Yusril Ihza Mahendra.

Baca Selengkapnya

Universitas Paramadina Gelar Seminar Strategi Komunikasi Politik, Singgung Soal Pemilu, KPU, dan Bawaslu

5 hari lalu

Universitas Paramadina Gelar Seminar Strategi Komunikasi Politik, Singgung Soal Pemilu, KPU, dan Bawaslu

Universitas Paramadina menggelar seminar Strategi Komunikasi Politik. Mendorong mahasiswa untuk terus bersikap kritis.

Baca Selengkapnya

ITB Kebagian Jatah KIP-K Merdeka untuk 787 Mahasiswa Baru

6 hari lalu

ITB Kebagian Jatah KIP-K Merdeka untuk 787 Mahasiswa Baru

Dalam proses seleksi penerima KIP-K, pihak kampus ITB melakukan verifikasi terhadap mahasiswa baru lalu diverifikasi ulang Kemendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gugat Permendikbud yang Jadi Dasar Kenaikan UKT, Mahasiswa Patungan Bayar Biaya Registrasi ke MA

9 hari lalu

Gugat Permendikbud yang Jadi Dasar Kenaikan UKT, Mahasiswa Patungan Bayar Biaya Registrasi ke MA

Mahasiswa penggugat Permendikbud Ristek di MA menggalang dana kolektif sebanyak Rp 1,2 juta untuk bayar permohonan uji materiil.

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Tangguhkan Reformasi Pemilu di Kaledonia Baru

10 hari lalu

Presiden Prancis Tangguhkan Reformasi Pemilu di Kaledonia Baru

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan menunda rencana reformasi pemilu di wilayah luar negerinya di Kaledonia Baru.

Baca Selengkapnya

Jaringan Gusdurian Tolak Izin Tambang Ormas Keagamaan

11 hari lalu

Jaringan Gusdurian Tolak Izin Tambang Ormas Keagamaan

Simpatisan pendukung Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang tergabung dalam Jaringan Gusdurian menolak izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Jembatan Suramadu, Berikut 7 Fakta Pembangunan Jembatan Berbiaya Rp 4,5 Triliun

12 hari lalu

21 Tahun Jembatan Suramadu, Berikut 7 Fakta Pembangunan Jembatan Berbiaya Rp 4,5 Triliun

Jembatan Suramadu 21 tahun. Ini 7 fakta pembangunan Jembatan Suramadu alias Surabaya-Madura yang menjadi salah satu ikon di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Empat Presiden Indonesia Kelahiran Juni: Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, dan Jokowi

12 hari lalu

Empat Presiden Indonesia Kelahiran Juni: Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, dan Jokowi

Tak hanya bulan lahirnya Pancasila, Juni juga menjadi hari kelahiran empat Presiden Indonesia: Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya