Kontroversi Pilpres 2024: Kilas Balik Cawapres Gibran Disebut Nepo Baby oleh Media Asing

Jumat, 29 Maret 2024 12:34 WIB

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapannya terkait jatah menteri untuk Partai Golkar di kabinet Prabowo-Gibran. Foto diambil di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang Pemilu 2024, Presiden Joko Widodo atau Jokowi ramai dibincangkan melakukan praktik nepotisme. Kepala negara disebut berupaya memuluskan langkah Gibran Rakabuming Raka dan memenangkan putra sulungnya itu dalam kontestasi Pilpres 2024. Sebab itu, Gibran pun sempat dijuluki Nepo Baby alias Bayi Nepo.

Lantas seperti apakah kilas balik Gibran disebut Nepo Baby ini?

Sebelumnya, tudingan Jokowi melakukan nepotisme kembali mencuat. Tim Hukum Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengatakan Jokowi melakukan nepotisme secara TSM alias terstruktur, sistematis, dan masif. Pernyataan itu disampaikan Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis dalam sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024.

“Nepotisme yang dilakukan oleh presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2024 begitu rapi, secara terstruktur, sistematis, dan masif yang pada akhirnya membuat Pilpres 2024 hanya menjadi aksi teatrikal belaka,” kata Todung dalam sidang pemeriksaan pendahuluan di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Rabu siang, 27 Maret 2024.

Kata Todung, pihaknya mengklaim sebagai pemohon mencatat adanya ribuan pelanggaran Pemilu pada tahap pra pemilihan yang sangat serius. Pelanggaran yang terjadi mencangkup intervensi kekuasaan, ketidaknetralan aparat penegak hukum, aparat sipil negara atau ASN, maupun kepala desa, politisasi bantuan sosial, kampanye hitam, dan pelanggaran-pelanggaran lainnya.

Advertising
Advertising

Ragam pelanggaran itu, kata Todung, seluruhnya bersumber dari satu hal, yakni adanya nepotisme yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Menurut dia, pelanggaran tersebut kemudian melahirkan abuse of power terkoordinasi guna memenangkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam satu putaran.

“Anggaran negara dihabiskan, etika diabaikan, demokrasi dirusak, demi apa semua ini dilakukan? Jawabannya, sekali lagi hanya satu, memenangkan pasangan calon nomor urut 02 dalam sekali putaran,” katanya.

Gibran disebut Nepo Baby

Sebutan Nepo Baby yang dialamatkan kepada Gibran pertama kali diungkapkan oleh media pemberitaan asing, Al Jazeera. Julukan itu mencuat setelah untuk kali pertamanya Gibran muncul dalam debat antar cawapres pada Jumat, 22 Desember 2023 silam. Al Jazeera menyebut penampilan Gibran berhasil menepis anggapan Nepo Baby yang mungkin disematkan kepadanya.

“Putra pemimpin Indonesia menepis sebutan Nepo Baby dalam acara debat yang meriah,” demikian tulis Al Jazeera sebagai judul berita yang ditayangkan pada Sabtu, 23 Desember 2023.

Sejak Koalisi Indonesia Maju atau KIM mengumumkan Gibran sebagai cawapres mendampingi Prabowo pada Oktober lalu, Wali Kota Solo itu memang menghadapi badai kontroversi. Termasuk tuduhan julukan Nepo Baby karena sebagai penerus politik dinasti Jokowi.

Pria 36 tahun itu juga dianggap tak sebanding dengan dua cawapres lainnya. Latar belakang Gibran hanyalah seorang pebisnis kuliner. Pengalamannya di dunia politik hanya sebatas seorang kepala daerah yang baru menjabat dua tahun. Jauh beda dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Mahfud Md.

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, adalah wakil ketua DPR RI dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB. Sementara Mahfud Md, cawapres nomor urut 3, merupakan Menkopolhukam dan berpengalaman di eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

“Tanpa pengalaman politik selain dua tahun menjabat sebagai Wali Kota Solo di Jawa Tengah, Gibran dituduh mengikuti jejak ayahnya – Jokowi juga menjabat sebagai Wali Kota Solo – dan tidak memiliki bonafide dibandingkan kandidat pesaingnya,” tulis Al Jazeera.

Kepada Al Jazeera, peneliti di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam di Singapura (RSIS), Alexander Arifianto, mengatakan para pihak yang meragukan putra Jokowi itu sepenuhnya salah. Argumentasi Gibran, kata dia, menunjukkan sangat memahami masalah ekonomi, jauh lebih baik dari kedua lawannya.

“Kesan saya secara keseluruhan adalah bahwa setiap orang yang ragu-ragu yang menganggap Gibran adalah orang awam yang tidak tahu apa-apa telah terbukti sepenuhnya salah,” kata Alexander.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | YUNI ROHMAWATI | DANIEL A. FAJRI | ALJAZEERA
Pilihan editor: Dua Saksi yang Diajukan Almas Tsaqibbirru Mundur, Sidang Lanjutan Gugatan Wanprestasi Gibran Ditunda

Berita terkait

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

8 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Rencana Kabinet Prabowo, Diskusi Koalisi hingga Timbal Balik Mendapat Dukungan Diberi Jabatan

9 jam lalu

Rencana Kabinet Prabowo, Diskusi Koalisi hingga Timbal Balik Mendapat Dukungan Diberi Jabatan

Partai politik di koalisi berebut pengaruh untuk bisa menempatkan kadernya di kabinet Prabowo

Baca Selengkapnya

Hakim MK Soroti Potensi Masalah Sirekap di Pilkada, Ini Sederet Polekmiknya

12 jam lalu

Hakim MK Soroti Potensi Masalah Sirekap di Pilkada, Ini Sederet Polekmiknya

Hakim MK Arief Hidayat mewanti-wanti KPU soal permasalahan Sirekap di pilkada 2024. Arief mencontohkan Sirekap juga sempat menjadi polemik dalam sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

14 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

23 jam lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

MK akan memberi tahu kelengkapan tambahan yang dibutuhkan dari pemohon jika perkara mereka lanjut ke pembuktian berikutnya setelah dismissal.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

1 hari lalu

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

Mahfud Md mengatakan Pilpres 2024 secara hukum konstitusi sudah selesai, tapi secara politik belum karena masih banyak yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

1 hari lalu

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

1 hari lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

1 hari lalu

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

Mahfud Md menyebut curangan pemilu saat ini bentuknya mirip dengan pemilu yang belangsung era Orde Baru, karena pemenang telah ditentukan.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

1 hari lalu

Kata Pakar Soal Kaitan Keputusan Ganjar Jadi Oposisi dengan Sikap PDIP

Pakar menilai sikap oposisi Ganjar akan bermakna bila PDIP juga mengambil jalan yang sama.

Baca Selengkapnya