Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Rabu, 24 April 2024 05:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Konstitusi atau MK telah menolak gugatan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dalam perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres. Putusan MK yang dibacakan dalam sidang di Gedung MK pada Senin, 22 April 2024 itu diwarnai dissenting opinion dari tiga hakim konstitusi, yakni Saldi Isra, Arief Hidayat, dan Enny Nurbaningsih.
Putusan MK tersebut mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, termasuk dari dua organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia: Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
1. Sekjen PBNU Saifullah Yusuf: Kami Ucapkan Selamat Bertugas
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden RI terpilih dalam Pilpres 2024. Hal ini disampaikan setelah Mahkamah Konstitusi atau MK menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.
"Kami ucapkan selamat kepada pasangan Pak Prabowo dan Mas Gibran atas kemenangannya. Kami ucapkan selamat bertugas," kata Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf dalam pernyataan resminya pada Senin, 22 April 2024.
Penyataan itu ditandatangani Rais Aam KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Ahmad Said Asrori, dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
PBNU mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama dan segenap elemen masyarakat Indonesia untuk sama-sama berdoa. "Mendoakan agar pemimpin terpilih benar-benar dapat membawa bangsa dan negara kita lebih sejahtera, maju, adil, makmur dan bermartabat," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.
Gus Ipul menuturkan PBNU mengajak seluruh Nahdliyin dan masyarakat menerima dan menghormati hasil Pilpres 2024. "Dengan mengedepankan spirit empat nilai dasar Ahlussunnah wal Jamaah, yaitu bertindak seimbang, berperilaku moderat, bersikap toleran, adil dan proporsional.”
PBNU juga menyerukan agar semua pihak mematuhi putusan MK sebagai solusi konstitusional yang bersifat final dan mengikat. PBNU juga mengajak semua elemen bangsa mengakhiri polemik atas hasil Pemilu. "Sehingga, kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan seperti sedia kala.”
Tak hanya itu, PBNU juga mengimbau seluruh elemen penyelenggara pemilihan untuk dapat mengambil pelajaran dari pelaksanaan Pemilu 2024. Dengan demikian, penyelenggaraan Pemilu di masa mendatang dapat lebih baik.
2. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir: Ini Sebuah Pertanggungjawaban Politik
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menilai pasangan calon presiden dan calon Wakil presiden yang kalah dalam Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md, telah menunjukkan sikap negarawan.