Sorotan terhadap Komentar AHY, Kembali ke Pemerintahan hingga di Tempat Lama Hancur Lebur

Kamis, 28 Maret 2024 06:07 WIB

Ketua Umum Partai Demomrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato saat bertemu dengan kadernya di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Dari pidatonya, AHY meminta para kadernya untuk mengawal agar Presiden Joko Widodo bisa menuntaskan tugas dan program di masa pemerintahanya dengan baik. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mendampingi presiden terpilih Prabowo Subianto di acara buka bersama Partai Demokrat pada Rabu, 27 Maret 2024. Kedatangan Prabowo disambut Edhy Baskoro Yudhoyono (Ibas) anggota DPR RI Komisi VI periode 2019 – 2024, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan istri AHY, Annisa Pohan.

Nama AHY terus menjadi sorotan terutama sejak dia menjabat sebagai Menteri ATR-BPN. Belakangan ia menyindir partai lain.

1. Demokrat Bukan Oposisi

AHY mengingatkan kadernya mengenai peran Demokrat yang bukan lagi oposisi, melainkan sudah bergabung di pemerintahan. "Ketika diberikan peran di pemerintahan, kita harus buktikan kita juga bisa bekerja dengan baik. Itulah jiwa kesatria Demokrat," kata AHY dalam sambutannya di acara Buka Bersama Partai Demokrat di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 23 Maret 2024.

2. Menyindir Partai Lain

Advertising
Advertising

Adapun partai Demokrat kembali masuk ke dalam pemerintahan setelah AHY dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional atau Menteri ATR-BPN di Istana Negara, pada Rabu, 21 Februari 2024.

AHY menyebut, di luar Demokrat, ada partai yang berada di pemerintahan, namun seperti oposisi yang selalu mengkritik pemerintah. Tetapi, AHY tidak menjelaskan partai mana yang dia maksud. "Jangan kebalik-balik. Oposisi rasa pemerintahan, pemerintahan tapi rasa oposisi. Enggak ada di ruangan ini, enggak ada. Jadi jangan kebalik-balik, betul ya semuanya," ucap AHY, Sabtu, 23 Maret 2024.

3. Peran Besar SBY

AHY menyebut peran besar ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

"Dari satu kabupaten kota ke kabupaten kota lain, jalan darat naik bus dan menginap. 85 kabupaten kota dalam waktu dua bulan, luar biasa ini sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh banyak orang, apalagi tokoh sebesar beliau dengan usia yang tidak muda lagi," kata AHY, Sabtu, 23 Maret 2024

4. Upaya Kembali ke Pemerintahan

Menurut AHY, pilihan partainya untuk mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024 sebagai upaya untuk kembali ke pemerintahan nasional.

"Artinya kita mungkin merasa kecewa dengan perolehan kursi dalam pileg, tapi kita menang dalam upaya kembali ke pemerintahan nasional dan kembali berkontribusi ikut memperjuangkan harapan masyarakat,” kata AHY dalam acara silaturahmi dan buka puasa bersama Partai Demokrat di Jakarta Selatan, Sabtu, 23 Maret 2024, dikutip dari Antara.

5. Kalau di Tempat Lama Hancur Lebur

Menurut AHY, Partai Demokrat bukanlah partai yang dengan mudah menyatakan sikap. “Kita tahu belum selesai (Pilpres) semua sudah ke sana ke mari. Kalau kita di sana kemarin, ya akan ditinggal sendiri. Yang lain sudah ke sana ke mari, karena kita tidak mudah menyatakan begitu begitu,” katanya.

Menurut AHY, perpindahan Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju merupakan jalan terbaik. Kata dia, jika Demokrat masih di Koalisi Perubahan, nasibnya tak akan bagus “Banyak sekali hikmahnya. Sekali lagi kita bayangkan coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur, betul?” kata AHY di depan para kadernya pada Sabtu, 23 Maret 2024.

ADINDA JASMINE PRASETYO | YOHANES MAHARSO | ANTARA

Pilihan Editor: Prabowo Datang ke Bukber Demokrat Didampingi AHY, Disambut SBY

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

55 menit lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

10 jam lalu

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka suara soal isu dirinya yang akan jadi menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

14 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

15 jam lalu

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

19 jam lalu

Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

Bappenas mengatakan fokus pemerintah menjalankan program makan siang gratis ialah menurunkan tingkat kekurangan gizi pada anak.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

21 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Kata Gibran tentang Kementerian Makan Siang Gratis

21 jam lalu

Kata Gibran tentang Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran Rakabuming Raka, menyoroti soal urgensi makan siang gratis dan kementerian khusus yang menangani program utama presiden terpilih Prabowo itu

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

21 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

22 jam lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

22 jam lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya