PKB Sebut Hak Angket Penting untuk Partai Pengusung Prabowo Lepas dari Bayangan Jokowi

Selasa, 26 Maret 2024 11:21 WIB

Suasana demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa, 5 Maret 2024. Aksi massa tersebut mengangkat isu wacana hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024. Tempo/Sultan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Yanuar Prihatin menyatakan proses peninjauan hak angket terus berlanjut di Dewan Perwakilan Rakyat. Bahkan dia menyebut ada kemungkinan pengajuan hak angket bisa mendapat dukungan lebih luas dari partai pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Pasca pemilu 2024, setiap partai politik mulai menghitung eksistensinya masing-masing dalam pemerintahan yang baru,” tutur Yanuar, dalam keterangan resminya pada Senin, 25 Maret 2024.

Menurut dia, upaya menggulirkan hak angket bisa juga datang dari di luar fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, PKB, Partai Keadilan Sejahtera, dan Nasdem, yang telah berkomitmen untuk menggelindingkan hak untuk penyelidikan dugaan kecurangan pemilu itu. Wakil Ketua Komisi II DPR itu mengklaim sejumlah partai mempunyai kesamaan pandangan mengenai pentingnya hak angket untuk memperbaiki ketidakjelasan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Setelah Pemilu 2024, kata dia, setiap partai politik sedang mengukur posisinya dalam pemerintahan yang baru. Gerindra, misalnya, kata dia, membutuhkan legitimasi yang lebih kuat untuk memperkuat kepemimpinan Prabowo-Gibran jika mereka memenangkan Pilpres. Menurut dia, mereka ingin Prabowo Subianto dapat bertindak secara lebih independen sebagai Presiden, tanpa pengaruh terus-menerus dari Joko Widodo (Jokowi).

“Golkar juga bisa mengambil manfaat dari hak angket ini untuk kepentingan konsolidasi partainya ke dalam secara bebas,” imbuhnya. Yanuar menilai dengan jumlah kursi yang signifikan di DPR, dukungan Golkar terhadap hak angket akan meningkatkan posisinya dalam negosiasi dengan Prabowo dan Jokowi.

Advertising
Advertising

Selain itu, Demokrat juga memiliki perhitungannya sendiri jika mereka mendukung hak angket. Mereka memerlukan kekuatan lebih agar lebih diperhitungkan setelah pilpres. Lalu, Yanuar juga menyebutkan bahwa PAN juga ingin memiliki kebebasan dan kemandirian yang lebih besar dalam kegiatan politiknya di masa depan.

“Semua kepentingan itu bisa diwadahi dalam hak angket. Apalagi hampir semua partai politik punya kerisauan yang sama tentang mahalnya biaya politik dalam Pemilu 2024 ini,” ujar Yanuar.

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan posisi PPP yang juga tidak ingin melewatkan momen tersebut, dengan harapan bahwa gugatan mereka di Mahkamah Konstitusi (MK) akan memungkinkan mereka masuk ke DPR dengan melebihi ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Oleh karena itu, Yanuar menilai, hak angket akan menjadi tempat bertemunya berbagai sudut pandang dan kepentingan yang berbeda. Menurut dia, mungkin akan terjadi kompromi antara fraksi-fraksi mengenai isu yang akan diselidiki.

Pertemuan antara Prabowo dan Surya Paloh, misalnya, Yanuar menyebutkan, mungkin sudah menandakan arah kepentingan tersebut. Meskipun setelah pertemuan tersebut, Surya Paloh tidak menyatakan agar NasDem menghentikan dukungan terhadap hak angket. “Ya kita lihat saja nanti proses yang akan berlangsung di DPR.” lanjut Yanuar.

Pilihan editor: Tanggapi Mahfud soal MK Bukan Mahkamah Kalkulator, Yusril Singgung Istilah FIqih

Berita terkait

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

4 jam lalu

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

PKB dinilai belum memiliki calon kandidat gubernur yang sepadan untuk bertarung dengan gubernur inkumben Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Wacana Presidential Club Prabowo Dibahas Dalam Waktu Dekat

4 jam lalu

Gerindra Sebut Wacana Presidential Club Prabowo Dibahas Dalam Waktu Dekat

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap pembahasan Presidential Club usulan Prabowo akan dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

4 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

5 jam lalu

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

Gerindra menanggapi kritik Ganjar Pranowo soal adanya politik akomodasi jika kabinet Prabowo-Gibran menambah jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

5 jam lalu

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

Sebelumnya Partai Gelora kencang menyuarakan penolakan PKS merapat ke Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

5 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Prabowo Telah Kantongi Nama Cagub Jakarta dari Internal

7 jam lalu

Gerindra Sebut Prabowo Telah Kantongi Nama Cagub Jakarta dari Internal

Prabowo Subianto telah mengantongi nama kader dari Partai Gerindra untuk maju dalam gelaran Pilgub DKI Jakarta November mendatang.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tepis Isu Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Gerindra Tepis Isu Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Gerindra menanggapi isu penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

9 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Soal Penolakan Gelora, PKS Sebut Diterima atau Tidak Urusan Prabowo

10 jam lalu

Soal Penolakan Gelora, PKS Sebut Diterima atau Tidak Urusan Prabowo

Saat ini, PKS dan pihak Prabowo masih terus berkomunikasi dua arah untuk membahas proses yang masih berjalan.

Baca Selengkapnya