PLN dan USTDA Sepakati Studi Kelayakan Interkoneksi Listrik Indonesia-Malaysia
Jumat, 15 Maret 2024 18:45 WIB
INFO NASIONAL - PT PLN (Persero) memperoleh hibah sekitar US$2 juta atau Rp31 miliar dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat atau The United States Trade and Development Agency (USTDA). Melalui agenda penandatangan Grant Agreement antara kedua pihak yang dilaksanakan Rabu, 6 Maret 2024, dana hibah akan disalurkan untuk studi kelayakan interkoneksi energi hijau lintas batas Indonesia-Malaysia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, kolaborasi dengan USTDA dan kemitraan penting untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia dan memperkuat interkoneksi antarnegara ASEAN.
"Interkoneksi Sumatera-Semenanjung Malaysia dan Kalimantan-Sabah dianggap sebagai salah satu interkoneksi prioritas, mengingat dampaknya terhadap ketahanan energi regional dan percepatan upaya transisi energi," kata Darmawan.
Menurutnya, kerja sama ini menjadi simbol kekuatan baru ASEAN untuk menjadi satu kesatuan. Tujuan bisa dicapai melalui kolaborasi seperti yang ditunjukkan dengan kemitraan PLN dan USTDA.
"Mimpi besar ASEAN Power Grid adalah bagaimana infrastruktur ini dapat membawa kesejahteraan bagi negara-negara di Asia Tenggara, meningkatkan ketahanan energi, dan di saat yang sama juga mendukung transisi ke energi yang lebih bersih. Mimpi ini hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi," ujarnya.
Direktur USTDA, Enoh T. Ebong berharap, kolaborasi USTDA-PLN ini bisa menjadi fondasi interkoneksi yang memungkinkan negara-negara di Asia Tenggara berbagi listrik antarnegara dan membantu menyeimbangkan antara pasokan dengan kebutuhan lokal.
Enoh melihat, infrastruktur listrik akan memfasilitasi pembagian sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) yang berperan penting dalam meningkatkan ketahanan energi masing-masing negara dan mendorong pertumbuhan.
"Kami hadir hari ini karena Indonesia dan Malaysia memiliki perekonomian yang dinamis dan berkembang pesat. Mungkin tidak ada investasi yang lebih penting dalam hal ini selain energi yang dapat diandalkan dan bersih," ujar Enoh.
Menurut Enoh, bermitra dengan PLN memberikan peluang besar untuk memperluas pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia dan Malaysia. Terutama untuk menghubungkan ekosistem energi di Asia Tenggara dengan industri Amerika Serikat.
"Pengembangan infrastruktur listrik antarnegara ini akan mendukung ambisi energi terbarukan dan memajukan ekonomi Indonesia dan Malaysia serta membawa manfaat bagi negara-negara anggota ASEAN,” katanya.
Duta Besar AS untuk ASEAN, Yohannes Abraham, mengapresiasi penandatanganan kerja sama pengembangan infrastruktur energi antara USTDA dan PLN. Ia mengatakan, pengembangan infrastruktur energi akan meningkatkan ketahanan energi dan memajukan transisi energi di ASEAN.
"Perjanjian antara USTDA dan PLN hari ini akan membantu mengembangkan interkoneksi tenaga listrik yang diperlukan untuk memperluas perdagangan listrik regional, memastikan pasokan energi yang lebih stabil dan menghadirkan lebih banyak EBT di wilayah tersebut," ujar Abraham.(*)