Jawaban Anies Ditanya Peluang Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Sabtu, 23 Maret 2024 11:31 WIB

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (tengah) menyapa anak-anak saat buka puasa bersama di NasDem Tower, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Selain buka puasa bersama dengan anak yatim, Anies juga menggelar pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh pasca pengumuman hasil Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto di Koalisi Indonesia Maju sebagai menteri. Dia mengatakan, kemungkinan itu masih terlalu dini dibicarakan.

"Saya mau tanya, pembentukan kabinet kapan? Masih lama, titip itu disimpan buat doorstop bulan-bulan berikutnya," ujar Anies saat ditemui awak media di NasDem Tower, Jakarta Pusat, pada Jumat, 22 Maret 2024.

Anies juga tak berkomentar saat ditanya apakah tawaran menjadi menteri memang sudah disampaikan Prabowo Subianto. Dia hanya memastikan, pihaknya saat ini masih fokus pada gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi atau MK.

"(Proses di) MK-nya belum selesai, kita tunggu MK. MK itu proses selesai baru dari situ kita bicara tentang langkah-langkah ke depan," kata dia.

Anies juga membantah adanya komunikasi dengan Prabowo usai pengumuman hasil Pilpres 2024 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Rabu, 20 Maret 2024. Dia memastikan, dirinya sama sekali belum berkomunikasi dengan Prabowo.

Advertising
Advertising

Ditanya mengenai kemungkinan Prabowo akan melakukan apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada 2019, yaitu merangkul lawan, Anies juga enggan berkomentar. Dia hanya mengatakan dirinya saat ini fokus pada gugatannya ke MK dan berharap hakim dapat menjalankan tugasnya dengan adil.

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diumumkan sebagai pemenang Pilpres melalui hasil rekapitulasi yang diumumkan KPU. Mereka meraup suara tertinggi di 36 provinsi, dengan 96.214.691 suara.

Di peringkat kedua ada Paslon nomor urut satu, Anies-Muhaimin yang meraih 40.971.906 suara dan memenangkan dua provinsi yakni Aceh dan Sumatera Barat. Kemudian, Paslon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud Md meraih 27.040.878 suara tanpa memenangkan satu provinsi pun.

Namun, Pemilu 2024 belum selesai. Pascapengumuman KPU, kedua Paslon lainnya, yakni Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud kompak melayangkan gugatan sengketa Pemilu ke Mahkamah Konstitusi atas dugaan praktik kecurangan.

Anies-Muhaimin resmi mendaftarkan permohononan gugatannya pada Kamis, 21 Maret 2024. Sementara, kubu Ganjar-Mahfud mengkonfirmasi pihaknya akan mendaftarkan gugatan, paling lambat pada Sabtu, 23 Maret 2024.

ADINDA JASMINE | YOHANES MAHARSO

Pilihan Editor: Pertemuan Surya Paloh-Prabowo, Akankah Berlanjut pada PPP, PKB dan PDIP?

Berita terkait

Mahfud Md: Makin Banyak Menteri, Indikasi Banyak Kolusi dan Sumber Korupsi

2 jam lalu

Mahfud Md: Makin Banyak Menteri, Indikasi Banyak Kolusi dan Sumber Korupsi

Presiden terpilih Prabowo Subianto sendiri belakangan berencana akan menambah jumlah menteri di kabinetnya menjadi 40 pos.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

5 jam lalu

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

Nama Anies dan Ahok belakangan ramai disandingkan untuk berduet dalam laga pilkada 27 November mendatang. Apakah memungkinkan terjadi?

Baca Selengkapnya

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

5 jam lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

6 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

6 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

6 jam lalu

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

7 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

7 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

7 jam lalu

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

Menurut pakar, Prabowo lebih baik menggunakan Wantimpres ketimbang menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung.

Baca Selengkapnya